Salah satu pertunjukan Karnaval Prajurit Tradisional Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, (02/11). TEMPO/Arnold Simanjuntak. |
Rangkaian hajatan seni ini akan dipuncaki oleh pertunjukan kolosal The Seba Kuwerabakti karya Adenan Taufik, tanggal 3 Juni 2012 di Kebon Raya Bogor, Jawa Barat. “Seba Kuwerabakti merupakan impresi peristiwa pada jaman kerajaan Padjadjaran yaitu pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi (1482 - 1521 M),” ujar Ketua Masyarakat Cinta Bogor, Bagus Karyanegara, dalam jumpa wartawan di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/5) lalu.
Dikisahkan para raja daerah berkunjung ke Purasaba, ibukota kerajaa, dengan membawa kelebihan hasil bumi untuk dipersembahkan kepada raja Padjadjaran, seperti Panggeres Reuma, Anjing Panggerek, Pare Dondang Kapas Timbang. Untuk pertama kali sejak 500 tahun lalu, Seba Kuwerabakti digelar kembali dalam sebuah pergelaran seni yang monumental.
Sebelumnya pertunjukan tersebut, serangkaian festival kultur pun menjadi pilihan wisata menarik di kota hujan ini. Sejak tanggal 27 Mei 2012, diadakan Festival Kampoeng Tionghoa, Festival Kampung Papua, dan Festival Jajanan Bogoi Baheula. Brlanjut di tanggal 2 Juni 2012, sebuah karnaval besar akan mengambil garis mulai di Balaikota hingga menuju garis akhir di Pintu 3 Kebun Raya Bogor.
"Isi pameran ini ada rangkaian kebudayaan, tarian, dan kuliner, “ ujarnya. Dari Festival Papua, ajang ini melibatkan 400 warga Papua yang berdomisili di Bogor.
Rangkaian acara sesungguhnya tak berheti di tanggal 3 Juni 2012. Pada 24 Juni 2012 akan berlanjut dengan perhelatan tradisional bertajuk Ngubek Setu. Ini sebuah pesta rakyat yang dikaitkan dengan beberapa seremoni lawas. “Acara ini merupakan acara mengambil ikan engan jala di Setu Gede, dengan menggunakan 200 rakit. Target pengunjungnya bisa 15 ribu orang,” katanya. Acara ini sempat vakum sejak tahun 2004 hingga 2011 lalu karena tidak mendapat dukungan dari pemerintah daerah pada era itu.
AGUSLIA
Sumber : http://www.tempo.co/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar