Seutuhnya Menjadi Alat Tuhan
|
Karena saya
mengabdikan diri sepenuhnya dalam karya Tuhan, saya sebenarnya tidak
mempunyai pilihan. Saya tidak dapat mengendalikan tindakan-tindakan saya,
ataupun situasinya. Sekalipun saya tidak menyukainya, saya
tetap harus melakukannya. Karena saya telah menyerahkan seluruh diri saya,
mengapa saya harus menahannya. Saya tidak dapat berkata, “Saya tidak
menyukai yang ini karena ini tidak cocok dengan karakter saya, dan hal itu
akan merusak reputasi saya dan menyebabkan saya terlihat sangat buruk. Ini
bukanlah cara kerja Tuhan.
Sama halnya
dengan sekop mekanik yang bergerak ke mana pun Anda arahkan, akan menggali
ke mana pun Anda arahkan. Sekop mekanik itu tidak dapat berkata, “Saya
tidak berselera hari ini, saya tidak ingin menggali di sana.” Sekop itu
pasti bekerja ke manapun ia dikendalikan. Hanya sebuah alat. Begitu juga
Guru. Saya telah sepenuhnya menjadi alat Tuhan, tanpa kepentingan pribadi
sama sekali.
Saat saya
memperlakukan Anda dengan tidak begitu menyenangkan, maka saat itu adalah
saat saya sedang memperlakukan Anda dengan baik. Saat saya
memperlakukan Anda dengan baik, maka saya masih menggunakan emosi manusia,
saya takut Anda tidak tahan! Saya kira itulah cara yang benar
memperlakukan orang, dan Anda akan merasa lebih nyaman. Sebenarnya, itulah
perilaku “manusia” sesungguhnya. Saat saya sedang apa adanya dengan Anda,
sedang terus terang, dan tanpa ragu-ragu, maka pada saat itu saya
sebenarnya sedang memperlakukan sesuatu yang baik kepada Anda - Anda
sedang diarahkan langsung oleh Tuhan.
Tetapi, Anda
telah meninggal sejak lama jika Anda diperlakukan secara langsung seperti
ini setiap hari. Tiada satu pun jiwa yang akan tersisa di sini. Karena
terkadang perlu juga melakukan berbagai hal dengan sedikit ego. Jika saya
membiarkan Tuhan menangani Anda setiap hari, maka saya pun tidak tahan!
Tubuh dan pikiran saya tidak akan dapat menerimanya, karena tubuh dan
pikiran saya digunakan dengan amat intensif, terlalu berlebihan!
Jika Anda
tetap menginjak gas dan tidak membiarkan mobilnya beristirahat atau
berhenti, serta mempertahankan kecepatan di atas 170 mil per jam, bahkan
pada saat membelok, maka akan sangat meletihkan, dan Anda akan menjadi
sangat tegang.
Sekali-sekali, kita harus ingat bahwa kita adalah manusia dan perlu
bersantai sedikit. Mengadakan pesta vegetarian atau berbincang-bincang
masalah ringan, hal ini juga sangat penting. Seperti sebuah rumah, kita
hanya dapat memakainya saat ruangannya kosong; kita tidak dapat memakainya
jika penuh dengan berbagai lemari atau perabotan yang berharga.
Menaati Instruksi Guru Tercerahkan Mendatangkan
Pahala Tak Tertandingi
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Pingtung, Formosa, 13
Januari 1990
(Asal bahasa China) Kaset Video #112
Kebanyakan orang
tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya mendapatkan manfaat yang
berbeda saat mengerjakan hal-hal yang diperintahkan oleh Guru
mereka dengan mengerjakan hal-hal yang mereka sukai. Misalkan
dalam kasus Milarepa, dia terpaksa bekerja sangat keras membawa
batu dan membangun rumah selama tujuh tahun sebelum Gurunya
memberikan pelajaran rohani kepadanya, dan setelah itu, dia
menjadi tercerahkan. Kalian mungkin berpikir bahwa memikul batu
seperti Milarepa sungguh mempercepat kemajuan sehingga kalian
mungkin juga mulai memikul batu.
Akan tetapi,
walaupun kalian terus melakukannya selama tujuh puluh tahun, hal ini juga
percuma. Walaupun tidak ada batu lagi yang bisa dipindahkan, karma kalian
tetap tidak bisa dihapus. Tetapi, seandainya Guru kalian menyuruh kalian
memindahkan sebuah batu pada pukul dua di pagi hari, dan kalian dengan
setia mengikuti perintah Guru dan bangun untuk memindahkan batu tersebut,
walaupun kalian dengan susah payah membuka mata kalian, dan kalian masih
melakukannya dengan senang karena kalian tahu: “Guru
adalah Orang yang paling tercerahkan. Saya telah mempersembahkan tubuh,
pikiran, dan ucapan saya kepada-Nya. Apa pun yang Dia suruh akan saya
kerjakan, saya lakukan saja. Apakah itu masuk akal atau tidak, saya tetap
mengikuti perintah Guru.”
Jika kalian bisa memindahkan batu itu dengan pikiran yang begitu bahagia
dalam otak, maka itu akan jauh lebih baik daripada Milarepa memindahkan
batu selama tujuh tahun!
Akan tetapi,
kebanyakan orang tidak mengerti logika ini. Itulah sebabnya, walaupun sangat
sulit menemukan seorang Guru, masih lebih sulit untuk bertahan dan mengikuti
Guru dalam pengolahan rohani sekalipun kalian telah menemukan-Nya. Sulit
untuk mencapai Kebuddhaan karena kebanyakan praktisi rohani tidak bisa
melepaskan ego mereka sehingga mereka hanya mencapai tingkat Arahat atau
orang suci. “Ego”
terdiri dari prasangka-prasangka dan konsep-konsep dunia yang telah kita
kumpulkan selama hidup kita. Kita memegang keyakinan tentang apa yang baik
dan buruk dan berpikir bahwa kita telah belajar segala hal yang perlu kita
ketahui karena dunia telah memberikan kita pendidikan yang cukup sehingga
sangat sedikit yang bisa Guru ajarkan kepada kita. Inilah letak kesalahan
kita.
Perbedaan Antara Guru dan Murid
Kadang kala kita
berpikir bahwa latihan rohani kita sudah sangat bagus, karena
sekali-sekali saya mengirim Anda ke luar untuk memberikan ceramah. Setelah
kembali, Anda merasa: “Saya telah lulus. Guru lulus dalam 6 bulan, maka
saya dapat menyelesaikannya paling lambat dalam 6 tahun! Anda telah
berubah setelah Anda kembali! Sebagai akibatnya, kalian melukai diri Anda
sendiri. Anda kira Anda sangat baik, tetapi Anda tidaklah sebaik itu!
Saya juga
mengira Anda sangat baik, dan inilah yang aneh! Sayalah orang terbodoh di
dunia ini; karena itu, saya sering terluka, frustrasi, dan kecewa. Ini
karena saya juga mengira bahwa Anda sangatlah baik, sehingga saya tidak
dapat memahami perbedaan antara Anda dan saya.
Kadang kala saya
tahu. Saat saya tinggal atau bekerja bersama Anda, barulah saya menyadari
adanya suatu perbedaan yang besar. Jika tidak maka saya tidak menyadarinya.
Jika tidak ada pekerjaan, maka saya akan lupa bahwa Anda adalah murid.
Kita nampak serupa dan sebaya; sebagian bahkan lebih tua daripada saya.
Saya tidak dapat membayangkan perbedaan antara Anda dan saya. Saya kira
Anda sesungguhnya seperti saya, dan kita dapat saling memahami; karena itu,
saya terus berbicara. Dan pada akhirnya, tiada seorang pun yang paham,
sehingga saya sungguh tidak tahan. Saya duduk di situ dan merasa frustrasi.
Kelihatannya, hanya sayalah satu-satunya di seluruh dunia yang dapat
memahami diri saya sendiri, dan saya sungguh merasa sedih.
Sejak zaman
dahulu, para Guru Tercerahkan sepertinya juga mengalami kesulitan
komunikasi dengan banyak orang. Saya merasa salah satu dari mereka. Semua
hanya dapat terlaksana dengan kerja keras. Anda pun tidak memahami
berbagai hal yang amat sederhana sehingga saya harus menjelaskannya secara
panjang lebar. Anda terlalu banyak merintangi diri Anda sendiri! Anda
terlalu ruwet, dan tetap mengira bahwa itu seharusnya seperti ini atau
seperti itu. Sangat rumit, sangat rumit.
Anda tidak
paham, tetapi Anda tidak mau belajar dari yang lain. Anda tidak mau
belajar dari Guru karena takut kehilangan muka: “Saya dapat melakukannya
sendiri! Biarkan saya melakukannya sendiri,” seperti itu, dan kemudian
Anda melakukan banyak kesalahan.
Dengan mawas
diri, Anda akan menemukan banyak kelemahan dalam diri Anda sendiri. Saya
juga memeriksa diri saya sendiri setiap hari, tetapi saya tidak menemukan
kesalahan apa pun. (Guru dan hadirin tertawa)
Hati Anda Harus Murni dan Sederhana agar Dapat Mencapai
Kebenaran Sejati
Karakter
yang terlalu kaku atau terlalu keras tidak diinginkan. Tidak perlu selalu
menang. Anda harus tahu bagaimana bertindak yang pantas dan luwes,
daripada selalu berusaha untuk menang di atas orang lain, atau menjadi
lebih baik daripada guru Anda. Boleh saja menjadi lebih baik daripada guru
Anda, tetapi saat ini masih terlalu dini. Pada saat ini, tiada seorang pun
dari Anda yang lebih baik daripada Guru! Saya mengatakannya secara terus
terang, bukannya saya angkuh, tetapi saya ingin agar Anda tahu bahwa Anda
harus mawas diri, berikhtiar untuk membiasakan dan melatih kebijaksanaan
batin, karakter, serta menemukan di mana letak kelemahan Anda.
Tetapi, selalu bersembunyi di balik kelemahan-kelemahan kalian juga
tidak baik. Hal ini terlalu negatif, terlalu merendahkan diri sendiri, dan
terlalu pesimistis. Tidaklah cukup jika kita hanya tahu
kesalahan-kesalahan kita saja! Kita harus memperbaikinya, berhenti
melakukannya, dan bertindak sebaliknya untuk mengimbanginya.
Mengetahui
kesalahan-kesalahan Anda tidaklah berarti menyalahkan diri sendiri,
menutup diri dalam gua, melakukan “retret yang ketat” setiap hari di sana;
menjadi kura-kura setelah 9 tahun dan sangat membosankan orang saat Anda
muncul. (Tertawa) Jangan terus menyalahkan diri sendiri dan menyesakkan
diri sendiri; tetapi Anda harus berusaha untuk meningkat, berubah, dan
bertindak sebaliknya. Inilah penyesalan sejati, daripada hanya menghukum
diri sendiri dengan berlutut; ini hanyalah bagian dari penyesalan.
Pertobatan yang terbaik adalah menghentikan kualitas negatif tersebut sama
sekali, bertindak sebaliknya, dan melakukan berbagai tindakan positif.
Inilah rahasia menuju kesucian - hati Anda akan semakin sederhana dan
murni.
Meskipun
sekarang saya mengatakan bahwa tidaklah berguna menyembah patung Buddha
dari kayu, akan tetapi sepuluh tahun yang lalu saya sangat tulus memujanya.
Karena saya telah cukup memujanya, maka saya tahu bahwa itu tidaklah
berguna. Guru saya menyuruh saya untuk memuja Buddha dan membeli patung
Buddha, patung Buddha apa pun yang saya suka. Saya kira Buddha Maitreya
yang lebih murah hati, dan dugaan saya tepat; saya sungguh membutuhkannya
sekarang. [Guru dan hadirin tertawa] Dia juga sangat periang. Saya
membutuhkan kualitas-kualitas ini lebih banyak, maka saya membeli sebuah
patung Buddha Maitreya.
Hari itu,
guru saya sedang mengadakan upacara menyambut patung Buddha ke dalam rumah
saya. Mereka membakar dupa, menyembah, dan kemudian menyuruh saya
melakukan permohonan. Saya hanya menyebutkan satu permohonan: “Di masa
mendatang, jika saya dapat menolong siapa saja, maka saya akan bersedia
melakukannya, tetapi jangan biarkan saya mengetahuinya bahwa saya telah
menolongnya.” Dan saat ini, hal ini sungguh telah terkabul; saya tidak
pernah tahu siapa yang saya telah tolong. Guru saya berkata bahwa jika
dupa yang terbakar itu melingkar, maka permohonan tersebut akan
terkabulkan. Dupa itu benar-benar melingkar, jadi saya yakin bahwa
permohonan saya akan terkabul.
Guru saya
berkata bahwa saya juga harus membaca beberapa sutra di rumah. Saya ingin
menyanyikan Sutra Buddha Pengobatan, tetapi dia tidak mengizinkannya. Dia
berkata, “Anda belum mencapai tingkatan itu, lafalkan saja Mantra Maha
Welas Asih.” Setelah beberapa lama berlalu, dia mengizinkan saya
menyanyikan Sutra Teratai. Mereka menyanyikannya dengan sangat keras, dan
menyuruh saya untuk melakukan hal yang sama di rumah. Saya juga disuruh
membeli pentungan dari kayu (alat musik kayu bundar untuk mengiringi
nyanyian) dan mengetuk-ngetuknya setiap hari. Saya sangatlah
bersungguh-sungguh, dan bangun di dini hari untuk menyanyikan sutra
tersebut.
Pada dini
hari, tenggorokan saya serak, sehingga saya harus minum air yang banyak.
Nyanyian itu harus diulangi lagi di malam hari. Biasanya, orang awam
tidaklah seserius itu, dan cukup menyanyikannya sekali saja. Tetapi, saya
sangatlah tulus dan akan melakukan apa saja yang Guru saya suruh, bahkan
sampai sejauh itu. Tidak seperti sekarang ini, saya memiliki banyak
kesulitan saat saya menyuruh Anda melakukan apa pun. Sulit menyuruh Anda
memindahkan batu, jangankan untuk menyembahnya.
Maka, setiap
hari ketika saya pulang ke rumah, saya menghormat kepada sutra,
menyanyikan sutra, dan menyembah Buddha; dan saya mendapatkan pengalaman
batin. Anda akan mendapatkan pengalaman batin jika Anda sangat tulus. Saya
mendapatkan begitu banyak pengalaman batin yang tidak dapat diceritakan
semuanya.
Saya
bertanya kepada guru saya, mengapa perlu menyanyikan sutra itu dengan
demikian keras. Saya kemudian berkata, “Apakah saya perlu menyanyikannya
dengan begitu keras, bahkan juga di rumah?” Dia menjawab, “Lebih baik
menyanyikannya dengan keras, supaya para makhluk tidak kasat mata juga
dapat memetik manfaatnya.”
Saya
mempercayai beliau, dan saya menyanyikannya dengan sangat keras sampai
suara saya habis. Saya bahkan membiarkan jendelanya terbuka, kuatir para
makhluk yang tidak kasat mata tidak dapat masuk. (Guru dan hadirin tertawa)
Dapatkah
Anda bayangkan? Saat saya berumur tiga puluh tahun, bukannya tiga tahun,
saya sudah demikian lugu! Apa pun yang guru saya katakan, maka akan saya
lakukan. Mungkin, sebenarnya karena saya begitu tolol, saya menyadari
sedikit Kebenaran Sejati. Orang yang sangat cerdas seperti Anda hampir
tidak dapat mencapai Kebenaran. Anda penuh gagasan; pikiran Anda terlalu
cerdas, terlalu cerdik, dan tahu terlalu banyak!
Suatu ketika,
di musim dingin, salju di luar lebih tinggi daripada orang dan sangatlah
dingin. Tetapi, kuatir para makhluk tidak kasat mata tidak dapat masuk,
saya membuka semua jendela dan bahkan tidak berani menurunkan tirainya
untuk menunjukkan sambutan saya. Para makhluk tidak kasat mata tidak perlu
masuk melalui jendela, tetapi saya berpikir “Bagaimana jika sebagian dari
mereka tidak bisa masuk?” Selain itu, kelihatannya seakan-akan mereka
tidak disambut dengan baik jika saya menutup jendela dan tirainya, lalu
mereka mungkin tidak berani masuk. Saya bahkan meminta maaf kepada mereka,
“Saya tidak dapat membuka pintu karena takut mengganggu para tetangga.”
(Guru dan hadirin tertawa)
Dengarkanlah Guru Anda maka Tuhan Akan Tersentuh
Dengarkanlah
Guru Anda, siapa pun dia, maka Anda tidak akan tersesat. Tuhan akan
tersentuh. Saat melihat orang ini begitu dungu, maka Tuhan akan
melindunginya dan membiarkannya memahami sesuatu. Jika tidak, apa yang
akan terjadi jika dia tetap dungu sepanjang hidupnya?
Karena itu,
Tuhan senantiasa melindungi orang-orang yang bodoh dengan lebih baik. Kita
sebaiknya menjadi bodoh saat kita harus menjadi bodoh. Lakukanlah yang
terbaik jika Anda memiliki pekerjaan yang harus dilakukan; gunakan
kebijaksanaan Anda saat Anda harus menggunakannya, dan jangan menggunakan
kebijaksanaan Anda saat Anda tidak perlu mendengarkan. Kita memiliki dua
telinga, tetapi hanya satu mulut. Tetapi, Anda sepertinya telah menumbuhkan
dua mulut dan satu telinga, (Guru dan hadirin tertawa) atau mereka muncul
di tempat yang salah. Begitu saya mengatakan sesuatu, maka perkataan itu
akan hilang dengan sangat cepat dan kelihatannya lenyap, hanya
meninggalkan sedikit pengaruh.
Saat banyak
orang datang ke sini, mereka tetap mempunyai prasangka, konsep, dan
gagasan mereka sendiri. Mereka merasa bahwa mereka hebat dan suka menarik
Guru turun. Lebih baik menarik diri Anda ke atas daripada menarik saya
turun ke tingkat Anda. Tentu saja, lebih baik menarik Guru turun, supaya
Anda merasa lebih dekat dengan saya: “Dia sesungguhnya seperti saya!”
Tetapi, hal
ini buruk bagi kalian. Saya dapat memanjat ke atas atau turun ke bawah
kapan pun saya mau, tetapi saya harus mengatakan Kebenarannya kepada Anda
untuk menunaikan kewajiban saya sebagai seorang Guru. Saya tahu, jauh di
dalam batin, Anda memahami dengan amat jelas, tetapi hanya pikiran Andalah
yang bergulat. Anda harus mengenali tujuan kedatangan Anda ke sini dan
tidak mendengarkan pikiran Anda. Jika tidak, baik saya maupun Anda akan
sangat letih, harus bertempur dengan pikiran.
Saya selalu
bergulat dengan pikiran Anda, dan hal ini sangat melelahkan. Setiap kali
saya memikirkan seseorang, saya merasa pikirannya penuh dengan ini atau itu,
prasangka orang itu menutup jalan saya menuju jiwanya. Pikiran menjaga
gerbang masuk dengan ketat. Sangatlah melelahkan! Ya! Semua paham sekarang?
(Jawab: Ya!)
Keyakinan Adalah Kunci dari Segala Keajaiban
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai,
Center Youngdong, Korea,
13 Mei 2000 (Asal bahasa Inggris)
Banyak dari
Anda sangat menyentuh hati saya dengan keyakinan sejati Anda terhadap
ajaran Guru, bukan terhadap tubuh jasmani saya. Dan itulah bagaimana Anda
bertahan di dunia ini tanpa satu goresan; Anda senantiasa terlindungi oleh
keyakinan Anda sendiri. Seperti yang Yesus katakan, keyakinan Andalah
yang dapat menjadikan Anda sempurna, (“Imanmu-lah
yang telah menyelamatkanmu."
Matius 9:22) dan seperti itulah.
Keyakinan
dapat mengatasi banyak hal. Tetapi, itu sebuah anugerah juga; bukan karena
Anda ingin memiliki keyakinan dan kemudian Anda bisa mendapatkannya.
Sebagian orang telah begitu teracuni sejak lama; dan meskipun mereka
berdoa demi keyakinan, mereka tetap tidak bisa mendapatkannya. Maka, Anda
harus mengasihani mereka; itu bukanlah kesalahan mereka. Mereka telah
mengalami pencucian otak dalam berbagai hal dan pemikiran negatif sehingga
amatlah sulit bagi mereka untuk bangkit. Oh, bagi Anda, orang-orang yang
beruntung, saya melihat Anda semua sangat bahagia, karena Anda benar-benar
oke, bukan karena Anda percaya kepada saya, karena bagaimanapun juga tidak
ada “Saya;” bukan karena keyakinan Anda kepada saya sehingga saya bahagia,
atau karena saya tersanjung; bukan itu. Saya bahagia karena Anda oke,
karena Anda terlindungi dan bahagia. Saya tidak perlu kuatir dengan Anda.
Jadi, saya dapat menghemat banyak waktu sehingga saya dapat fokus dengan
anak-anak yang ‘sakit’ lainnya. Dan karena Anda oke, Anda juga dapat
membantu saya mengurus banyak orang baru yang lainnya, dan orang yang
kurang kuat lainnya.
Dan itulah
mengapa saya bahagia, bukan karena Anda mempercayai saya. Anda percaya
kepada saya atau tidak; itu akan baik bagi Anda jika Anda percaya kepada
saya. Karena keyakinan adalah kunci dari setiap keajaiban. Meskipun Guru
Anda tidaklah hebat, tetapi keyakinan Anda kuat, maka itu baik bagi Anda.
Benar-benar demikian, karena Anda sangatlah murni. Itulah mengapa Anda
dapat mempercayai orang asing yang tidak Anda kenal. Itu berarti Anda baik.
Itu bukan berarti bahwa saya baik atau tidak baik; saya tidak tahu. (Guru
tertawa; hadirin berkata, “Ya, Anda baik.”)
Maksud saya
adalah, saya mungkin saja baik, atau saya mungkin saja tidak baik, tetapi
jika Anda percaya kepada saya, itu berarti bahwa Anda seratus persen baik.
Itulah hal yang harus Anda ketahui. Apakah saya baik atau tidak, mungkin
sulit diterka, tetapi jika Anda percaya kepada saya, itu berarti Anda
sudah baik, dan itu baik bagi diri Anda.
Apakah Anda
ingat cerita yang pernah saya sampaikan, tentang pencuri yang keluar?
Itulah kisah tentang pasangan yang telah lama tidak memiliki bimbingan
atau aspirasi rohani, dan mereka memutuskan bahwa sekarang mereka telah
berumur maka sebaiknya pergi untuk mencari Guru rohani, tetapi mereka
tidak tahu siapa yang harus mereka cari. Jadi, mereka pergi ke hutan dan
duduk di sana, berdoa dan membuat perjanjian dengan Tuhan bahwa siapa pun
yang pertama kali datang maka akan menjadi Guru mereka. Lalu seorang
pencuri datang (Tertawa) dan tinggal di sana, dan mereka pun tinggal dan
kemudian Tuhan sungguh-sungguh hadir. Itulah keyakinan mereka karena Tuhan
ada dalam batin Anda. Bukan saya yang membuat Tuhan untuk Anda.
Karena itu, jika Anda percaya kepada saya, itu berarti Anda begitu murni,
tidak masalah apakah saya baik atau tidak, Anda begitu murni sehingga Anda
percaya, dan keyakinan ini akan melindungi Anda dari segalanya. Dan
menjadikan Anda suatu berkah, suatu anugerah bagi dunia ini, dan dunia
yang berikutnya. Dan itulah sebabnya saya bahagia; bukan karena Anda
percaya kepada saya sehingga saya bahagia. Saya bahagia dapat menjadi
sahabat dari orang yang begitu murni. Suatu kehormatan bagi saya untuk
memiliki Anda sebagai suatu anugerah dalam hidup saya. Itulah mengapa saya
bahagia.
|
Sumber : http://godsdirectcontact.or.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar