LONDON—Isaac Newton dikenal sebagai salah satu
ilmuwan hebat sepanjang masa. Namun siapa sangka karirnya sebagai
ilmuwan nyaris hancur gara-gara ikan?
Pada 1686 sebuah buku berjudul Historia Piscium atau Sejarah Ikan
karya John Ray dan Francis Willughby mengulas berbagai jenis ikan,
salah satunya ikan terbang.
Buku itu merupakan terobosan baru di eranya
dan menampilkan ilustrasi yang menawan. Sayang, untuk menerbitkannya
dibutuhkan dana yang besar.
Royal Society sebagai lembaga ilmu pegetahuan di Inggris kala itu
baru berdiri 26 tahun dan tidak memiliki banyak uang. Mereka nyaris
bangkrut ketika menerbitkan buku tersebut. Konsekuensinya, Royal Society
pun membatalkan janjinya untuk menerbitkan buku karya Isaac Newton
berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Mathematical Principles of Natural Philosophy).
Padahal buku tersebut merupakan terobosan baru dan dinilai lebih
penting dibanding hanya mengulas ikan terbang. Buku itu berisi
penjelasan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak Newton.
Untunglah, seorang ahli astronomi Royal Society bernama Edmond Halley
melirik karya Newton. Halley muda yang sehari-hari bekerja sebagai juru
tulis itu pun berjuang menggalang dana demi menerbitkan buku Newton
pada 1687. Ia menggabungkan pemikiran Newton dengan proyek pribadinya
yang meneliti orbit Planet.
Halley kini dipakai sebagai nama komet yang melintas setiap 76 tahun sekali, karena memang dialah penemunya.
Kini buku itu dianggap sebagai karya ilmiah penting sepanjang masa yang mencakup ilmu Fisika dan Matematika.
Dikutip dari Livesciece, Kamis (19/4), anggota Komite
Perpustakaan Royal Science, Jonathan Ashmore mengakui, cukup aneh karya
besar Newton hampir terlewatkan gara-gara buku tentang ikan. Namun
menurutnya, ilmu sains masih sangat muda pada masa itu. Ia menegaskan,
buku Historia Piscium juga tetap layak mendapat apresiasi.(ali)
Sumber : http://www.solopos.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar