“Kalau manggis itu ratunya buah. Nah Anda tahu ndak
rajanya buah?” Tanya seorang herbalis kepada saya. Belum sempat menyahut
pertanyaannya lalu dia menjawab pertanyaannya itu sendiri. Salah satu
rajanya buah itu adalah anggur.
Di dunia para herbalis (pelaku dan peneliti herbal), manggis dan anggur ini sudah dikenal sejak lama sebagai buah yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia.
Tentang anggur ini juga dikenal ada istilah “The French Paradox”. Membandingkan masyarakat Amerika dan Eropa yg sama-sama gemar mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi. Ternyata orang Eropa mempunyai risiko kena serangan jantung (atherosklerosis) 40% lebih rendah daripada orang-orang Amerika karena kebiasaan mengonsumsi wine (dari anggur) yang mengandung komponen phenolic serta mempunyai efek antioksidan kuat yang bekerja menghambat oksidasi LDL akibat radikal bebas.
Proantosianidin, senyawa antioksidan dalam anggur, disebut juga sebagai PCO (prosianidolik oligomer) atau disingkat prosianidin, atau OPC (oliigomeric prosianidin) juga GSE (grape seed extract). Proantosianidin terbanyak berasal dari buah anggur.
Proantosianidin secara umum memiliki kemampuan antioksidan yang lebih kuat daripada antioksidan lain (15-25 kali). Secara khusus mengikat beberapa enzim yang dapat menurunkan daya tahan matriks pembuluh darah seperti kolagen, elastin sehingga komponen struktur penting untuk pembuluh darah tersebut tetap terpelihara.
Proantosianidin menghambat proses pembentukan lesi atheromatik pada dinding pembuluh darah yang akan berlanjut kepada atherosklerosis di jantung. Antioksidan ini secara khusus mencegah infark miokard, mencegah kerusakan lebih lanjut pada iskhemia miokard.
Di kulit, proantosianidin menghambat perbahan karena sinar UV yang secara alami terjadi. Proantosianidin bekerja sama dengan antioksidan lain, sehingga kemampuan antioksidan secara keseluruhan menunjukkan peningkatan.
Secara umum proantosianidin juga mencegah/menghambat artritis, shock hemorragik, disfungsi gastro-intestinal (antara lain melalui aktivasi makrofag periitoneum), melindungi berbagai organ (antara lain hati dan ginjal) oleh kerusakan karena efek toksik sejumlah zat kimia/obat.
(Referensi: Simposium Antioksidan “The Most Powerful Antioxidant Among Others” di Jakarta, 22 Februari 2003 oleh IDI)
NB:
Di dunia para herbalis (pelaku dan peneliti herbal), manggis dan anggur ini sudah dikenal sejak lama sebagai buah yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia.
Tentang anggur ini juga dikenal ada istilah “The French Paradox”. Membandingkan masyarakat Amerika dan Eropa yg sama-sama gemar mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi. Ternyata orang Eropa mempunyai risiko kena serangan jantung (atherosklerosis) 40% lebih rendah daripada orang-orang Amerika karena kebiasaan mengonsumsi wine (dari anggur) yang mengandung komponen phenolic serta mempunyai efek antioksidan kuat yang bekerja menghambat oksidasi LDL akibat radikal bebas.
Proantosianidin, senyawa antioksidan dalam anggur, disebut juga sebagai PCO (prosianidolik oligomer) atau disingkat prosianidin, atau OPC (oliigomeric prosianidin) juga GSE (grape seed extract). Proantosianidin terbanyak berasal dari buah anggur.
Proantosianidin secara umum memiliki kemampuan antioksidan yang lebih kuat daripada antioksidan lain (15-25 kali). Secara khusus mengikat beberapa enzim yang dapat menurunkan daya tahan matriks pembuluh darah seperti kolagen, elastin sehingga komponen struktur penting untuk pembuluh darah tersebut tetap terpelihara.
Proantosianidin menghambat proses pembentukan lesi atheromatik pada dinding pembuluh darah yang akan berlanjut kepada atherosklerosis di jantung. Antioksidan ini secara khusus mencegah infark miokard, mencegah kerusakan lebih lanjut pada iskhemia miokard.
Di kulit, proantosianidin menghambat perbahan karena sinar UV yang secara alami terjadi. Proantosianidin bekerja sama dengan antioksidan lain, sehingga kemampuan antioksidan secara keseluruhan menunjukkan peningkatan.
Secara umum proantosianidin juga mencegah/menghambat artritis, shock hemorragik, disfungsi gastro-intestinal (antara lain melalui aktivasi makrofag periitoneum), melindungi berbagai organ (antara lain hati dan ginjal) oleh kerusakan karena efek toksik sejumlah zat kimia/obat.
(Referensi: Simposium Antioksidan “The Most Powerful Antioxidant Among Others” di Jakarta, 22 Februari 2003 oleh IDI)
NB:
Dewasa ini ada antioksidan yang didapatkan
dari biji buah anggur dimana ternyata mempunyai kandungan antioksidan
sangat tinggi. Nama antioksidannya itu leucoselect phytosome.
Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar