Pernikahan
dan Spiritualitas
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Tujuh Hari di Hsihu,
Miaoli, Formosa,
5-12 Mei 1991 (Asal bahasa China)
5-12 Mei 1991 (Asal bahasa China)
|
Ketika saya
berbicara kepada Anda tentang pernikahan dan cinta kasih, tolong jangan
berpikir bahwa saya berbicara melebihi tugas saya. Tidak! Saya
melakukannya karena Anda tidak dapat masuk ke dalam Samadhi saat meditasi
jika Anda tidak memiliki suatu pernikahan yang bahagia atau hubungan yang
baik dengan pasangan Anda. Anda akan merasakan kesedihan batin yang
mendalam serta kekacauan emosional. Pikiran Anda penuh dengan hal itu.
Anda bahkan tidak dapat mengulang Nama-Nama Suci, belum lagi memasuki
Samadhi! Pada saat itu pasangan Anda lebih penting daripada Guru. Tetapi,
saya tidak menyalahkan Anda, karena hal semacam itu tidak dapat
dihindarkan. Pada saat itu, Anda bahkan tidak ingin pergi ke Surga. Saya
pernah melewati semua hal ini sebelumnya, jadi saya dapat menjadi Guru
Anda sekarang. Situasi seperti sangat sulit untuk dihindari dan dikontrol.
Tentu saja,
ketika kita maju secara spiritual, kita tahu bagaimana mengurus hubungan
kasih dalam pernikahan kita. Bagaimanapun, ada beberapa rekan sepelatihan
yang merasa depresi secara emosional dan sedih dalam batin. Karena itu,
saya telah berbicara kepada Anda tentang urusan-urusan duniawi, karena
urusan-urusan itu berhubungan dengan latihan spiritual. Ketika Anda
bahagia, Anda berada dalam Nirwana. Apa pun yang datang kepada Anda, Anda
akan merasa bahagia, dan Anda dapat mengasihi siapa pun, memaafkan
siapa pun, atau memberi segalanya kepada siapa pun. Tetapi, ketika Anda tidak
bahagia, Anda tidak ingin melakukan apa pun atau bertanggung jawab pada
apa pun. Anda tidak dapat, bahkan ketika Anda menginginkannya. Itu karena
Anda tidak memiliki inspirasi untuk melakukannya. Pada saat itu, Anda
merasa lelah akan semuanya dan ingin melupakan seluruh dunia. Itulah
sebabnya ada satu pepatah yang menyebutkan, “Dharma ada dalam
urusan-urusan duniawi.” Apakah saya benar? (Hadirin: Ya.) Itulah dia. Anda
semua telah mengalaminya.
Karena itu,
saya sering berkata bahwa jika Anda ingin meneruskan jalur spiritual
dengan lancar, maka Anda harus melindungi emosi serta pernikahan Anda.
Bagi Anda yang masih bujangan seharusnya juga melindungi hubungan Anda
dengan orang yang Anda kasihi jika Anda benar-benar saling mencintai. Hal
ini akan menjadi sangat terlambat jika waktu untuk berpisah telah tiba.
Waktu-waktu yang indah tidak berlangsung selamanya. Anda tidak selalu
bertemu dengan orang yang sangat Anda cintai. Jadi, peliharalah hubungan
itu ketika Anda sudah mempunyai pasangan.
Jangan berpikir
bahwa urusan itu sepele atau urusan-urusan duniawi. Jangan! Jangan! Orang
sering merasa kesepian tanpa seorang pendamping. Beberapa orang dapat
menahannya, tetapi lebih banyak yang tidak dapat. Jadi, peliharalah jika
Anda masih membutuhkannya.
Bahkan mutiara
yang kecil dilindungi dan dihargai seperti harta karun! Itu akan sangat
membantu Anda. Meskipun Anda seharusnya tidak melekat padanya, bukan
berarti Anda kemudian mengabaikannya. Sebuah mobil mungkin bukan
seseorang, atau bagian dari Anda, tetapi Anda masih membutuhkannya untuk
datang ke Hsihu. Jadi, sangat tidak menyenangkan dan memakan banyak waktu
untuk datang dengan berjalan kaki. Anda tidak dapat berkata, “Saya datang
ke Hsihu untuk berlatih spiritual dan mendapatkan pencerahan. Mengapa saya
membutuhkan mobil? Itu hanya sebuah kendaraan secara fisik. Tinggalkanlah
mobil itu di pinggir jalan!” Anda tidak dapat melakukan itu. Mobil itu
memberi Anda sedikit waktu dan membawa Anda lebih cepat kepada saya. Anda
dapat menghemat banyak waktu untuk meditasi. Tentunya, Anda dapat datang
dengan berjalan kaki, tetapi hal itu akan membutuhkan waktu beberapa
bulan, dan saya kemungkinan telah pergi saat Anda tiba.
Menikah atau Tidak, Alamiah Saja
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Cape Town, Afrika Selatan,
2 Desember 1999 (Asal bahasa Inggris)
T: Guru, saya
ingin tahu apakah ada aturan yang mencegah orang yang spiritual untuk
hidup dalam sebuah pernikahan, karena sejauh yang saya ketahui, sebagian
besar orang yang spiritual biasanya bujangan, seperti pendeta dan banyak
yang lainnya.
G: Oh, jadi
pendeta adalah spiritual. Apa Anda yakin akan hal itu?
T: Mereka
beragama, itu yang dapat saya katakan.
G: Baiklah.
Anda dapat menjadi bujangan jika Anda menginginkannya, atau Anda dapat
menikah jika Anda ingin. Tidak ada perbedaannya. Tetapi, perbedaannya ada
pada cara Anda menanganinya. Pernikahan tidak berarti bahwa Anda tidak
dapat menemukan Tuhan. Kalau tidak, Tuhan tidak akan membuat laki-laki dan
perempuan, dan Tuhan akan membuat laki-laki saja atau perempuan saja. Oke?
Nomor satu.
Nomor dua,
sebenarnya, sekali Anda menikah maka Anda akan terbiasa pada kehidupan
itu, dan setelah beberapa saat, Anda bahkan akan lebih memusatkan
perhatian kepada hal-hal kerohanian setelah beberapa saat. Karena Anda
tahu seperti apa menikah itu dan Anda tidak mengharapkannya lagi. Setelah
tinggal bersama istri Anda untuk beberapa saat, maka kalian berdua akan
menjadi sahabat. Sebagian besar seperti itu. Jadi, bujangan atau menikah
hampir sama pada akhirnya. Tetapi, untuk sebagian besar orang, ketika
mereka menikah, mereka terlalu berkonsentrasi pada pasangan mereka dan hal
ini membuatnya sulit untuk berkonsentrasi kepada Tuhan. Itu mungkin
menjadi masalah. Tetapi, jika Anda tahu bagaimana menangani energi dari
suatu hubungan, maka itu akan menolong Anda, bahkan secara rohani, karena
fisik Anda bahagia dan pikiran Anda bahagia. Ketika seseorang mencintai
Anda, Anda merasa bahagia secara fisik, emosional, dan mental. Dengan
begitu kehidupan spiritual Anda maju lebih cepat. Tuhan menciptakan cinta
kasih karena ada alasannya. Itulah apa adanya. Cinta kasih secara fisik
atau cinta kasih dalam pernikahan adalah bagian dari cinta kasih Tuhan.
Jangan memiliki sikap anti terhadap pernikahan. Biasa saja. Jika Anda
ingin menikah, menikahlah. Jika Anda ingin tetap membujang, membujanglah.
Inti dari Sebuah Pernikahan
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Sao Paulo, Brasil, 15 Juni 1989
(Asal
bahasa China)
Tidak ada yang
buruk tentang pernikahan. Pernikahan tidak baik hanya ketika beberapa
orang menggunakannya sebagai alat untuk memuaskan kesenangan fisik semata.
Jika sepasang suami istri dapat memperlakukan masing-masing dengan hormat,
melahirkan anak-anak untuk meneruskan nama keluarga, hidup dalam kedamaian
dan kerukunan, membesarkan anak-anak mereka, memelihara orangtua mereka,
dan melayani masyarakat, maka pernikahan itu baik. Pernikahan akan
mendorong kita dan membiarkan kita hidup dalam suasana yang stabil.
Pernikahan akan memberikan kita suatu rasa kepercayaan dan kehangatan, dan
juga keberanian serta semangat untuk bekerja menghadapi masa depan. Jenis
pernikahan seperti ini baik sekali.
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Phnom Penh,
Kamboja, 23 Juli 1996, (Asal bahasa China)
Ada kebaikan
dalam pernikahan dan persahabatan di dunia ini. Manfaat yang paling besar
adalah bahwa kita dapat saling tolong, dan saling mengingatkan
akan Jati Diri di dalam, ini adalah hubungan yang baik, dengan kasih
sayang dan emosi yang baik.
Pernikahan
berarti suatu kerja sama untuk memperbaiki kehidupan masing-masing,
mencoba mendukung cita-cita masing-masing, dan mencoba untuk membuat hidup
kita lebih mulia.
Memilih Jalan Hidup yang Terbaik
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Internasional Empat Hari, Washington DC.,
Amerika Serikat, 24 Desember 1997
(Asal
bahasa Inggris)
Jika Anda
bujangan, Anda memiliki masalah. Jika Anda menikah, Anda memiliki masalah
juga. Tetapi, dengan menjadi bujangan, maka masalahnya lebih sedikit, lebih
bebas, dan mungkin lebih kesepian. Saya harus mengatakannya. Ketika Anda
menikah, Anda lebih senang, tetapi banyak masalah juga. Anda membayar
untuk semua yang Anda inginkan dalam kehidupan ini. Dengan kata lain, Anda
harus bersedia. Jadi, buatlah pilihan Anda sendiri. Ini tidak berarti jika
Anda menikah maka Anda tidak dapat menjadi orang suci.
Tuhan tidak
begitu berpandangan picik seperti melarang kita untuk mengasihi suami atau
istri kita dengan cara yang biasa kita lakukan. Tuhan tidak begitu kejam
seperti memisahkan pasangan yang mengasihi hanya demi mencapai diri-Nya.
Kita harus memperbesar hati kita untuk mengasihi Tuhan dan juga makhluk
lainnya, termasuk anggota keluarga kita sendiri. Jika kita dapat mengasihi
orang lain yang jauh dari kita atau orang asing, mengapa kita tidak dapat
mengasihi anggota keluarga kita sendiri, orang yang paling dekat?
Berurusan dengan Urusan Hati
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Singapura, 9 Maret 1993
(Asal
bahasa Inggris)
T: Guru yang
terhormat, bagaimana supaya seorang pria dapat bertahan jika pernikahannya
tidak bahagia, dan sebaliknya ia juga jatuh cinta dengan wanita lain yang
telah menikah?
G: Anda harus
melihat pada perkawinan Anda sendiri dan lihatlah apakah perkawinan itu
sepenuhnya tidak dapat diselamatkan, merugikan, atau sebaliknya dapat
diperbaiki. Atau apakah Anda mencari cinta kasih dalam hubungan yang lain
sebagai suatu alasan untuk kesenangan Anda sendiri. Karena sudah cukup
menyusahkan memiliki satu perkawinan. Jadi, lebih baik jika kita dapat
menjaga hubungan perkawinan kita. Saya tahu hal ini sulit, semuanya sulit
dalam dunia ini. Tetapi, itu tidak berarti hal ini tidak mungkin.
Bicaralah pada
istri Anda tentang di mana letak persoalannya. Tetapi, tolong jangan
beritahu tentang perselingkuhan Anda kepadanya. Jika Anda membicarakannya,
mungkin tidak akan ada penyelesaian. Ini tidak apa-apa, jika Anda berpikir
itu suatu kesalahan, Anda boleh mencoba untuk menghilangkannya atau
mengabaikannya. Tetapi, bicara pada istri Anda tentang bagaimana
memperbaiki hubungan kalian: di mana dia gagal, atau di mana Anda gagal,
dan di mana Anda membutuhkan perhatian atau perbaikan, atau di mana dia
membutuhkan Anda.
Saling
berbicara satu sama lain. Belikan hadiah untuknya, belikan sebuah gaun
yang indah untuknya. Perindah dia dengan barang-barang yang indah. Jadikan
ia cantik. Jadikan ia sebagai suatu kecantikan dalam hidup Anda daripada
menghabiskan waktu dan energi hanya demi istri orang lain. Karena
bagaimanapun juga, itu bukan milik Anda. Lebih baik memelihara apa yang
Anda miliki, jangan menyia-nyiakan waktu dan energi kepada hak milik orang
lain. Tidak masalah seberapa sukanya Anda kepada mobil tetangga, toh Anda
tidak dapat pergi atau menyemprotkan emas pada mobil itu. Jangan
merawatnya terlalu banyak dan mengabaikan mobil Anda. Suatu hari mungkin
pengemudi mobil tetangga itu akan membawa mobil itu pergi, dan tiba-tiba
Anda harus pergi tanpa apa pun. Mobil Anda berada di garasi, rusak, tidak
dirawat, dan sekarang Anda berada dalam masalah.
Jadi, bekerjalah
untuk pernikahan Anda, jika Anda berpikir bahwa itu patut dihargai, maka
pada saat yang sama, hormati juga perkawinan orang lain. Sangatlah
menyakitkan jika kita mengabaikan orang yang Anda cintai. Berpikirlah jika
Anda laki-laki itu, jika Anda berada pada posisinya, apakah Anda akan
merasa bahagia? Bukankah Anda lebih memilih istri Anda yang setia dan
mengabdi kepada Anda? Jadikanlah istri Anda seorang istri yang baik, dan
buatlah diri Anda sebagai suami yang baik. Dan biarkan juga istri tetangga
menjadi seorang istri yang baik pada suaminya. Itu akan menjadi
penyelesaian yang paling baik jika Anda tidak menemukan suatu penyelesaian
yang lebih baik.
Terima kasih untuk mempercayai saya
atas masalah pribadi dalam keluarga Anda. Tetapi, ini juga sangat penting.
Jika hati Anda tidak damai, berapa pun banyaknya istri yang Anda miliki,
usaha Anda dan segalanya akan berjalan dengan salah. Lebih baik merasa
puas dengan apa yang Anda miliki, lalu menjaga dan memperindahnya. Buatlah
ia menjadi lebih indah dan lebih layak sesuai selera Anda. Seperti Anda
mengolah dan menanami kebun Anda dan menanam bunga mawar Anda, membuat apa
yang Anda
miliki menjadi lebih indah untuk
diri Anda sendiri.
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Retret
Internasional Lima hari, Long Beach, Amerika Serikat, 28 Desember 1996 (Asal
bahasa Inggris)
Cinta kasih
seperti pohon dan bunga yang harus disiram setiap hari, sedikitnya pada
musim kering. Jika tidak mereka akan mati. Orang berkata, "Oh! Saya
mencintaimu," dan kemudian itu akan menjadi selamanya. Tidak, tidak.
Anda harus memeliharanya melalui kesetiaan, melalui pembaharuan setiap
hari, melalui penghargaan pada sifat dan kebaikan hatinya, serta membantu
pasangan Anda mengembangkan kualitas-kualitas yang paling baik dalam
dirinya sendiri. Itu adalah perkawinan yang sebenarnya. Itu adalah cara
membina hubungan yang benar.
Cara untuk Mendamaikan Konflik Antar Suami Istri
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Malaysia, 25 Februari 1992
(Asal
bahasa Inggris)
Beberapa orang
menjadi bijaksana setelah mengalami perkawinan yang sulit di masa lalu.
Maka, sekarang mereka menghindari perkawinan, dan mungkin menjadi
biarawan karena hal itu. Mereka mungkin sudah cukup pengalaman dalam
perkawinan, dan tidak membutuhkan pengalaman lagi dalam pelajaran atau
percobaan seperti itu, jadi mereka tidak menikah dalam kehidupan ini.
Mereka merasa lebih puas sendirian.
Tetapi, jika
Anda telah menikah, cobalah untuk tetap setia dengan teman hidup Anda.
Tidak masalah betapa sulitnya hal ini. Sebagai contoh, saya mendengar
bahwa Tolstoy memiliki seorang istri yang sangat buruk. Suatu hari ketika
dia sedang berbicara pada temannya, istrinya dengan sengaja membuka kedok
suaminya. Dia menghina suaminya dan membuat suaminya merasa terhina di
hadapan temannya.
Maka,
temannya berkata, “Engkau lebih berkuasa daripada dia. Dia tidak ada
apa-apanya. Mengapa engkau tidak menunjukkan kekuatan yang engkau miliki untuk
menyelesaikan masalah ini! Bagaimana mungkin engkau bertahan dengan semua
ini?” Tolstoy kemudian menjawab, ”Shh! Jangan berbicara terlalu keras.
Saya telah mencoba hal itu sebelumnya, dalam kehidupan yang lalu. Itulah
sebabnya saya mendapatkan balasan yang ganda sekarang! Saya lebih baik
tidak melakukannya lagi, kalau tidak saya akan memiliki penambahan tiga
kali dalam masa kehidupan yang akan datang.” Dia berkata, “Saya harus
bertahan dengan masalah ini. Karena jika saya melakukan hal itu lagi, maka
saya tidak akan pernah keluar. Dia mengetahui hal itu akan bertambah tiga
kali atau lebih, setiap waktu. Karena itu dia mencoba untuk bertahan
dengannya.
Jika Anda memiliki seorang pasangan
yang buruk sekali dan Anda merasa Anda tetap membutuhkannya, maka saat ini
adalah hubungan kehidupan yang terakhir satu dengan yang lain. Anda harus
membayarnya. Jadi, cobalah untuk menahannya dan lakukan apa pun yang Anda
dapat, dengan segala kekuatan Anda untuk memuaskan orang itu dengan tujuan
untuk membayar hutang dengan cepat. Cara yang paling baik untuk
menyingkirkan musuh adalah dengan membuatnya menjadi teman Anda. Cara yang
paling baik untuk menyingkirkan seorang istri atau suami yang buruk adalah
dengan menyenangkan hatinya, untuk menyerahkan semuanya
sesuai permintaan suami. Setelah itu, ia akan menjadi teman Anda.
Bagaimana Agar Pernikahan Berhasil
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Internasional Lima Hari, Long Beach,
California, Amerika Serikat, 28 Desember 1996
(Asal
bahasa Inggris)
Pernikahan
bukan berarti perjanjian atau perbudakan. Pernikahan hanyalah sebuah
persekutuan. Masing-masing harus saling mendorong satu sama lain. Beberapa
orang salah mengerti, dan itulah sebabnya mengapa suatu pernikahan tidak
berhasil. Tetapi, Anda harus menjadi seseorang yang pengertian dan mencoba
untuk mempertimbangkan. Setelah melewati banyak percobaan dan
keragu-raguan, tetapi tidak ada hasil yang dicapai dalam perkembangan
spiritual Anda, maka tentukan jalan apa yang layak untuk Anda dan pasangan
Anda.
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Internasional Lima Hari, Long Beach,
California, Amerika Serikat, 28 Desember 1996
(Asal
bahasa Inggris)
Jadilah
seseorang sesuai dengan karakteristik yang diinginkan oleh pasangan Anda,
daripada menjadikan pasangan Anda seperti yang Anda inginkan. Jadilah
seseorang. Jika Anda ingin suami Anda menjadi romantis, mengapa Anda tidak
menjadi romantis juga? Kemudian dia akan belajar, dia akan bekerja sama.
Atau jika Anda ingin istri Anda menjadi baik dan romantis, lalu katakan
kepadanya apa yang Anda inginkan darinya, katakan kepadanya apa yang Anda
sukai, atau berikan petunjuk dengan cara yang istimewa. Bekerjalah pada
hubungan suami istri Anda dan lakukan yang terbaik dalam diri
masing-masing. Hal inilah yang terbaik.
Lakukan yang Terbaik Untuk Menjaga Pernikahan Anda
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Universitas California, Irvine, California, 2
Juni 1998 (Asal bahasa Inggris)
T: Apakah
pendapat Anda mengenai perceraian?
G: Itu buruk,
perceraian adalah penyelesaian terakhir dari hubungan kasih. Dan hal itu
seharusnya tidak terjadi sama sekali. Tetapi, sangat sulit untuk memecahkan
masalah itu satu sama lainnya, karena laki-laki dan perempuan sangat
berbeda. Laki-laki lebih dingin, lebih langsung, sederhana; sedangkan
perempuan lebih sentimental dan romantis. Jadi, sifat agresif dan keindahan
sulit untuk bercampur dengan baik, tetapi ada beberapa cara untuk
mendamaikan satu sama lainnya. Ada konsultasi pernikahan, dan ada
buku-buku tentang masalah itu. Dan tentunya ada meditasi yang akan
mendamaikan berbagai macam perbedaan. Anda akan melihat bahwa Anda berdua
akan berubah dan lebih mengasihi, lebih pengertian, dan tuntutan Anda
semakin berkurang. Jika kalian berdua berada di tingkatan yang hampir
sama, meskipun masih ada konflik, akan tetapi Anda akan tetap saling
mencintai. Anda tidak akan sampai mengambil jalan perceraian, tidak
seperti orang lain yang tidak berlatih kedamaian batin. Mereka akan lebih
sering melakukannya.
Saya tidak akan
menceraikan suami saya jika saya telah tercerahkan pada waktu itu. Saya
beritahu Anda, dia adalah laki-laki yang paling baik, dan dia tetap
demikian sampai sekarang. Tetapi, sekarang dia adalah suami terbaik milik
orang lain. Setelah tercerahkan, Anda akan belajar untuk lebih menghargai
pasangan Anda. Banyak masalah dalam keluarga yang hilang setelah inisiasi,
dan jika pasangan itu bermeditasi bersama. Meditasi benar-benar membantu,
karena Anda menyadari bahwa Anda berdua adalah Tuhan. Cinta kasih dalam
diri Anda akan bersemi ke luar dan meluas sehingga dapat menutupi semua
perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Anda akan belajar untuk saling
mencintai, dan bahkan saling menghormati seperti Tuhan. Di samping cinta
kasih secara fisik, ada yang lain, cinta kasih yang suci yang akan
mengikat Anda satu sama lain. Hal ini akan membuat Anda semakin saling
mencintai, semakin bertanggung jawab, dan lebih sensitif akan perasaan
serta kebutuhan masing-masing.
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai
Singapura,
10 Maret 1993 (Asal bahasa Inggris)
Masalah pribadi
atau masalah keluarga sepertinya tidak ada hubungannya dengan dunia
spiritual. Tetapi, mereka sebenarnya saling berhubungan. Karena hal baik
yang Anda dapat dari ajaran saya untuk bermeditasi dan menjadi orang suci
dapat digunakan ketika kehidupan Anda dalam kesengsaraan, atau suami Anda
dalam masalah dan kesepian, atau saat anak Anda merasa tidak bahagia
karena keluarga yang berantakan. Saya hanya membawa Surga untuk Anda,
sekarang; bukan neraka. Jadi, segala sesuatu yang ada di dunia ini, jika
hal itu dapat membuat kehidupan Anda menjadi lebih baik, membuat
lingkungan sekitar Anda lebih indah, dan dapat mempererat tali pernikahan
Anda; maka gunakanlah, akan tetapi jangan sampai terikat olehnya, gunakan
saja.
Menjadi Pasangan yang Baik
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai Florida, AS, 4 Oktober 1998
Kita
mengharapkan agar pasangan kita menjadi ini atau itu, melakukan ini atau
melakukan itu. Dan ketika mereka tidak melakukannya, maka kita menjadi
kecewa. Ketika mereka tidak menjadi seseorang yang kita sukai, kita
kemudian kecewa dan terluka sehingga membuat kita memutuskan hubungan itu.
Tetapi, suatu hubungan bukan berarti bahwa Anda mengharapkan agar orang
lain melakukan apa yang Anda inginkan. Sebaliknya Anda melakukan apa yang
Anda inginkan untuk diri Anda sendiri, untuk menjadi diri Anda yang
sebenarnya, untuk menunjukkan diri Anda yang sebenarnya, bagaimana baiknya
diri Anda, bagaimana Anda mencitrakan diri Anda sendiri, dan jenis orang
seperti apakah yang Anda inginkan dalam suatu hubungan atau pernikahan.
Anda mungkin ingin menjadi seorang istri yang baik, seorang “istri yang
super,” istri yang toleransi, atau istri yang setia. Tentukan apa peran
yang Anda inginkan, dan jangan terus menuntut suami Anda, dia harus
menjadi apa, bagaimana dia harus berbuat terhadap Anda atau bagaimana dia
harus berbicara kepada Anda.
Jadi, itulah
masalah dalam perkawinan, semuanya salah. Anda berpikir, “Baiklah,
sekarang saya telah bertemu dengan dia, dan hidup saya berubah. Ini sangat
luar biasa, dia akan membuat saya bahagia.” Hal ini tidak benar! Anda
sendiri yang akan membuat diri Anda bahagia atau tidak dalam hubungan itu.
Tetapi, sebagian besar waktu, kita mengharapkan pasangan kita untuk membuat
kita bahagia, untuk menjadi seseorang yang kita inginkan menurut gambaran
kita. Dan itulah masalahnya. Kita lupa untuk menjadi apa yang kita
inginkan. Kita lupa untuk membuat semacam agenda yang idealis untuk diri
kita sendiri. Sebaliknya, kita membuat agenda untuk pasangan kita, semacam
perjanjian atau gambaran untuk pasangan kita. Dan kemudian keduanya
mengharapkan cara yang sama, jadi itulah sebabnya mengapa suatu hubungan
jadi berantakan.
Kita melihat
semuanya dengan salah. Dalam situasi apa pun, kita hanya harus memeriksa
diri kita sendiri. Apa yang akan kita lakukan dengan situasi ini? Kita
akan menjadi apa? Apa yang ingin kita tunjukkan? Kebaikan apa yang ingin
kita tampilkan pada pasangan kita atau pada dunia? Bukan pasangan itu yang
harus menampilkan semuanya kepada kita. Apa pun yang ingin ia tampilkan,
itu adalah masalahnya. Masalah kita hanyalah kita sendiri, selalu kita.
Tetapi, banyak orang, ketika mereka menikah atau memiliki pasangan atau
sahabat, mereka memberi semua perhatian mereka pada bagian yang lain: “Oh,
dia salah melakukannya. Dia melakukannya dengan buruk.” Atau, “Dia tidak
baik. Dia tidak sopan.” Lupakanlah itu! Kita harus memeriksa diri kita
sendiri. Kita sendiri yang penting. Hubungan apa pun, situasi apa pun, ada
untuk kita pelajari, bukan untuk orang lain. Orang lain hanya sebagai
alat, sebuah alasan bagi kita untuk melatih kekuatan dan imajinasi kita
tentang diri kita sendiri.
Itulah
masalahnya. Itulah masalahnya mengapa perkawinan sering tidak berhasil.
Jadi, periksa dan perbaiki pernikahan Anda. Ini bukan tentang suami Anda
atau istri Anda, tetapi tentang Anda sendiri, Anda ingin menjadi jenis
orang seperti apa, atau apa yang ingin Anda tunjukkan kepada dia dalam
hubungan ini. Dan jika dia bereaksi baik karenanya, itu baik. Jika dia
tidak bereaksi baik, maka tidak banyak yang dapat Anda lakukan dengannya.
Tetapi, terus periksa diri sendiri, lihatlah apakah Anda masih seimbang,
apakah Anda masih pada jalur yang baik, dan apakah Anda Oke atau tidak.
Jika dia masih ingin tinggal bersama Anda, maka ia akan tinggal; jika dia
ingin pergi, maka biarkan pergi. Anda tidak dapat berbuat banyak. Anda
tidak dapat memberikan semua perhatian kepadanya dan kemudian kehilangan
diri Anda sendiri. Anda tidak boleh terlalu memberi perhatian kepadanya,
sehingga Anda terus berbuat salah. Setelah itu, maka ia akan lebih
mengkritik, dan ini akan membuatnya semakin buruk!
Memelihara Sebuah Pernikahan yang Bahagia
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Phnom Penh, Kamboja,
23 Juli 1996
(Asal
bahasa Inggris)
Biasanya orang
akan berkata bahwa istri tetangga selalu terlihat lebih baik. Tetapi, saya
tidak berpikir demikian. Penelitian mengatakan bahwa 90% laki-laki ingin
menikah lagi dengan perempuan yang sama jika mereka bisa. Jadi, jangan
bermain-main, merasa menyesal, dan jadilah orang yang berada di kelompok
90% itu. Itulah mengapa dari masa lampau hingga sekarang, semua Guru
menganjurkan untuk setia hanya kepada satu pasangan. Karena mereka tahu,
bagaimanapun juga Anda akan merasa menyesal.
Akan mengambil
waktu yang lama untuk bergaul dan cocok dengan satu orang asing. Apakah
dia perempuan atau laki-laki yang Anda cintai, atau apakah dia orang
asing. Anda tidak akan pernah tahu mereka sebelumnya. Bahkan jika Anda
mengetahui mereka sebagai teman sekolah atau sesuatu seperti itu, masih ada
sesuatu di dalam yang tidak Anda ketahui sampai Anda benar-benar hidup
bersama.
Karena ketika
Anda kencan, pacaran, atau tunangan; Anda hanya berbagi kesenangan yang
sama, tetapi Anda tidak khawatir tentang masalah yang sama. Ketika Anda
pulang, maka masing-masing khawatir dengan masalahnya sendiri dan mengurus
tanggung jawabnya sendiri. Anda hanya berbagi kesenangan ketika Anda
bersama-sama. Jadi, persoalannya berbeda, lebih indah. Dan bahkan jika
Anda bertengkar sedikit, karena jarak maupun kebiasaan untuk selalu
bersama-sama, maka kalian dengan cepat dapat kembali lagi dan
memaafkannya. Tetapi, sekali Anda hidup bersama, Anda harus berbagi
tanggung jawab yang sama dan kegelisahan yang sama; kemudian sesuatu
berjalan secara berbeda. Akan mengambil waktu yang lama untuk mendewasakan
hubungan cinta kasih ini, untuk belajar kebiasaan masing-masing dan
aspek-aspek terdalam dari dalam batin masing-masing.
Ini akan
sejalan dengan waktu sehingga Anda akan terbiasa pada kekurangan
masing-masing dan dengan kebiasaan “pulang yang lama,” “pulang larut,”
atau “pulang cepat” ke rumah. Ya, hal-hal semacam itu. Akan memerlukan
waktu yang lama untuk terbiasa dengannya. Dan sekali Anda menciptakan
hubungan yang baik dengan masing-masing dan telah menguasai perbedaan dan
sudah mencocokkannya, kemudian hal itu menjadi seperti ciptaan Anda
sendiri. Hubungan Anda adalah ciptaan Anda sendiri, jadi Anda merasa baik.
Seperti Anda telah membangun sebuah rumah untuk diri sendiri. Bahkan jika
rumah itu tidak sebaik rumah tetangga, atau rumah itu kelihatan berbeda
atau beberapa orang tidak menyukainya, itu tetap rumah Anda. Dan ketika
Anda membangunnya dengan tangan Anda sendiri, maka Anda mencintainya. Anda
merasa bahwa Anda menjadi bagian dari rumah itu. Jadi, itulah sebabnya jika
Anda menceraikan istri atau suami yang sudah berhubungan lama, Anda pasti
merasa sedih. Dan jika Anda mulai menjalin hubungan yang baru dengan orang
lain, maka itu akan memerlukan waktu lagi, paling sedikit sepuluh tahun.
Baik, saya
masih berusaha keras dengan semua “istri dan suami” saya, di Center ini.
Saya masih belum mengenal mereka. Saya terkejut sepanjang waktu, mereka
selalu memberi saya kejutan besar. Saya tidak dapat mengatakan bahwa saya
sudah mengetahui mereka semuanya luar dan dalam. Saya mengetahui beberapa
bagian dari mereka, tetapi saya tidak mengetahui mereka semuanya.
Kepribadian mereka, bukan kualitas Ketuhanan dalam batin mereka. Juga,
saya memiliki pelayan, tetapi kadang-kadang ketika saya mengubah yang satu,
bahkan pelayan yang paling buruk, saya selalu merasa tidak enak. Saya
harus mengajar mereka semuanya lagi, dan ini sangat melelahkan. Dan
bagaimanapun buruknya pelayan yang terakhir, dia memiliki beberapa sifat
yang baik juga. Saya telah terbiasa bergaul dengan sifat-sifatnya yang
baik atau yang buruk, saya tahu bagaimana mengatasi sifat yang buruk dan
menerima sifat yang baik. Dan sekarang kekurangan atau kebiasaan buruk
yang baru telah hadir, dan saya harus berurusan dengan semua pelayan yang
baru lagi. Ini mengasyikkan, tetapi melelahkan juga.
Ini serupa
dengan suami istri. Karena ketika mereka pertama kali bersama-sama, mereka
bersumpah untuk tetap mendampingi dan secara tulus ingin membangun sebuah
rumah tangga bersama-sama. Mereka akan meletakkan semua hati dan pikiran
mereka untuk membina hubungan dan rumah tangga. Mereka sangat tulus. Dan
sekarang, mereka menjadi berjauhan satu sama lain. Sungguh, itulah
sebabnya kita menyebut mereka ‘pasangan’ atau ‘setengah yang lain’ atau
‘setengah yang lebih baik.’ Jadi, setelah mereka berpisah, maka mereka
menjadi setengah, mereka terbagi menjadi 50%. Dan pada umumnya mereka
merasa ada sesuatu yang hilang. Dan untuk membangun rumah tangga atau
hubungan dengan pasangan yang lain, maka tidak akan sama.
Setiap manusia
memiliki sifat baik dan sifat buruk. Selalu ada kekurangan dalam setiap
makhluk yang Anda temui. Kadang kala Anda membayangkan bahwa pasangan yang
selanjutnya pasti lebih baik, atau istri tetangga lebih baik, tetapi
kenyataan tidak seperti itu. Penelitian telah menunjukkan bahwa pada
umumnya laki-laki ingin menikahi kembali perempuan yang sama, hal ini
telah membuktikan bahwa agama, Alkitab, dan firman Tuhan adalah benar.
Karena bagaimanapun juga, semua orang adalah Tuhan, apakah ia Tuhan
perempuan atau Tuhan lelaki, mereka tetap Tuhan. Kita mungkin terbiasa
dengan satu Tuhan. Setiap Tuhan memiliki sifat yang berbeda untuk membuat
mereka sedikit berbeda. Pada akhirnya jika hubungan Anda menjadi
renggang, atau jika sesuatu yang tidak baik terjadi dalam keluarga Anda,
maka Anda harus berpikir kembali apakah Anda ingin menyingkirkan pasangan
Anda. Jika iya, Anda mungkin akan berbuat kesalahan. Pikirkan apa yang akan
terjadi jika ia benar-benar pergi. Jadi, jika Anda benar-benar tidak
yakin, maka Anda dapat meninggalkan rumah untuk beberapa hari, pergi
retret atau ke tempat seperti itu.
Orang-orang
berkata bahwa semakin Anda menyerupai pasangan Anda, maka hubungan itu
semakin baik. Ucapan itu berarti bahwa Anda saling mencintai dan tanpa
Anda sadari kalian berdua saling menyerap kualitas diri masing-masing dan
menjadi seperti satu. Bahkan perasaan Anda berubah. Itu seperti anjing,
kucing, dan pemilik mereka yang terlihat persis seperti anjing dan kucing
mereka. Karena mereka sangat mencintai anjing dan kucing mereka, maka
mereka meniru ekspresi dari anjing dan kucing mereka. Sebagai contoh,
mereka sepertinya menarik hidung mereka untuk membuatnya lebih panjang
seperti seekor gajah jika mereka mencintai seekor gajah. (Tertawa) Saya
telah melihat banyak orang yang mencintai hewan peliharaannya dan
benar-benar terlihat seperti hewan peliharaannya. Anda mengetahuinya, Anda
juga pernah melihatnya. Ketika orang berjalan di taman dengan hewan
peliharaan mereka, Anda tidak dapat menyebutkan hewan itu milik siapa!
Mereka berdua terlihat begitu sama. Dan mereka berdua bergaul dengan baik,
anjing dan pemiliknya.
Hal ini sama
dengan hubungan manusia. Semakin Anda terlihat serupa, maka hubungan
kalian semakin baik. Pertama, karena kalian saling menyukai maka kalian
terlihat serupa. Perasaan dan pikiran kalian sama, sehingga penampilan
luar kalian berubah. Dan itulah sebabnya orang-orang setelah mereka
berlatih Metode Quan Yin selalu terlihat lebih cantik. Hal ini wajar. Anda
ingin menjadi Tuhan, dan Tuhan itu indah. Jadi, Anda berubah seperti Tuhan,
dengan kualitas yang menyerupai malaikat. Itulah sebabnya ketika orang
lain melihat Anda, mereka akan merasa bahwa Anda cantik meskipun Anda
pincang, tidak memiliki kaki, botak, atau berjalan seperti orang bungkuk.
Karena kualitas Ketuhanan dalam batin kita bersinar. Ia bersinar dan
bersinar sehingga membuat setiap orang merasa nyaman. Itu karena Anda
terlihat seperti Tuhan sekarang. Dan Tuhan menyerupai Tuhan, sejenis
menarik yang sejenis.
Jadi, jika suatu
pasangan terlihat serupa, maka setiap harinya mereka akan semakin saling
mencintai. Mari kita amati: Kita paling mencintai diri kita sendiri.
Bukankah demikian? Kita bercermin selama dua jam dan terus menyisir rambut
kita yang tinggal beberapa helai, dan memelihara beberapa helai janggut,
dan hal-hal semacam itu. Kita mencintai diri kita sendiri, dan itu benar.
Masalah hanya muncul ketika kita membenci diri kita sendiri. Ini adalah
hal yang paling berdosa yang dapat kita lakukan. Kita adalah Tuhan. Jika
kita tidak bisa mencintai diri kita sendiri, maka orang lain juga tidak
bisa. Dan jika kita tidak mencintai diri kita sendiri, maka kita berarti
tidak mencintai Tuhan. Jika kita tidak dapat mencintai diri kita sendiri,
maka kita tidak dapat mencintai orang lain. Jangan percaya jika ada orang
yang mengatakan bahwa cintailah orang lain atau tetangga Anda terlebih
dahulu sebelum Anda mencintai diri sendiri. Yang terutama adalah mencintai
diri sendiri terlebih dahulu, setelah itu kita baru dapat mencintai
tetangga kita.
Jika Anda tidak
mencintai diri Anda sendiri, maka Anda tidak akan dapat mencintai orang
lain dengan cara yang sama. Anda tidak mengetahui apa itu cinta kasih.
Hanya jika Anda mencintai diri Anda sendiri dan dapat memelihara diri Anda
sendiri, maka setelah itu Anda baru tahu apa yang disukai orang lain.
Bagaimana rasanya mencintai diri sendiri dan mengurus diri sendiri, hal
apa yang membuat diri Anda nyaman. Setelah itu, Anda baru bisa memberikan
kenyamanan yang sama kepada orang lain, karena Anda mengetahui apa yang
dapat membuat ia merasa nyaman. Setiap orang menyukai saya, karena saya
tahu bagaimana mengurus diri saya sendiri. Saya tahu apa yang baik untuk
saya. Dan saya mencintai diri saya sendiri seperti yang dapat Anda lihat.
Jadi, ketika saya mengurus seseorang, dia menyukainya. Atau dia dipenuhi
oleh cinta dan jatuh pingsan. Saya benar-benar tahu seperti apa dia,
karena saya benar-benar tahu seperti apa saya.
Anda melihat
bahwa apa pun yang saya pakai, Anda pasti menyukainya, benar? Itu karena
saya tahu apa yang baik dipakai untuk membuat diri saya terlihat baik.
Saya mencintai diri saya sendiri. Ini bukan berarti bahwa saya memanjakan
diri saya sendiri, saya terlihat baik dalam segala hal, dan ini bukan
karena pakaian itu mahal dan bukan karena pakaian saya tidak terlihat
seperti pakaian Anda. Itu hanya saya tahu apa yang cocok bagi saya. Saya
terlihat baik hampir dalam segala hal karena saya hanya memilih pakaian
yang cocok untuk saya. Itu bukan karena saya membeli barang-barang yang
mahal. Saya memakai barang-barang yang mahal juga, tetapi itu bukan
berarti barang-barang yang mahal membuat saya terlihat baik. Segalanya
dapat membuat saya terlihat baik. Dan saya terlihat baik dalam segalanya
karena saya hanya membeli warna-warna yang saya sukai. Saya hanya memiliki
perasaan bahwa itu akan baik untuk saya. Maka dari itulah terlihat baik.
Saya senang membuat diri saya terlihat baik. Jika saya membelanjakan uang
yang sama, mengapa saya harus membeli sesuatu yang membuat saya terlihat
jelek? Saya harus menempuh kesulitan yang sama; mencuci, menyetrika, dan
menghabiskan waktu untuk memakainya. Semuanya sama, lalu mengapa saya
harus mengeluarkan uang untuk membuat diri saya terlihat jelek? Itulah
prinsipnya.
Jadi, saya tahu
bagaimana supaya terlihat baik dan bagaimana mengurus diri sendiri. Dan
jika saya kebetulan mengurus orang lain, maka orang tersebut pasti juga
akan merasa nyaman. Tidak ada hal lain kecuali merasa nyaman. Saya tidak
berlebihan saat melakukannya. Semua yang saya lakukan adalah tepat dan
cepat. Dan hal itu terlihat baik dan sempurna. Itu karena saya tahu hal
apa yang saya suka saat orang lain sedang melakukannya untuk saya. Saya
tidak suka omong kosong atau berbicara dalam waktu lama, melakukan sesuatu
secara berlebihan dan berlimpahan terhadap orang. Langsung menuju sasaran.
Jadi, jika Anda
sungguh dapat mengurus diri Anda dan mencintai diri Anda, maka tidak ada
seorang pun yang tidak dapat Anda urus, dan tidak seorang pun yang tidak
merasa nyaman di sekitar Anda, bahkan jika Anda tidak mengurus diri Anda.
Karena mereka merasa Anda adalah tipe orang yang mereka inginkan, sangat
mudah, tepat, sederhana, dan tidak pernah salah.
Jadi, cintailah
diri Anda, uruslah diri Anda. Tetapi, jangan terlalu lama. Seseorang
berkata kepada saya, “Anda selalu terlihat bahagia dan puas diri.” Saya
kemudian menjawab, “Ya, saya terlihat baik, dan saya merasa baik. Saya
baik!” Saya hanya merasa percaya diri. Mungkin saya tidak terlihat seperti
wanita yang paling baik di dunia, tetapi saya terlihat baik. Jadi, buatlah
diri Anda merasa baik. Kadang-kadang manjakan diri Anda, bahkan pada saat Anda
sibuk. Dan kadang-kadang luangkan waktu untuk diri sendiri. Karena Anda
adalah orang yang paling berharga di planet ini. Semuanya juga. Anda hanya
memiliki nilai diri Anda sendiri untuk diurus; orang lain berharga, tetapi
itu urusan mereka. Jadi, diri Andalah yang paling berharga. Uruslah diri
Anda karena Anda adalah Tuhan. Baik-baiklah, jadilah baik dan mulia.
Raihlah apa yang Anda cita-citakan.
Penuhi Tanggung Jawab Anda Sebagai Pasangan dalam
Pernikahan
Disampaikan
oleh Maha Guru Ching Hai, Hsihu, Formosa,
21 Januari 1996
(Asal
bahasa China)
Meskipun saya
mengajarkan Anda tentang keterampilan kosmetik dan keindahan, akan tetapi
hal ini hanya untuk mengingatkan Anda bahwa Anda seharusnya melakukan yang
terbaik untuk memelihara diri sendiri dan mengekspresikan aspek-aspek
keindahan dalam diri Anda. Meskipun demikian, hal ini tetap tidak dapat
menjamin bahwa pernikahan Anda pasti akan bahagia atau memuaskan. Ini
semua karena karma yang dapat menciptakan keadaan yang berbeda dari apa
yang kita harapkan. Karena itu, jika kita telah mengupayakan yang terbaik,
akan tetapi pernikahan kita masih belum berhasil juga, maka kita
seharusnya tetap berterima kasih kepada Tuhan karena Ia telah membebaskan
kita. Tidak ada yang perlu dikeluhkan.
Jika kita belum
memenuhi kewajiban kita dalam pernikahan, dalam suatu kasus ketika
pernikahan itu gagal, maka kita akan merasa gelisah dalam hati. Kita akan
berpikir bahwa mungkin ini adalah kesalahan kita, mungkin kita belum
melakukannya dengan baik, masakan kita tidak enak, atau kita tidak
mempercantik diri kita untuk menyenangkan suami kita. Itulah sebabnya kita
harus melakukan segalanya sebaik mungkin. Bagaimanapun, itu tidak berarti
bahwa setelah kita melakukan segalanya dengan baik, maka suami kita tidak
akan meninggalkan kita. Tidak seorang pun yang dapat menjamin hal-hal
seperti ini.
Dalam hal yang
sama, jika suami Anda adalah seorang yang sempurna dan juga sangat lemah
lembut, ini tidak berarti bahwa istrinya pasti tidak akan meninggalkan
dia. Halangan karma dalam dunia ini sangat sulit untuk ditentukan. Karena
itu, lakukanlah yang terbaik untuk memenuhi kewajiban serta tanggung jawab
kita untuk membuat pikiran kita damai. Seandainya sesuatu benar-benar
terjadi, maka kesadaran kita akan tetap tenang. Kita dapat menghadapi hati
nurani kita apa adanya, karena kita tahu bahwa kita telah memenuhi
tugas-tugas kita, dan telah menyelesaikan semua yang harus kita kerjakan
dengan baik.
Maka dari itu,
tidak berarti bahwa setelah saya mengajar Anda keterampilan kosmetik dan
keindahan, maka pernikahan Anda dijamin akan menjadi pernikahan yang
memuaskan. Tidak seorang pun yang dapat menjamin akan hal ini. Sebagian
besar benda-benda di dunia ini tidak abadi. Oleh karena itu, dalam
melakukan segala sesuatu, kita hanya melakukan yang terbaik untuk memenuhi
kewajiban kita, seperti saat kita sedang melindungi pernikahan kita.
Kemudian, apa pun yang terjadi, kita tahu bahwa ini sudah direncanakan oleh
Tuhan, oleh takdir. Kita tidak perlu mengharapkan sesuatu, menyalahkan
seseorang, merasa sedih dan gelisah, atau terikat pada sesuatu. Di samping
itu, ketika kita sudah menyelesaikan semuanya dengan baik, bahkan jika
pernikahan kita telah gagal, kita masih akan menjadi orang yang puas. Ini
adalah hal yang terpenting.
|
Sumber : http://godsdirectcontact.or.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar