Selasa, 17 Juli 2012

Mau Nyaman Saat Pensiun, Siapkan Dana Rp 25 Miliar!


img 
Dok. Thinkstock
Jakarta - Kapan sebaiknya seseorang harus mulai berinvestasi? Jawabannya, tergantung kebutuhan dan gaya hidup seperti apa yang diinginkan. Tapi jika investasi ditujukan untuk perencanaan dana pensiun, maka semakin dini akan semakin baik.

"Waktu yang tepat berinvestasi adalah saat kita punya uang, dan ketika kita merasa bahwa harga (saham) tersebut sudah tepat," tutur Financial planner Aidil Akbar Madjid, dalam diskusi 'Smart Investing, Everyone Can' bersama Mandiri Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, Kamis (12/07/2012) di The Only One Club, FX Center, Sudirman, Jakarta.

Misalnya saja, jika Anda berencana membeli mobil dengan harga Rp 200 jutaan dengan jangka waktu 3-4 tahun. Maka Anda cukup berinvestasi sebesar Rp 800 ribu sebulan. Berbeda halnya ketika seseorang menginginkan bisa membeli Porsche seharga RP 2,8 miliar dalam waktu setahun. Dia harus investasikan uang sedikitnya RP 600 juta sebulan.

"Itu sekadar contoh untuk menggambarkan, kapan kita harus berinvestasi tergantung dari sesuatu yang diinginkan dan gaya hidup seperti apa yang kita mau," terang Ketua Asosiasi Perencana Keuangan IARFC Indonesia ini.

Sedangkan investasi untuk dana pensiun, Aidil menyarankan untuk memulainya sedini mungkin. Misalnya Anda pensiun dalam 20-30 tahun lagi, berapa dana yang harus disiaplan untuk menopang biaya kehidupan saat tak mampu bekerja lagi?

Aidil mengambil contoh yang paling banyak ditanyakan orang kepadanya saat berkonsultasi mengenai perencanaan keuangan. Sebagian besar dari mereka membutuhkan biaya hidup antara 5-10 juta per bulan saat ini, dengan usia rata-rata 25 tahun.

"Kalau pensiun 30 tahun lagi kita butuh uang antara Rp 25 - 45 miliar nantinya. Itu uang untuk hidup setelah pensiun, rata-rata hidup sekitar 10-15 tahun sampai meninggal di usia sekitar 70 tahun," urai Aidil.

Menurut pengajar di Universitas Bina Nusantara untuk S2 bidang Keuangan ini, jumlah tersebut tidaklah terlalu fantastis jika mempertimbangkan inflasi tiap tahunnya. Aidil menyarankan, saat menghitung besarnya biaya pensiun, Anda jangan memakai perhitungan inflasi saat ini karena bisa kurang akurat.

"Buat Anda mungkin angka Rp 25 miliar banyak banget. Tapi coba perkirakan inflasi yang mungkin terjadi di 15-20 tahun ke depan. Ini angka yang wajar," tambah Aidil.

Pria kelahiran Jakarta, 19 Juli ini juga menjelaskan salah satu syarat investasi bisa berkembang pesat adalah waktu. Semakin panjang waktu investasi, jumlah investasi akan naik lebih besar nantinya.

"Jadi percuma punya uang banyak kalau waktu investasi tinggal tiga tahun lagi. Lebih baik nyicil Rp 100-500 ribu tiap bulan tapi digunakannya masih 15 tahun lagi. Itu (jumlahnya) bisa berlipat ganda. Investment itu jangan dilihatin terus, cuekin saja. Di 3-5 tahun pertama memang naiknya tidak terlalu drastis tapi begitu lewat lima tahun, itu eksponensial (pertumbuhannya cepat)," urai Aidil.

Penyebabnya ketika memasuki tahun ke-6, 8, 10 dan seterusnya, uang yang kita dapatkan merupakan kenaikan dari dana yang sudah diinvestasikan tujuh tahun yang lalu. Aidil berujar, kunci utama berinvestasi adalah kesabaran.

"Tunggu saja, tak terasa (dananya) menjadi Rp 80 juta, RP 100 juta," tutupnya.

(hst/hst)





Sumber : http://wolipop.detik.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar