Bayangkan seandainya anak,ibu,bapa atau kita sendiri diserang sakit
ginjal.Walaupun dideposito banyak nota berwajah Benjamin
Franklin-nya.Namun andai ginjal tersebut sudah hampir kadar luasa.Sudah
tentu peti mati yang bermain dikepala.
Andai saja negara kita menyimpan banyak organ tubuh cadangan,bukan hanya
ginjal yang bisa di ganti.Si buta pun bisa melihat kembali.Memang mirip
ganti spare part mobil bunyinya.Spion perlu di ganti.Mesin
Alpard tidak mungkin di masukkan ke dalam Mercy.Istilahnya, rumah sakit
maupun bengkel,keduanya memerlukan cadangan dengan beragam pilihan
Mengapa organ tubuh musti didonorkan?
Organ hanya didermakan setelah si penderma meninggal dunia.Daripada
hancur menjadi tanah atau menjadi santapan ulat2 diliang lahat,bukankah
sebaiknya didermakan saja untuk memberikan kehidupan baru bagi yang
memerlukan?
Sejak tahun 2006,Malaysia secara besar-besaran melakukan kampanye
mengajak rakyatnya menderma organ tubuh saat meninggal dunia.Dalam
kampanye tersebut turut terlibat beberapa tokoh pemerintah,artis hingga
ke tokoh agama.Koran-koran lokal turut meletakkan headliner beberapa
kali bertujuan memberi kesadaran serta meyakinkan masyarakat.
Pastinya kampanye sebegini merupakan sesuatu yang tidak mudah
diterima.Umunya persepsi masyarakat Nusantara donor organ tubuh
kedengaran aneh dan menakutkan.Apalagi sering dikaitkan dengan isu adat
dan agama.Tidak tanggung-tanggung pemerintah Malaysia menggandeng Majlis
ulama untuk meyakinkan masyarakatnya..
Majlis Fatwa Kebangsaan Malaysia sudah lebih 30 tahun mengeluarkan fatwa
menggalakkan pendermaan organ manusia disertakan beberapa panduan yang
telah ditetapkan.Menurut fatwa tersebut Islam tidak melarang umatnya
mendermakan organ mereka setelah meniggal dunia.Malahan niat tsb
merupakan suatu hal yang mulia bertujuan menyelamatkan nyawa manusia.
Begitu juga dengan kampanye yang dilakukan ketua Non Muslim.Misalnya
Wihara pernah menerima lebih dari 600 formulir pendaftaran penderma
organ pada hari Wesak.
Kampanye turut dilakukan dibeberapa kantor pemerintah seperti klinik
kesehatan,kantor pos dsb.Biasanya orang yang terlibat berkampanye datang
langsung dari kementrian kesehatan/rumah sakit untuk memberikan
penjelasan yang tepat kepada masyarakat.Setelah bersetuju,calon penderma
organ diminta membuat pilihan organ tubuh yang akan di dermakan seperti
paru-paru,tulang,mata dsb,Walaupun calon penderma telah mendaftarkan
diri secara resmi,tranpalan si mati hanya akan dilakukan setelah
mendapatkan keijinan warisnya.Setelah hampir 5 tahun,hasilnya…Malaysia
masih belum bisa mencapai targetnya
Dinegara-negara maju kesadaran menderma organ ini sudah lama
dilakukan.Misalnya negara Sepanyol lebih dari setengah populasinya
telah mendaftarkan diri sebagai penderma.
Bisakah kita lakukan kampanye donor organ tubuh di Indonesia?
Sebaiknya simiskin dan orang-orang kampung mengetahui dulu hak-hak
kesehatan mereka sebagai WNI.Misalnya apakah doktor=dokter di rumah
sakit umum Indonesia senantiasa memonitor pasiennya.(Maaf!! karena saya
tinggal di KL saya kurang tau tentang sistem rumah sakit umum di
Indonesia saat ini)Sebagai contoh ibu saya seorang WNI yang mengadu
nasib di Malaysia terkena serangan penyakit.Dokter yang merawat ibu saya
senantiasa memonitor kesehatannya misalnya setiap dua minggu atau
sebulan sekali ibu saya diwajibkan datang ke rumah sakit jam-jam
sekian.Dokternya akan memeriksa kandungan darah,gula dsb untuk mencapai
target normal.Saat ibu saya pulang ke Indonesia, ibu saya dikasi bekal
obat dan cereal kesehatan.
Namun pemerintah sebaiknya jangan mencontohi Amerika.Kalau mau tau apa
alasannya,silakan cari dokumentari karya Michael moore berjudul
Sicko.Bisa mati rakyat miskin kita
Seandainya setiap WNI mengetahui dan menerima hak-hak mereka secara
adil,tidak mustahil kampanye ini bisa terlaksana dan menyembuhkan jutaan
nyawa.Namun jangan sempat organ-organ simiskin menjadi cadangan untuk
orang kaya.Saat si kaya mau medical check up,mereka siap terbang ke
negara tetangga.Giliran mau ganti organnya,mereka kembali ke
Indonesia.Sementara disaat-saat simiskin terkena serangan penyakit
berbahaya,mereka hanya dibiarkan menunggu malaikat pencabut nyawa.
Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/
Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar