Analisa Perhitungan Listrik Rumah Tenaga Surya.
Pemakaian energi alternatif terbarukan seperti sinar matahari, kian
diminati. Namun tak banyak orang yang mengetahui bagaimana aplikasi
solar panel untuk konsumsi ritel atau perumahan.Panel
matahari terdiri dari beberapa jenis, diantaranya tipe Monocrystal,
Polycrystal, dan Thin Film. Masing-masing tipe memiliki kekuatan
penyerapan radiasi matahari yang berbeda, tergantung besarnya panel
dengan satuan ukuran Watt Peak (Wp). Demikian penjelasan Chaqoqo,
Product Marketing Photovoltaic & LED Light Marketing Department,
Sharp Electronics Indonesia. Soal harga panel surya, kata Chaqoqo,
rata-rata per watt peak konsumen harus merogoh kocek sekitar USD4,5 —
USD5.
"Masing-masing
panel dapat menghasilkan arus listrik yang berbeda, sesuai dengan tipe
panel surya," tutur Chaqoqo. Contoh, tipe panel 60 Wp bisa menghasilkan
daya sebesar 60 Watt per jam pada kondisi pemanasan matahari puncak
(peak), yang dihitung sekitar 4 - 5 jam per hari, antara jam 9 pagi
sampai jam 2 siang.
Sehingga jika
ditotal per hari pemanasan, mengunakan panel 60 Wp dapat menghasilkan
daya: 60 Watt x 5 Jam = 300 Wh (Watt Hour). Untuk tipe panel lain, kata
Chaqoqo, seperti tipe 130 Wp atau 185 Wp, cara penghitunganya sama.
On Grid System dan Off Grid System
Ada dua jenis Instalasi panel surya yang bisa diterapkan, masing-masing berkaitan dengan peralatan pedukung yang digunakan.
Pertama, On
Grid System Installation (Intalasi Panel Surya tanpa Menggunakan
Baterai). Peralatan yang di gunakan adalah On Grid Inverter yang bisa di
koneksi langsung dengan sumber listrik dari PLN atau sumber listrik
lain.
Kedua, Off Grid
System Installation (Instalasi Panel Surya menggunakan Baterai). Untuk
Intalasi Off Grid dengan sistem DC, perlatan yang di gunakan adalah
panel surya, controller, dan baterai. Untuk mengubahnya menjadi arus AC,
harus ditambahkan inverter. (lihat gambar di bawah ini)
Untuk
pemasangan atau penginstalan peralatan-peralatan tersebut, bisa
dilakukan sendiri, kata Chaqoqo, terutama untuk panel surya dengan
kapasitas kecil (60 Wp). Tetapi untuk skala besar dan terkoneksi dengan
banyak jaringan, diperlukan keahlian khusus untuk proses instalasinya.
Sebagian orang
bertanya, setelah menggunakan panel tenaga surya, bagaimana dengan
instalasi listrik PLN yang telah terpasang sebelumnya. Menanggapi hal
tersebut, Chaqoqo mengatakan hal itu tergantung dari kebutuhan. Apabila
listrik PLN tidak diperlukan lagi, maka jaringan bisa dilepas
(menggunakan Stand Alone System). Sebaliknya, jika listrik PLN masih
diperlukan, sebaiknya menggunakan hybrid system.
Penghitungan Biaya
Chaqoqo memberi
simulasi untuk kapasitas listrik terpasang 450 watt, yang perlu
diperhatikan adalah kapasitas listrik yang terpakai.
Contoh listrik digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut:
1 unit Kulkas 100 Watt dipakai 24 Jam =2400 Wh
1 unit LCD 32" 80 Watt dipakai 5 jam =400 Wh
10 lampu LED 7 Watt dipakai 10 Jam =700 Wh
Total 187 Watt/Hour =3500 Wh
Bisa dilihat
dari tabel di atas, dari kapasitas terpasang 450 Watt listrik terpasang,
yang digunakan adalah sebesar 187 Watt per jam. Apabila dijumlah, total
pemakaian listrik per hari adalah 3500 Watt Hour.
Gambaran Cara penghitungan sederhana untuk pemakaian Listrik Tenaga Surya:
3500 Wh : 130 Wp (Tipe Panel Surya) = 26, 92
26,92 unit : 5 jam (Lama pemanasan per hari) = 5.384
5.384 x 1,5 (Minimal daya Otonomi) = 8 Unit (angka Pembulatan)
Listrik yang di hasilkan adalah:
8 unit x 130 Wp = 1040 Watt per satu jam pemanasan pada puncak pemanasan (peak).
Dalam sehari, kurang lebih bisa menghasilkan listrik sebesar 1040 Wp x 5 jam Pemanasan = 5200 Wh.
Jadi untuk
beban listrik terpasang 450 Watt, setara dengan kapasitas 1040 Wp atau
5200 Wh menggunakan 8 unit panel tipe 130 Wp dan unit penyimpan daya
(baterai) berkapasitas 12V 100 Ah sebanyak 6 unit, satu unit Battery
Charge Control, dan satu unit inverter, bracket, panel box, box battery,
dan peralatan pendukung lainya.
Dari sini bisa
diprediksi berapa investasi yang harus dikeluarkan, kata Chaqoqo.
Perkiraan hitungan mudahnya, kapasitas sistem dikali USD10 (harga
perkiraan).
Jadi, apabila
menggunakan contoh penghitungan daya tersebut, maka nilai investasi yang
harus dikeluarkan saat awal pemasangan adalah sebesar 1040 Wp x USD10 =
USD10.400.
"Contoh
perhitungan ini adalah untuk instalasi off grid system," kata Chaqoqo.
Bila di-rupiahkan dengan Kurs Rp9.300, imbuhnya, maka total investasinya
berkisar Rp96.720.000.
"Angka tersebut
merupakan perkiraan harga, termasuk biaya instalasi, penyediaan
perlengkapan pedukung, dan garansi instalasi sistem antara satu dampai
tiga tahun, tergantung sistem integrator pelaksana instalasi," jelasnya.
"Sementara, untuk panel surya digaransi selama 25 Tahun."
Chaqoqo
menjelaskan, orientasi pemakaian energi terbarukan, terutama listrik
tenaga matahari adalah untuk jangka panjang. Artinya untuk wilayah
tertentu dengan kondisi kelistrikan yang tercukupi, maka total investasi
tersebut akan terlihat mahal, karena konsumen dibebani biaya instalasi
yang harus dikeluarkan bersamaan.
"Tetapi untuk
wilayah tertentu dengan kondisi kelistrikan yang belum terpenuhi secara
maksimal atau belum memiliki jaringan listrik sama sekali, maka listrik
tenaga surya akan menjadi pilihan, karena sistem listrik tenaga surya
tidak memerlukan bahan bakar pada saat pengoperasian, sehingga lebih
murah bila dibandingkan dengan biaya pembelian dan transportasi
pembelian BBM," papar Chaqoqo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar