Jumat, 27 April 2012

Dimana Kain mendapatkan isterinya?


Pesan E-mail yang khas kami terima berbunyi: "Halo, saya adalah penganut sejati teori Evolusi. Saya selalu mengatakan pada teman saya yang religius, bahwa mungkin Alkitab hanyalah cerita belaka seperti halnya King Arthur and the Knights of the Round Table… Walaupun saya mengemukakan pendapat dengan bagus, menurut saya, mengenai aliran penciptaan, mereka tetap tak menyetujui saya. Tak mengapa, namun selalu ada satu pertanyaan yang sepertinya kerap membungkam mereka… 'Jika Adam dan Hawa merupakan orang-orang pertama di planet ini, lalu bagaimana populasi kemudian berkembang tanpa adanya hubungan antara saudara sekandung (incest)? Bukankah Alkitab menyatakan bahwa incest adalah buruk…?" Salam hormat. Yoendry.
Kita bahkan tidak pernah tahu namanya, namun ia diperbincangkan dalam persidangan Scopes, disebut dalam pertunjukan dan film Inherit the Wind[1] juga dalam buku dan film Contact,[2] dan telah dibahas di negara-negara di seluruh penjuru dunia. Adakah ia isteri yang paling banyak diperbincangkan sepanjang sejarah?
Orang-orang yang tidak percaya telah memakai isteri Kain berulang kali untuk mendiskreditkan keberadaan Kitab Kejadian sebagai rekaman sejarah yang sejati. Yang menyedihkan, kebanyakan orang Kristen belum dapat memberikan jawaban yang memadai terhadap pertanyaan ini. Akibatnya, dunia berpikir bahwa orang Kristen tidak dapat membela wibawa Skriptur (Ayat Suci) dan, juga, iman Kristen.
Sebagai contoh, pada persidangan bersejarah Scopes di Tennessee tahun 1925, William Jennings Bryan, sang jaksa penuntut yang memihak kepada iman Kristen, gagal untuk menjawab pertanyaan tentang isteri Kain yang diajukan oleh pengacara anti-Kristen ACLU[3] yang lantang, Clarence Darrow.[4]
Dunia pers terarah pada persidangan ini, dan apa yang mereka dengar telah mempengaruhi Kekristenan hingga hari ini—Orang Kristen dipandang tidak dapat membela isi Alkitab. Kaum skeptik kemudian membuat kesimpulan yang secara logis keliru dalam menyimpulkan bahwa rekaman Alkitab tak dapat dipertahankan!
Carl Sagan yang atheist menggunakan pertanyaan yang sama ini dalam bukunya Contact[5] (yang masuk dalam daftar penjualan terlaris di The New York Times), dan film Contact, yang berdasarkan buku Sagan, juga menggunakan itu.
Dalam buku tersebut, karakter rekaan Ellie tidak dapat memperoleh jawaban tentang isteri Kain, dan juga pertanyaan-pertanyaan lainnya, dari seorang isteri pendeta, yang merupakan pemimpin kelompok diskusi gereja.[6]
Sagan secara cerdik menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang biasa—seperti "Siapakah isteri Kain?"—pertanyaan-pertanyaan yang acap kali ditujukan pada orang Kristen sebagai usaha untuk membuktikan bahwa Alkitab tak dapat dipertahankan.
Sedihnya, kebanyakan Orang Kristen mungkin tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini! Sekalipun, jawaban-jawaban itu tersedia. Namun, karena kebanyakan gereja tidak memiliki cukup pengajaran tentang apologetik,[7] khususnya mengenai Kitab Kejadian, kebanyakan orang-orang percaya di dalam gereja itu tidak "selalu siap untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang bertanya pada kamu mengenai harapan yang kamu miliki" (1 Petrus 3:15).
Mengapa ini Penting?
Banyak kaum skeptik menyatakan bahwa, agar Kain mendapatkan seorang isteri, haruslah ada “bangsa” manusia lain di bumi yang bukan merupakan turunan Adam dan Hawa. Bagi banyak orang, pertanyaan ini merupakan batu sandungan dalam menerima kisah penciptaan dalam kitab Kejadian dan catatannya mengenai hanya satu lelaki dan perempuan pada permulaan sejarah—sebuah catatan dimana banyak doktrin-doktrin Perjanjian Lama dan Baru bergantung.
Para pembela kabar baik harus dapat memperlihatkan bahwa semua manusia adalah keturunan dari satu lelaki dan satu perempuan (Adam dan Hawa)—karena hanya orang-orang yang merupakan turunan Adam dan Hawa yang dapat diselamatkan. Jadi, para orang percaya perlu untuk dapat menjelaskan isteri Kain dan menunjukkan dengan jelas bahwa ia adalah keturunan Adam dan Hawa. (Ayat Alkitab yang berhubungan Kejadian 4:1-5:5.)
Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, kita akan pertama-tama menunjukkan bagaimana pentingnya ini terhadap makna kabar baik.
Adam. Click here to read the story of Creation and Adam and Eve. Illustration copyrighted.
Manusia Pertama
Sebab itu, sekalipun lewat satu orang dosa masuk ke dalam dunia, dan dosa menimbulkan maut, demikianlah maut menjalar pada seluruh umat manusia, sebab semua orang telah berdosa. (Roma 5:12).
Kita membaca dalam 1 Korintus 15:45 bahwa Adam adalah “manusia pertama.” Tuhan tidak memulai dengan membuat satu kelompok manusia.
Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa hanya Adam yang dapat diselamatkan. Roma 5 mengajarkan bahwa kita berdosa karena Adam berdosa. Hukuman mati, yang diterima Adam sebagai penghakiman akan dosa ketidakpatuhannya, juga diberlakukan kepada semua keturunannya.
Karena Adam adalah pemimpin bangsa manusia ketika ia “jatuh,” kita yang merupakan keturunan Adam juga “jatuh.” Sehingga, kita semua terpisahkan dari Tuhan. Konsekuensi terakhir dari dosa adalah perpisahan dengan Tuhan dalam keberadaan kita yang berdosa selamanya. Namun, kabar gembiranya adalah adanya jalan bagi kita untuk kembali kepada Tuhan!
Karena manusia membawa dosa dan maut kedalam dunia, semua keturunan Adam butuh Manusia yang tak berdosa untuk membayarkan hukuman bagi dosa dan kematian. Walau bagaimanapun, Alkitab mengajarkan bahwa “semua telah berdosa” (Roma 3:23). Apakah pemecahannya?
Jesus Christ. Click here to read about His story. (Illustration copyrighted)
Adam yang Terakhir
Tuhan menyediakan pemecahannya—sebuah jalan yang mengantarkan manusia dari kemalangannya. Paulus menjelaskan dalam 1 Korintus 15 bahwa Tuhan memberikan Adam yang lain! Anak Allah mengambil bentuk manusia dalam keberadaan IlahiNya, menjadi Tuhan-manusia—Yesus Kristus. Dalam kemanusiaannya Dia adalah keturunan Adam (lewat Nuh, Abraham dan David)—Ia karenanya menjadi saudara kita! Dia disebut “Adam yang terakhir” (1 Korintus 15:45), karena Dia menggantikan tempat Adam yang pertama. Dia menjadi pemimpin baru dan, karena Dia tak berdosa, Dia sanggup membayarkan upah dosa:
Sebab oleh satu orang datanglah maut, oleh satu orang datang pula kebangkitan bagi orang mati. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus (1 Korintus 15:21-22).[8]
Kristus mengalami kematian (hukuman dosa) di salib, mencurahkan darahNya ("tanpa curahan darahNya takkan ada pengampunan" Ibrani 9:22) agar siapapun yang menyesali dosa ketidakpatuhan mereka dan yang menaruh kepercayaan dalam pekerjaanNya di kayu salib dapat dipersatukan kembali dengan Allah.
Oleh sebab Alkitab mengatakan semua manusia adalah pendosa, kecuali Allah-Manusia Yesus, dan kita semua berhubungan ("Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa untuk mendiami seluruh muka bumi" Kisah Rasul-rasul 17:26), kabar baik memiliki arti hanya bila berdasarkan bahwa semua manusia yang hidup dan yang pernah hidup adalah keturunan dari manusia pertama Adam.[9] Bila tidak, maka kabar baik tak dapat dijelaskan ataupun dipertahankan.
Kitab Ibrani menegaskan bagaimana Yesus menerima beban sebagai manusia untuk menyelamatkan umat manusia (Ibrani 2:11-18).
Karenanya, hanya keturunan manusia pertama Adam yang dapat diselamatkan.
Semua Bersaudara
Jadi, hanya ada satu manusia pada mulanya—terbuat dari tanah di bumi (Kejadian 2:7).
Ini juga serarti bahwa isteri Kain adalah keturunan dari Adam. Ia tidak mungkin datang dari “bangsa” manusia lain dan pasti merupakan salah satu dari keturunan-keturunan Adam.
Eve. Click here for the story of Adam and Eve. (Illustration copyrighted)
Perempuan Pertama
Dalam Kejadian 3:20 kita membaca,"Adam menamakan isterinya Hawa; karena perempuan itu menjadi ibu seluruh umat manusia ."[10] Dengan kata lain, semua orang adalah keturunan dari Adam dan Hawa—ia adalah perempuan pertama.
Hawa terbuat dari tulang rusuk Adam (Kejadian 2:21-24)—ini merupakan kejadian yang unik. Yesus (Matius 19:4-6) dan Paulus (Efesus 5:31) mempergunakan kejadian bersejarah dan hanya terjadi sekali ini sebagai dasar pengajaran bagi perkawinan antara seorang lelaki dan seorang perempuan.
Juga, dalam Kejadian 2:20, kita diberitahu bahwa ketika Adam melihat kepada binatang-binatang, ia tidak dapat menemukan pasangannya—tak ada satupun dari kaumnya.
Semua ini menjelaskan bahwa hanya ada satu perempuan, isteri Adam, pada mulanya. Tak pernah ada perempuan lain disekitarnya yang bukan merupakan keturunan-keturunan Hawa.
Bila orang Kristen tidak dapat mempertahankan bahwa semua manusia (termasuk isteri Kain) dapat dilacak leluhurnya sampai ke Adam dan Hawa, maka bagaimana mereka dapat memahami dan menjelaskan kabar baik? Bagaimana mereka dapat membenarkan pengiriman misionaris ke setiap suku dan bangsa? Karena itu, orang harus dapat menjawab pertanyaan tentang isteri Kain, untuk memperlihatkan bahwa orang Kristen mampu mempertahankan kabar baik dan semua yang diajarkannya.
Saudara-saudara Lelaki dan Perempuan Kain
Kain adalah anak pertama Adam dan Hawa seperti yang dicatat dalam Skriptur (Kejadian 4:1). Saudara-saudara lelakinya, Habel (Kejadian 4:2) dan Set (Kejadian 4:25), adalah bagian dari generasi pertama dari anak-anak yang lahir di bumi ini.
Walau hanya ketiga anak lelaki ini yang disebut namanya, Adam dan Hawa memiliki anak-anak yang lain. Dalam Kejadian 5:4 sebuah pernyataan menyimpulkan kehidupan Adam dan Hawa—"Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan." Tidak dikatakan kapan mereka lahir. Banyak yang mungkin telah lahir dalam 130 tahun (Kejadian 5:3) sebelum Set lahir.
Selama kehidupannya, Adam dan Hawa memiliki sejumlah anak-anak lelaki dan perempuan. Sejarawan Yahudi Josephus menulis bahwa, "Jumlah anak-anak Adam, sebagaimana yang dikatakan tradisi lampau, adalah tigapuluh tiga lelaki dan duapuluh tiga perempuan." [11]
Alkitab tidak mengatakan kepada kita berapa banyak anak yang dilahirkan dari Adam dan Hawa. Namun, mempertimbangkan rentang kehidupan mereka yang panjang (Adam hidup selama 930 tahun—Kejadian 5:5), masuk akal bila menyatakan mereka ada banyak! Ingat, Mereka diperintahkan untuk "Beranakcuculah, dan bertambah banyak" (Kejadian 1:28).
Sang Isteri
Jika kita sekarang bekerja sepenuhnya dari Ayat Suci, tanpa adanya prasangka pribadi atau pemikiran-pemikiran di luar-Alkitabiah lainnya, maka kembali ke permulaan, ketika hanya ada generasi yang pertama, saudara- saudara lelaki harus menikahi saudara-saudara perempuan mereka atau takkan ada generasi-generasi berikutnya!
Kita tidak diberitahu kapan Kain menikah ataupun detail-detail tentang perkawinan dan anak-anak lainnya, tapi kita dapat mengatakan dengan yakin bahwa beberapa saudara lelaki harus menikahi saudara-saudara perempuan mereka pada awal sejarah manusia.
Keberatan-keberatan—Hukum-hukum Tuhan
Banyak orang serta merta menolak kesimpulan bahwa anak-anak lelaki dan perempuan Adam dan Hawa kawin satu sama lain dengan merujuk kepada hukum yang menentang perkawinan antar saudara lelaki-perempuan. Beberapa berkata bahwa kamu tidak dapat mengawini saudaramu. Sebenarnya, jika kamu tidak mengawini saudaramu, kamu tidak kawin dengan manusia! Seorang isteri memiliki pertalian dengan suaminya bahkan sebelum mereka menikah karena semua orang adalah keturunan Adam dan Hawa—semua adalah dari “satu darah.” Hukum yang melarang pernikahan antar kerabat dekat belum dinyatakan sampai ketika jamannya Musa (Imamat 18-20). Mengingat pernikahan adalah antara satu lelaki dengan satu perempuan untuk selamanya (berdasarkan Kejadian 1 dan 2), tak ada pelanggaran terhadap hukum Allah pada awalnya saat kerabat dekat (bahkan saudara-saudara lelaki dan perempuan) kawin satu sama lain.
Ingat bahwa Abraham menikahi saudara tirinya (Kejadian 20:12). Allah memberkati persekutuan ini untuk menghasilkan orang-orang Yahudi melalui Ishak dan Yakub. Itu tidak sampai sekitar 400 tahun kemudian dimana Allah memberikan Musa hukum-hukum yang melarang perkawinan seperti itu.
Kelainan-kelainan Biologis
Kini, saudara-saudara lelaki dan perempuan (juga saudara-saudara tiri lelaki dan perempuan, dsb.) tidak diijinkan oleh hukum untuk menikah karena anak-anak mereka memiliki resiko tinggi yang tak dapat diterima yaitu menjadi cacat. Semakin dekat kekerabatan orangtua, semakin mungkin keturunannya akan menjadi cacat.
Ada suatu alasan genetis yang kuat bagi hukum-hukum tersebut yang mudah untuk dipahami. Setiap orang memiliki dua set gen, ada sekitar 130,000 pasang yang menentukan bagaimana seseorang terbentuk dan berfungsi. Setiap orang mewarisi satu gen dari setiap pasang milik masing-masing orangtua. Sayangnya, gen-gen sekarang mengandung banyak kesalahan (karena dosa dan Kutukan), dan kesalahan-kesalahan ini muncul dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, beberapa orang membiarkan rambutnya tumbuh menutupi telinga mereka untuk menyembunyikan kenyataan bahwa satu telinga lebih rendah dari yang satunya—atau mungkin hidung seseorang terletak tidak benar-benar di tengah mukanya, atau rahang seseorang agak sedikit tidak berbentuk—dan sebagainya. Mari kita akui, alasan utama kita mengatakan normal kepada sesama adalah karena permufakatan umum kita untuk melakukan hal itu.
Semakin jauh kekerabatan orangtua, semakin mungkin mereka akan memiliki kesalahan-kesalahan berbeda dalam gen-gen mereka.Anak-anak, yang mewarisi satu set gen dari setiap orangtuanya, sepertinya akan berakhir dengan memiliki sepasang gen yang mengandung maksimum satu gen buruk dalam setiap pasangnya. Gen yang baik cenderung menolak yang buruk sehingga suatu kelainan (yang serius, tentu saja) tidak terjadi. Daripada memiliki telinga-telinga yang benar-benar cacat, misalnya, seseorang mungkin akan memiliki telinga yang tertekuk! (Secara keseluruhan, walaupun begitu, bangsa manusia pelan-pelan semakin memburuk sebagaimana kesalahan-kesalahan terhimpun sedikit demi sedikit, generasi ke generasi.)
Namun, semakin dekat hubungan kekerabatan dua orang, semakin mungkin mereka mendapatkan kesalahan-kesalahan yang sama dalam gen-gen mereka, karena semua itu diwarisi dari orangtua yang sama. Karena itu, seorang saudara lelaki dan seorang saudara perempuan sepertinya lebih mungkin memiliki kesalahan yang sama dalam gen mereka. Seorang anak hasil dari perpaduan hubungan saudara kandung seperti itu dapat mewarisi gen buruk yang sama pada sepasang gen yang sama dari keduanya, berakibat dua salinan buruk dari gen dan kerusakan yang serius.
Adam dan Hawa bukan sudah menghimpun kesalahan-kesalahan genetis. Saat kedua orang pertama diciptakan, secara fisik mereka sempurna. Apapun yang dibuat Tuhan adalah “sangat bagus” (Kejadian 1:31), sehingga gen-gen mereka juga sempurna—tanpa kesalahan! Namun, saat dosa memasuki dunia (karena Adam—Kejadian 3:6, Roma 5:12), Tuhan mengutuk dunia sehingga ciptaan yang sempurna itu kemudian mulai memburuk, yaitu dengan, menderita kematian dan kerusakan (Roma 8:22). Lebih dari ribuan tahun, generasi ini telah menghasilkan segala macam kesalahan-kesalahan genetik dalam mahluk hidup.
Kain adalah generasi anak-anak pertama yang lahir. Ia (sebagaimana juga saudara- saudara lelaki dan perempuannya) sebenarnya menerima tak satupun gen-gen tak sempurna dari Adam dan Hawa, karena akibat dari dosa dan Kutukan masih sangat sedikit pada mulanya (perlu waktu bagi salinan-salinan kesalahan ini untuk terhimpun). Dalam situasi itu, saudara lelaki dan saudara perempuan dapat menikah dengan persetujuan Allah, tanpa kemungkinan untuk menghasilkan keturunan yang cacat.
Pada saat Musa (beberapa ribu tahun kemudian), kesalahan-kesalahan yang semakin buruk kemudian akan bertambah dalam ras manusia hingga sampai tingkat tertentu dimana cukup sudah bagi Allah untuk melarang pernikahan saudara lelaki-saudara perempuan (dan kerabat dekat) (Imamat 18-20).[12] (Juga, sudah ada banyak orang di muka bumi saat itu, dan tak ada alasan bagi kerabat dekat untuk menikah.)
Kain dan Tanah Nod
Beberapa menyatakan bahwa ayat dalam Kejadian 4:16-17 memiliki arti bahwa Kain pergi ke tanah Nod dan menemukan seorang isteri. Sehingga, mereka dapat menyimpulkan harus ada bangsa manusia lain di bumi, yang bukan merupakan keturunan Adam, yang menghasilkan isteri Kain.
Dan Kain pergi dari hadapan Tuhan, dan menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. Kemudian Kain bersetubuh dengan isterinya; dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh: kemudian Kain mendirikan suatu kota, dan dinamainya kota itu, menurut nama anaknya, Henokh.
Dari yang telah disebutkan sebelumnya, sudah jelas bahwa semua manusia, termasuk isteri Kain, adalah keturunan Adam. Bagaimanapun juga ayat ini tidak mengatakan bahwa Kain pergi ke tanah Nod dan menemukan isterinya. John Calvin, mengomentari ayat-ayat ini, menyatakan:
Dari isi kita bisa menyimpulkan bahwa Kain, sebelum ia membunuh saudaranya, telah menikahi seorang perempuan; kalau tidak Musa sekarang telah menghubungkan sesuatu mengenai perkawinannya.[13]
Kain telah menikah sebelum ia pergi ke tanah Nod. Ia tidak bertemu seorang isteri di sana, namun “bersetubuh” (melakukan hubungan seksual dengan isterinya.[14]
Yang lain mendebat bahwa karena Kain medirikan sebuah “kota” di tanah Nod, pastilah sudah ada banyak orang di situ. Namun, kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “kota” tidak harus berarti apa yang kita perkirakan dari pengertian “kota” sekarang. Kata itu berarti sebuah "kota kecil yang dikelilingi dinding" atau suatu perkemahan yang dijaga.[15] Bahkan seratus orang sudah cukup untuk “kota” semacam itu. Meskipun demikian, mungkin sudah ada banyak keturunan Adam di bumi pada saat kematian Habel (lihat di bawah).
Cain kills Abel. Click here for the story. (Illustration copyrighted).
Siapa yang ditakuti oleh Kain? (Kejadian 4:14)
Beberapa menegaskan bahwa pasti ada banyak orang di bumi selain keturunan Adam dan Hawa, kalau tidak Kain tidak perlu takut kepada orang yang ingin menghabisinya karena ia membunuh Habel.
Pertama, sebelum pemerintahan sipil diadakan untuk menghukum para pembunuh (Kejadian 9:6), seseorang akan memiliki keinginan untuk mencelakai Kain karena membunuh Habel hanya jika mereka memiliki hubungan dekat dengan Habel! Orang asing akan sulit peduli. Jadi orang-orang yang ditakuti Kain tidak mungkin orang-orang dari bangsa lain.
Kedua, Kain dan Habel lahir beberapa waktu lamanya sebelum kematian Habel. Kejadian 4:3 mencatat:
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai korban persembahan.
Perhatikan ungkapan "beberapa waktu lamanya." Kita tahu bahwa Set lahir ketika Adam berumur 130 tahun (Kejadian 5:3), dan Hawa melihatnya sebagai “pengganti” Habel (Kejadian 4:25). Karena itu, jaman sejak kelahiran Kain hingga kematian Habel mungkin ada 100 tahun atau lebih—memungkinkan banyak kesempatan bagi anak-anak Adam dan Hawa lainnya untuk menikah dan beranak- cucu. Pada saat Habel dibunuh, mungkin sudah ada sejumlah besar keturunan Adam dan Hawa, termasuk beberapa generasi.
Dari mana Teknologi Datang?
Beberapa menyatakan bahwa bagi Kain untuk pergi ke tanah Nod dan mendirikan suatu kota pastilah membutuhkan banyak teknologi yang harus sudah tersedia di tempat itu, yang mungkin dikembangkan oleh “bangsa-bangsa” lain.
Namun, keturunan Adam dan Hawa merupakan orang-orang yang amat berakal. Yubal membuat peralatan musik seperti kecapi dan seruling (Kejadian 4:21), dan Tubal-Kain bekerja dengan tembaga and iron (Kejadian 4:22).
Karena indoktrinasi evolusioner yang hebat, banyak orang sekarang berpikir bahwa generasi kita merupakan yang terpandai yang pernah ada di planet ini. Namun hanya karena kita memiliki pesawat jet dan komputer, bukan berarti bahwa kita adalah yang paling berakal. Teknologi modern berasal dari akumulasi ilmu pengetahuan. Kita bersandar pada mereka yang telah meninggal sebelum kita.
Otak kita telah menderita sejak 6,000 tahun (sejak Adam) karena Kutukan. Kita benar-benar merosot dibandingkan dengan orang-orang dari generasi-generasi lampau. Kita sekarang mungkin tidak memiliki sedikitpun kecerdasan maupun daya cita sebagaimana yang dimiliki anak-anak Adam dan Hawa. Ayat Suci memberikan kita penglihatan tentang apa yang terlihat sebagai penemuan besar dari abad permulaan.[16]
Kesimpulan
Banyak orang Kristen tidak dapat menjawab pertanyaan tentang isteri Kain karena mereka terfokus pada dunia saat ini (dan permasalahan yang berhubungan dengan pernikahan antar kerabat dekat), dan tidak memahami secara jernih catatan bersejarah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita.
Mereka berusaha untuk menterjemahkan Kejadian dari situasi kita sekarang, daripada memahami sejarah dunia yang sebenarnya secara alkitabiah dan perubahan-perubahan yang muncul karena dosa. Karena mereka tidak membangun pandangan dunia mereka berdasarkan Ayat Suci, mereka tersilaukan oleh jawaban-jawaban yang sederhana.
Kitab Kejadian adalah catatan tentang Tuhan yang berada disitu saat sejarah terjadi. Ini adalah sabda Dia yang mengetahui semuanya, dan yang merupakan saksi yang dapat dipercaya dari masa lalu. Jadi, ketika kita menggunakan Kejadian sebagai dasar untuk memahami sejarah, kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin merupakan misteri.

Catatan
  1. Sebuah versi “Hollywood” dari Persidangan Scopes yang terkenal. Pertunjukan ini dinyatakan tidak berdasarkan Scopes yang sebenarnya, tapi jelas dimaksudkan untuk dilihat sebagai gambaran dari Persidangan Scopes. Lihat catatan 3. K. Ham, "The Wrong Way Round!" Creation, 1996, 18(3):38-41.
    D. Menton, "Inherit the Wind: An Historical Analysis," Creation, 1997, 19(1):35-8. Menton membuktikan penyimpangan yang kasar dan kefanatikan anti-Kristen dari pertunjukan itu.
  2. Contact, dikeluarkan July 11, 1997, Robert Zemeckis Film, Warner Bros., berdasarkan Contact karyaCarl Sagan (New York: Pocket Books, 1985).
  3. American Civil Liberties Union—sebuah organisasi yang ada di barisan depan dalam usaha-usaha untuk menghilangkan semua sisa Kekristenan dari kehidupan masyarakat di Amerika Serikat.
  4. The World's Most Famous Court Trial, The Tennessee Evolution Case (sebuah laporan kata demi kata), Bryan College, 1990 (cetak ulang edisi asli), hal. 302.
  5. Sagan, Contact.
  6. Ibid, hal. 19-20.
  7. Apologetics—dari kata Yunani apologia, yang berarti memberikan suatu pembelaan. Apologetik Kristen memberikan pembelaan bagi keyakinan kita di dalam Yesus Kristus dan harapan kita dalam Dia bagi penyelamatan kita (1 Petrus 3:15). Ini memerlukan sebuah pengetahuan yang menyeluruh tentang Skriptur, termasuk doktrin penciptaan, dosa asal, kutukan, banjir, kehamilan perawan, kehidupan, dan pelayanan Yesus dari Nazareth, Salib, Penyaliban, Kebangkitan, Kenaikan, Kedatangan yang Kedua, dan Surga Baru dan Bumi Baru. Berkepentingan menjelaskan doktrin-doktrin ini secara logis, sehingga untuk membenarkan iman dan harapan seseorang di dalam Yesus Kristus. Terakhir, orang perlu untuk dapat membela doktrin-doktrin ini, dan Alkitab secara umum, dari serangan orang-orang yang tak beriman.
  8. 8. Dalam ayat ini, kata Yunani untuk “manusia” adalah dalam bentuk tunggal (“seorang manusia”).
  9. 9. Hawa, dalam hal ini, adalah “keturunan” Adam karena dia diciptakan dari daging Adam dan sehingga memiliki hubungan secara bilogis dengan Adam (Kejadian 2:21-23).
  10. 10. Arti harfiahnya dalam bahasa Ibrani "dia menjadi ibu dari semua yang hidup."
  11. 11. William Whiston, penterjemah, The Complete Works of Josephus (Grand Rapids, MI: Kregel Publications, 1981), hal. 27.
  12. 12. Beberapa menyebutkan ini berarti Allah berubah pikiran dengan merubah hukum-hukum. Namun Tuhan tidak berubah pikiran—karena perubahan yang dibawa oleh dosa, dan karena Tuhan tidak pernah berubah, Dia memperkenalkan hukum baru demi kita. Juga, terdapat di dalam Alkitab pengungkapan yang progresif dari program Mesianis yang ada dalam pikiran Tuhan dari keabadiannya. Lihat R. Grigg, “Unfolding the Plan,” Creation, 1998, 20(3):22-24.
  13. John Calvin, Commentaries on the First Book of Moses Called Genesis (Grand Rapids, MI: Baker House, 1979), Vol. 1, p. 215.
  14. Bahkan bila pendapat mengenai hal ini tidak benar, tetap ada banyak waktu bagi banyak keturunan Adam dan Hawa untuk pindah dan menetap di daerah-daerah seperti Nod.
  15. Strong's Concordance: "city, town, a place guarded by waking or a watch in the widest sense (even of a mere encampment or post)."
  16. See D. Chittick, The Puzzle of Ancient Man (Newberg, OR: Creation Compass, 1997).
[ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini tersedia bagi Anda dan keluarga Anda! Sumbangan bersifat tax-deductible (di Amerika). ]
Diterjemahkan oleh: Conny
Diedit oleh Don Batten, Ph.D. / Penulis: Ken Ham, Jonathan Sarfati, dan Carl Wieland, diadaptasi dari The Revised & Expanded Answers Book (Master Books, 2000). / Disampaikan oleh Creation Ministries International
Hak Cipta Teks © 1996, 1999, 2000, 2001, Creation Ministries International, Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang - kecuali sebagaimana dinyatakan pada halaman "Usage and Copyright" terlampir yang memberi kepada pengguna ChristianAnswers.Net, hak untuk menggunakan halaman ini untuk pekerjaan di rumah, kesaksian pribadi, di gereja-gereja maupun sekolah-sekolah. Hak Cipta ilustrasi dan tata letak, 1999, 2001, Eden Communications
www.ChristianAnswers.Net/indonesian
Christian Answers Network
PO Box 200
Gilbert AZ 85299 USA         




Sumber : http://christiananswers.net/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar