Pasti sudah banyak yang mendengar tentang Law of Attraction dan saya yakin banyak juga yang sudah mempraktekkan metode ini dan berhasil. Bagi yang belum tau, Law of Attraction adalah sebuah hukum saling ketertarikan, mungkin terlihat diluar akal sehat namun sepertinyaLaw of Attraction
bisa dijelaskan secara ilmiah. Inti dari hukum ini adalah kekuatan
pikiran dan semesta yang mendorong sesuatu yang kita pikirkan,
visualisasikan bisa menjadi kenyataan. Contoh paling gampang dari Law of Attraction
adalah seorang cewek yang takut dengan kecoak, cewek tersebut takutnya
setengah mati kepada kecoak tapi kenapa presentase dia bertemu kecoak
bisa lebih sering daripada orang yang tidak takut kecoak sama sekali.
Hal ini dikarenakan dia terus-menerus memikirkan kecoak di otaknya jadi
semesta mendorong kehadiran kecoak di hadapannya.
Saya sendiri pernah membuktikan adanya Law of Attraction.
Saya berikan contoh yang paling gampang dan bersifat materil saja
karena pengalaman ini yang paling berhasil menurut saya, sebagai
tambahan cerita saya ini terjadi sebelum saya tahu apa itu Law of Attraction.
Beberapa tahun yang lalu saya berangan-angan memiliki sepeda gunung
yang bagus (karena saya memang suka bersepeda) saat itu saya masih
memakai sepeda gunung hasil merampok punya adek. Tiap hari saya
berangan-angan mengendarai sebuah sepeda berwarna putih dengan frame
merk United Dominate, ya saya memvisualisasikan secara detil barang yang
saya inginkan, sampai-sampai saya melihat frame sepeda itu di toko dan
internet, saya perhatikan detilnya jadi ketika saya visualisasikan di
angan-angan bisa saya keluarkan detil itu (mirip film inception yahh)
dan ternyata beberapa saat setelah itu saya mampu membeli frame sepeda
tersebut dan secara bertahap membangun menjadi sepeda yang siap pakai
dan seiring bertambahnya waktu sepeda itu terus mendapatkan jatah
upgrade part sampai memiliki rem discbarke (jenis rem yang tadinya hampir mustahil saya miliki karena harganya yang naudzubillah).
Selang beberapa waktu saya pengen melakukan beberapa upgrade part dan
rem hidrolis, khusus untuk rem jenis hidrolis harganya semakin menyayat
hati dimana harga discbrake saya sebelumnya ga ada apa-apanya
dibandingkan dengan jenis hidrolis. Pada tahap ini saya pun
berangan-angan kembali membayangkan part-part baru terpasang di sepeda
saya, bahkan rem hidrolis yang saya inginkan saya gambarkan detil pada
angan-angan saya. Tiap malam sebelum tidur saya berangan-angan
mengendarai sepeda saya dengan part dan rem baru. Hasilnya adalah suatu
saat saya iseng ke toko langganan saya melihat discbrake putih persis
seperti yang ada di angan-angan saya, kebetulan saat itu pemasukkan saya
lagi bagus dan akhirnya saya bisa melakukan upgrade beberapa part lain
beserta discbrake hidrolis setelah melakukan tukar tambah. Akhirnya
angan-angan saya terbayar lunas.
Pendekatan paling logis tentang Law of Attraction
berdasarkan pengalaman saya adalah ketika kita menginginkan sesuatu
maka secara tidak sadar kita akan mengarahkan diri kita ke arah sana,
entah mempersiapkan dana, atau yang lainnya sehingga apa yang kita
inginkan bisa terwujud. Tapi memang tidak ada yang instan di dunia ini
jadi kita sendiri harus bersabar berangan-angan dan berusaha agar
keinginan kita bisa tercapai, saya sendiri butuh waktu dan usaha yang
tidak sedikit untuk mewujudkan sepeda impian seperti paragraf diatas dan
ganjarannya adalah saya memiliki sepeda yang tidak pernah saya
bayangkan bisa saya beli sebelumnya. Satu hal yang pasti dari Law of Attraction jangan
pernah takut meng-angan-kan keinginan kita secara detil karena setelah
saya beberapa kali ngobrol dengan orang-orang yang melakukan cara ini
terbilang sukses mewujudkannya.
Jadii… jangan takut berangan-angan
Sumber : http://danubudi.web.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar