Tampilkan postingan dengan label Property. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Property. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Juni 2012

Keunikan Rumah Tradisional Betawi










Rumah tradisional Betawi memperlihatkan pengaruh arsitektur luar, seperti Eropa, Cina, dan Arab. Hal ini terlihat dari bentuk pintu, jendela, lubang angin, dan ornamen lain.
Kendati demikian, bentuk arsitektur lokal juga tidak ditinggalkan, salah satunya adalah bentuk rumah panggung atau rumah bukan panggung yang lantainya dibuat lebih tinggi dari tanah.
Di sisi lain, tata ruang rumah Betawi juga mirip dengan rumah modern, yakni memiliki ruang publik, ruang privat, dan area servis. Dalam rumah Betawi, kawasan publik berada di teras depan (disebut amben); ruang pribadi ada di tengah, dimana di dalamnya terdapat kamar (disebut pangkeng); sementara ruang servis atau dapur disebut srondoyan.
Rumah Betawi memiliki struktur rangka dari kayu atau bambu, namun seiring perkembangan zaman, rumah Betawi kini banyak dibangun dengan dinding tembok. Demikian pula dengan lantai rumah, dulu hanya beralas tanah, tetapi kemudian berkembang dengan menggunakan plesteran semen atau tegel, hingga lantai keramik.


Ada pula konstruksi tangga yang dinamakan balaksuji. Namun, saat ini balaksuji sudah jarang digunakan di rumah Betawi bukan panggung.
Ciri khas rumah Betawi bisa dilihat dari bentuk lisplang yang diberi ornamen ‘gigi balang’, yakni papan kayu yang dibentuk dengan ornamen segitiga berjajar.
Bagian depan rumah memiliki teras terbuka yang dikelilingi pagar rendah terbuat dari  kayu. Di sinilah, biasanya pemilik rumah menjamu tamu yang datang bertandang.
Dinding bagian depan rumah biasanya bisa dibongkar-pasang (knockdown) yang memberikan ruang lebih luas, terutama jika pemilik rumah sedang menyelenggarakan hajatan.
Bagian tengah rumah yang digunakan untuk kamar tidur, ruang makan, dapur, dan kamar mandi, masing-masing dibatasi dinding kayu tertutup dan beberapa jendela untuk ventilasi udara. Umumnya, pintu dan jendela menggunakan bilah-bilah papan (disebut jalusi atau krepyak) yang bisa memperlancar sirkulasi udara di dalam ruangan.




Sumber : http://blog.rumah.com/

Cara Mengetahui Trend Properti Naik


DSCF6019https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRDpcZefk3SxMivo8ZCa-__vdv0WQbprlk6dwFeMG59nNM_wWFXwLZXwURh7wFia344ZW85XJUn3lQA5BO_kepOgqGkMCXbbY-dBbl-HoxDinpGVbxM2-Dl7t5z-DLC5lmDCEsWMGtX38a/s1600/Trend_Naik.jpg

Begitu banyak buku yang sudah saya baca, banyak juga yang membahas tentang trend suatu bisnis, baik bisnis properti maupun investasi saham. Namun dalam hal kali ini saya akan membahas tentang cara mengamati perkembangan dari properti sehingga Anda bisa dengan mudah mengetahui trend properti saat ini.

Sebenarnya untuk mengetahui trend properti mudah sekali, pada saat Bunga Bank Turun, maka itu bisa  dinyatakan sebagai Trend Properti tersebut naik. (Tapi ini belum tentu, bisa saja ini dikarenakan agar proses Dealnya mudah). Dan jika Bunga Bank Naik, itu bisa dibilang Trend Properti tersebut sedang Turun.

Selain itu juga yang paling mudah adalah Anda bisa melihat Supply dan Demand. Untuk mengetahui Supply dan Demand adalah dengan cara :

1. Anda bisa melihat Potensi Market dari Properti tersebut.
2. Anda bisa melihat daerahnya terlebih dahulu, dan
3. Anda tanyakan Jumlah Penduduknya.
Jika terdahulu 3.000 dan sekarang sudah bertambah menjadi 6.000 kepala Rumah Tangga. Berarti trendnya akan naik. Akan naik bukan sudah naik

Misalkan :
Jika Lembaga Pendidikan ditambah di daerah [A], maka secara otomatis penduduk yang berada di daerah [A] bertambah. Ya atau Ya?
Bertambah di sini adalah bisa dari yang dari kota [A] sendiri dan bisa saja dari kota lain-pun datang ke kota [A] dengan alasan Pendidikan di Kota [A] lebih baik daripada di kota yang dihuninya. Dengan begitu daerah [A] secara tidak langsung akan bertambah banyak penduduknya dan yang menariknya Harga Properti di Kota [A] juga akan naik.
Atau jika di daerah [A] tersebut banyak sekali misalkan Pabrik atau juga Industri yang TUTUP, maka Trend Properti tersebut akan TURUN…! Karena secara tidak langsung akan banyak orang yang mencari pekerjaan di daerah lain karena di Kota [A] sudah tidak adanya lowongan yang bisa menampungnya lagi.
Inilah beberapa hal yang menjadi faktor trend properti disuatu daerah. Banyaklah Anda mengamati suatu daerah tertentu pertama daerah Anda sendiri. Dengan banyak Anda melatih pengamatan Anda, maka Anda akan ahli dalam menangkap peluang bisnis yang ada di daerah tersebut.



Sumber : http://blog.rumah.com/

Istilah dalam Dunia Properti



Dunia properti memiliki banyak istilah yang umum dipakai. Sebelum bergelut di bisnis riil ini, ada baiknya Anda ketahui istilah-istilah tersebut. semoga bermanfaat.
Agunan (collateral)
Jaminan yang diserahkan nasabah (debitur) kepada bank agar mendapatkan kredit atau pembiayaan.



Amortisasi (amortization)
Pengurangan utang dengan pembayaran pokok dan bunga secara teratur dengan jumlah tertentu sehingga pinjaman terbayar pada saat jatuh tempo

Anchor tenant
Tenant utama atau penyewa ruang dengan skala besar di sebuah proyek properti komersial seperti mal, yang bisa menarik pengunjung untuk datang.



Anuitas Rest
Perhitungan pembebanan bunga efektif dengan periode tahunan. Jika debitur membayar lebih untuk mengurangi pokok kredit, maka dengan sendirinya akan mendapatpengurangan beban dan pastinya waktu pelunasan akan berakhir lebih cepat dari tenor (masa cicilan).



Arus Kas (Cash Flow)
Aliran dana yang menunjukkan sumber dana dan penggunaan dana



Backlog
Kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat.



Booming Properti
Kondisi ketika terjadi peningkatan tinggi aktivitas investasi properti



Bunga tetap (Flat rate)
Bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjaman dan angsuran pokok juga akan sama sampai pinjaman lunas.



Bunga mengambang (Floating rate)
Tingkat suku bunga tiap bulan dapat berbeda, tergantung dari naik turunnya suku bunga bank.



Capital Gain
Keuntungan dari hasil penjualan properti, dibandingkan dengan harga saat membeli.



Cluster
Pengelompokan beberapa rumah di dalam sebuah kompleks perumahan, biasanya dengan karakter arsitektur tertentu yang dibuat eksklusif, dengan sistem one gate.



Cost and Fee  
Sistem yang diberlakukan kontraktor untuk pengerjaan pembangunan/suatu proyek berdasarkan bagi hasil (biasanya 10% – 15%), dimana harga-harga material, desain, dan upah tenaga kerja, mengikuti atau dapat berubah selama proyek belum selesai. Biasanya sistem ini merugikan pemilik atau developer, karena jika kontraktor nakal, maka pengerjaan akan diulur-ulur, sehingga budget membengkak dan tentu fee bagi si kontraktor juga ikut membesar.



Cut and fill
Pengolahan lahan agar rata, tidak berbukit-bukit.



Earlybird
Membeli properti saat baru dipasarkan pengembang. Biasanya pengembang menawarkan harga khusus dengan sejumlah kemudahan dan diskon.



Fixed Cost and Fee
Hampir sama dengan sistem cost and fee, hanya saja fee yang ditetapkan bagi kontraktor tetap berdasarkan kesepakatan awal dan tidak mengalami perubahan, kecuali perubahan dilakukan oleh pemilik properti. Cara ini merupakan yang terbaik bagi kedua belah pihak.



Groundbreaking
Penggalian pondasi bangunan, sebagai tahap dimulainya sebuah proyek properti



Hand over (turn key)
Serah terima unit dari pengembang ke pembeli



Indent
Pembelian dengan pemesanan terlebih dahulu.



Kopel
Deretan dua atau lebih rumah dimana dinding pembatasnya menyatu/berhimpitan. Biasa dipakai di perumahan menengah ke bawah.



Loan (Pinjaman)
Dana yang disediakan bank untuk nasabah dengan pemberian bunga dalam jumlah tertentu, yang harus dilunasi dengan cara mencicil dalam waktu yang telah ditentukan.



Mixed-used Development
Proyek properti dimana di dalamnya terdapat beberapa fungsi, seperti hunian, komersial, dan perkantoran.



Okupansi
Jumlah unit yang tersewa atau terisi dalam sebuah properti sewa, seperti mal, perkantoran, atau hotel.



Peruntukan
Penggunaan fungsi ruang pada daerah/lingkungan yang ditetapkan oleh rencana tata kota. Peruntukan ini menentukan jenis bangunan yang dapat dibangun di daerah tersebut. Peruntukan terbagi menjadi beberapa macam: Wisma Besar, Wisma Sedang, dan Wisma Kecil (rumah tinggal), Wisma Taman, Wisma Flat, Wisma Susun (rumah susun), Peruntukan Karya Pekantoran (Kkt-untuk bangunan kantor), Peruntukan Karya Perdagangan (Kpd-dibangun toko atau pertokoan).



Ready Stock
Properti dijual dalam keadaan telah terbangun



Refinancing (Pembiayaan Ulang)
Mengubah atau mengganti struktur pinjaman lama dengan yang baru. Hal ini dilakukan agar memperoleh suku bunga atau jumlah angsuran yang lebih kecil.



Service charge  
Biaya yang harus dikeluarkan pemilik/penyewa properti (kantor, mal, apartemen) setiap bulan untuk layanan yang diberikan pengelola gedung. Biasanya dihitung per meter persegi, berdasarkan besar unit yang dimiliki.



Sinking fund
Dana yang harus dikeluarkan pemilik/penyewa properti (kantor, mal, apartemen) yang gunakan untuk biaya perawatan gedung dan ruang publik, seperti perawatan lift, pengecatan gedung, dan lain-lain.



Site plan (rencana tapak)
Gambaran/peta rencana detail sebuah kavling tanah atau bangunan, dengan semua unsur penunjangnya, seperti jalan, air bersih, listrik, pembuangan limbah, fasilitas umum, dan fasilitas sosial.



Sunrise property
Properti baru yang berkembang dan stabil kenaikan nilainya. Jika mengacu lokasi, maka sunrise property terletak di kawasan baru dan berkembang, kawasan baru dan stabil, dan kawasan modern yang baru direhabilitasi.



Sunset property
Properti yang berusia tua dengan kualitas menurun dan jelek. Properti dengan ciri-ciri seperti ini kurang baik secara ekonomi.



Superblok
Kawasan yang digunakan untuk mengintegralkan berbagai fungsi dalam kawasan tersebut, antara lain fasilitas perkantoran, perdagangan, pemukiman, rekreasi, dan lain-lain. Dengan berbagai fungsi dan aktivitas tersebut, kawasan superblok disebut sebagai kota mandiri (self contained city). Bila dilihat dari letaknya yang ada di dalam kota, superblok disebut juga kota di dalam kota (city within city).



Strata title
Hak kepemilikan bersama atas sebuah kompleks bangunan yang terdiri dari hak ekslusif atas ruang pribadi serta hak bersama atas ruang publik. Artinya, di ruang pribadi (unit apartemen), si pemilik tidak terikat peraturan. Sementara di ruang ruang publik, dia terikat peraturan, karena ruang publik semua penghuni. Biasanya hak seperti ini dimiliki oleh pemilik apartemen.



Tenor
Jangka waktu cicilan kredit, misalnya lima tahun, sepuluh tahun, dan seterusnya.



Topping off
Pemasangan atap bangunan sebagai tanda berakhirnya proses konstruksi.



Wait and see
Menunggu dan melihat; suatu istilah yang lebih cenderung merupakan strategi tindakan untuk diam dan mengamati sambil menunggu saat yang tepat memulai tindakan berikutnya.



Yield
Keuntungan yang dihitung dari nilai sewa per tahun dibagi harga properti. Misalnya, harga properti Rp100 juta sementara harga sewa Rp5 juta per tahun, maka yield properti tersebut 5%.






Sumber : http://blog.rumah.com/