Jakarta - Sedikitnya jarak
tempuh mobil listrik nasional dan lamanya charging(pengisian listrik),
banyak membuat ragu para pecinta otomotif ditanah air terhadap mobil
listrik karya anak bangsa ini.
Tidak perlu berlama-lama produsen mobil listrik nasional pun menjawabnya dengan penawaran teknologi yang digendongnya.
"Memang
saat ini kami masih menggunakan baterai lithium 36 sel untuk menempuh
jarak 130 km. Selain itu juga membutuhkan tempat charging," kata
pimpinan PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi yang juga memproduksi
Mobira kepada detikOto, Jumat(8/6/2012).
"Tapi bisa saja
konseumen itu melakukan charging disaat malam hari mau tidur. Bahkan
nanti bisa saja akan banyak yang menjual baterai lithium," tambahnya.
Mobil
tersebut diperkuat baterai lithium ion sebanyak 36 buah dengan
kapasitas baterai yang mencapai 21 kWh yang mampu berjalan hingga sejauh
130 kilometer dengan sekali isi.
Mobil listrik nasional tersebut
sangat fleksibel dan bisa melakukan pengisian di rumah dengan tegangan
220 V dan hanya membutuhkan waktu 4-5 jam hingga baterai tersisi penuh.
Sementara dengan cara sistem cepat hanya membutuhkan waktu 30 menit pada
tegangan 220 V.
Dasep juga menambahkan agar masyarakat tidak
perlu takut untuk menggunakan mobil listrik nasional. Karena Dasep
menerapkan teknologi regenerative braking system.
"Kalau jarak
yang terlalu jauh, tidak perlu khawatir. Karena akan ada indikator Eco
Mode, yang bisa mengkontrol penggunaan. Selain itu indikator ini bisa
memberitahukan berapa jarak tempuh yang tersisa, sehingga masyarakat
bisa mengambil ancang-ancang dan bersiap-siap menuju tempat
pengisian,"jelas Dasep.
"Selain itu kami juga menerapkan
regenerative braking system. Jadi jika mobil ini menempuh jarak yang
menanjak, maka mobil ini akan menggunakan energi listrik yang lebih
banyak untuk menggerakkan motor listrik untuk menjalan mobil. Tapi
semuanya terbalas disaat mobil listrik ini menemui jalanan turunan,
karena motor listrik akan berubah menjadi generator yang bisa
menghasilkan listrik untuk mengisi kekuatan baterai," jelas Dasep.
Bahkan teknologi regenerative braking system di tubuh mobil listrik nasional ini, juga akan berfungsi dijalanan yang rata.
"Begitu
juga dengan jalanan yang rata. Jika kendaraan menempuh kecepatan yang
lebih tinggi maka listrik akan terpakai lebih besar. Tapi disaat mobil
ini hendak berhenti secara perlahan motor listrik berubah menjadi
generator. Dan bisa mengisi kekuatan baterai," tutupnya.
Sumber : http://oto.detik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar