Bencana
Alam dan Energi Negatif
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai,
Boulder, CO. AS
14 Mei 1991 (Asal bahasa Inggris)
14 Mei 1991 (Asal bahasa Inggris)
|
Tanya:
Saya ingin tahu apakah ada keterkaitan antara energi negatif di dunia
ini dengan kejadian-kejadian seperti bencana alam - gunung berapi, gempa
bumi, dan kejadian-kejadian seperti itu?
Guru: Ada
keterkaitannya. Energi negatif berasal dari pikiran dan perbuatan kita
yang jahat di seluruh dunia. Energi negatif ini berkumpul dalam suatu
kekuatan dan akan berpengaruh pada kita, sebenarnya ini merupakan suatu
hukum sebab dan akibat. Jangan menyalahkan iblis apa pun untuk segala hal.
Kitalah iblis itu; kadang-kadang kita bahkan lebih jahat daripada iblis.
Maksud saya manusia itu kadang-kadang lebih jahat dari iblis. Iblis hanya
menghukum mereka yang berdosa, tapi kadang-kadang manusia tidak lagi
membedakan siapa-siapa, dan menghukum semua orang, membalas kebajikan
dengan kejahatan, malah adakalanya berkhianat. Lihatlah apa yang
telah Yudas lakukan terhadap Yesus; lihatlah apa yang sepupu Sang Buddha
lakukan kepada-Nya.
Anda tahu, manusia itu seperti apa. Jangan menyalahkan iblis. Saya pikir,
iblis malah memiliki sifat yang adil, bisa membedakan mana yang baik dan
jahat, tentang pembalasan, tentang bagaimana membalas kebaikan. Iblis juga
ada yang baik. Beberapa di antara mereka itu baik. Jika Anda
memperlakukannya dengan baik. Mereka akan menyiramkan tanaman untuk Anda,
mereka akan berjaga di kebun dan tidak akan membiarkan apa pun untuk masuk
dan merusak, mengambil, dan mencium bunga Anda. Iblis melakukannya dengan
kemurahan hati. Jika mereka menyukai Guru itu, jika Guru itu baik
terhadapnya, mereka akan melakukan apa pun. Iblis hanyalah makhluk yang
agak kurang berkembang, itu saja.
Perang, Bencana, dan Malapetaka Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Praha, Republik Ceko, 28 Mei 1999 T: Mengapa terdapat perang, bencana alam, dan malapetaka?
G: Sebenarnya, kita sendiri yang menyebabkan semua ini. Maaf kalau saya
mengatakan hal itu, tetapi kita semua bertanggung jawab atas apa saja yang
terjadi pada kita. Itu karena kita juga merupakan bagian dari Tuhan, dan
kita memiliki daya kuasa penciptaan. Kapan pun kita berpikir sesuatu
dengan penuh kasih, baik, dan benar, lalu kita menciptakan suasana yang
lebih baik dan kita mendapati lingkungan yang lebih baik. Seperti halnya
ketika Anda mencintai orang lain atau ketika Anda jatuh cinta, bukankah
terasa menyenangkan? Meskipun Anda tidak dapat membuktikan apakah cinta
itu dan Anda tidak dapat menyentuhnya, Anda tahu itu adalah cinta dan Anda
hanya merasa sungguh menyenangkan.
Setiap orang di sekitar kita juga terpengaruh oleh kebahagiaan ini. Kita
dapat mencintai semua orang pada waktu kita sedang jatuh cinta. Kita bisa
mencium setiap orang lain juga, karena kekuatan cinta kita. Sebaliknya,
pada waktu kita membenci seseorang, kita menciptakan kebencian. Pada waktu
kita iri hati, pada waktu kita memiliki sifat dan sikap yang lebih rendah
ini, kita menciptakan suasana yang sangat negatif. Suasana tersebut pada
gilirannya mempengaruhi kita dan orang di sekitar kita. Dan apabila
terlalu banyak suasana yang negatif atau kebencian tercipta, semuanya itu
akan tertarik oleh hukum "yang sama menarik yang sama". Kemudian mereka
menjadi amat banyak dan kuat sekali. Mereka bahkan dapat mempengaruhi
cuaca dan akan mempengaruhi hati orang lain. Dan itulah yang menyebabkan
bencana, itulah yang menyebabkan perang.
Tidakkah Anda perhatikan bahwa adakalanya ketika Anda sedang dalam suasana
hati yang marah dan Anda menanggapi dengan amat menusuk hati pada orang
lain, orang tersebut pada gilirannya juga merasa terganggu dan marah pada
Anda? Lalu, kadang-kadang pada akhirnya Anda berdua berkelahi satu sama
lain, karena suasana kebencian dan kemarahan yang sangat berat dan amat
menyesakkan ini. Jadi, apabila banyak kejadian seperti ini berlangsung
dalam suasana demikian, ianya menjadi nyata; ianya menjelma dalam beberapa
bencana alam yang nyata, seperti cuaca yang buruk atau perang atau suatu
epidemi. Dan suasana negatif ini, tentu saja, akan tertarik pada tempat di
mana saja yang sudah penuh dengan sifat demikian. Semua energi yang
terpencar akan menyatu di mana sudah ada gumpalan terpadat dari energi
negatif. Lalu hal yang buruk akan terjadi, pada waktu itu juga.
Jadi, kita harus memastikan dalam hidup kita bahwa kita senantiasa
memberikan lebih banyak kasih, bahwa kita berpikir sebelum bertindak dan
bahwa kita berhenti sebelum kita memikirkan hal-hal yang negatif. Dengan
cara ini, kita juga akan memberikan sumbangan pada perdamaian dunia.
Tetapi, seperti yang disebutkan sebelumnya, kedunguan batin merupakan
satu-satunya alasan untuk semua kejadian buruk yang menimpa kita.
Kedunguan batin dan ketidaktahuan akan Tuhan adalah merupakan satu-satunya
kejahatan di dunia ini, atau dunia mana pun juga. Karena jika kita
tercerahkan, jika kita mengetahui Tuhan, kita menjadi gembira dan bahagia
sekali sehingga kita tidak pernah dapat melakukan apa pun yang salah, atau
kita sangat kecil kemungkinannya melakukan sesuatu yang salah. Kita
tercerahkan dan bijaksana; kita tahu apa yang benar dan apa yang salah.
Jadi, hal terbaik yang dapat diberikan oleh siapa pun adalah pencerahan.
Dan itulah hal terbaik yang dapat saya berikan pada Anda: lebih dari
sekadar emas, lebih dari sekadar berlian, lebih dari apa pun yang dianggap
terbaik di dunia ini. Karena bahkan bila saya memberi Anda uang atau bila
saya memberi Anda sebuah rumah, benda-benda tersebut juga akan berlalu;
benda-benda tersebut dapat musnah oleh perang, kebakaran, atau kecelakaan.
Tetapi, jika saya memberi Anda pencerahan, Anda akan mampu melakukan
segala sesuatu yang perlu Anda lakukan, menghasilkan apa saja yang perlu
Anda hasilkan, melindungi diri Anda dan menjaga diri Anda selamanya.
Bahkan jika Anda kehilangan rumah Anda atau uang Anda, Anda tidak akan
pernah kehilangan pencerahan Anda atau kebijaksanaan Anda. Anda selalu
dapat memulai yang baru. Anda selalu dapat menemukan cara untuk bertahan
hidup dengan lebih baik dan semakin baik di dalam dunia ini. Jadi,
pencerahan adalah hadiah terbaik yang dapat Tuhan berikan pada kita.
Cara Mengakhiri Perang Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Edenburg, Skotlandia, 5 Juni 1999 T: Apakah menurut Anda selalu akan ada perang?
G: Jika planet kita terangkat sendiri pada suatu tingkat pemahaman rohani
yang lebih tinggi maka tidak akan ada perang lagi. Perang hanya ada dalam
suasana kebencian, kesalahpahaman, dan keputusasaan karena adanya jarak
antara manusia dan Tuhan dalam diri mereka. Perang merupakan jeritan akan
penderitaan yang mendalam, akan kerinduan untuk Pulang; hal ini adalah
tangisan yang paling menyedihkan dan keras dari seorang anak yang tidak
mengetahui di mana ayahnya berada. Jadi, jika kita menunjukkan padanya
ayah atau ibunya, ia akan berhenti menangis dan berhenti menendangkan
kakinya.
Anak tidak mengetahui yang benar dari yang salah. Anak merasa lapar, haus,
ketakutan, dan kesepian---hanya ingin pelukan hangat dada ibunya. Hanya
itu saja. Tetapi, selama planet kita masih jauh dari pengetahuan akan
Tuhan, kita masih akan ada perang. Dan itulah sebabnya saya datang kepada
negara-negara yang berbeda, terkadang bahkan tanpa undangan, jika Tuhan telah
memerintahkan saya ke sana--sehingga anak dapat mengetahui ayahnya dan
menghentikan semua ratapan keputusasaan dan kesepian ini.
Dalam peradaban planet lain yang lebih tinggi, orang lebih cerdas dan
secara rohani lebih berkembang. Bahkan mereka tidak pernah saling
berperang satu sama lain karena mereka tahu Tuhan bersama mereka sepanjang
waktu; Tuhan adalah satu-satunya yang hidup bersama mereka dan untuk-Nya
mereka hidup. Di planet ini, tidak banyak dari kita yang dapat melihat
Tuhan secara langsung; kita tidak berbicara kepada Tuhan secara langsung
mengenai semua penderitaan kita, keputusasaan kita, ketakutan kita, dan
kecemasan kita. Namun, terlepas dari penampilan kita yang kasar, kita semua
memiliki permasalahan, kelemahan, ketakutan, keinginan, dan keputusasaan
kita sendiri. Dan ketika kita tidak memiliki tempat mana pun untuk
berpaling, kita cenderung berbalik pada kekerasan. Itulah bagaimana perang
terjadi.
Tetapi, mereka yang bengis juga merupakan korban peperangan. Korban
sesungguhnya dari perang dan mereka yang menyebabkan perang keduanya
merupakan korban, hanya jenis dan derajat yang berbeda. Mereka yang
menyebabkan perang merupakan korban paling parah dari semuanya, karena
mereka bahkan tidak mengetahui yang benar dan yang salah. Mereka tidak
dapat berlari dari diri mereka sendiri untuk mengungsi di negara mana pun
juga, karena mereka terbenam dalam khayalan daya negatif yang mengerikan
ini. Mereka berjuang dengan sangat, sangat keras. Jadi, satu-satunya jalan
untuk mengakhiri perang di planet ini atau tempat manapun adalah menjadi
tercerahkan, mengetahui Tuhan--seperti halnya ketika anak dipeluk oleh
sang ibu maka dia akan berhenti menangis.
|
Sumber : http://godsdirectcontact.or.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar