
Jenis Tanaman
Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan. Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicorn
Spesies : Lycopersicon esculentum Mill.
Dari sekian banyak varietas tomat yang ada, yang banyak ditanam petani
adalah tomat varietas ratna, berlian, precious 206, kingkong dan intan.
Sedangkan dari hasil survei yang telah dilakukan di lapangan varietas
yang digunakan adalah varietas Artaloka.
Manfaat Tanaman
Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh
karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan kesehatan. Buah tomat juga mengandung karbohidrat, protein, lemak
dan kalori. Buah tomat juga adalah komoditas yang multiguna berfungsi
sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, minuman,
bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan.
Syarat Pertumbuhan
- Iklim
- Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750 mm-1.250 mm/tahun. Keadaan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air tanah bagi tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat irigasi teknis. Curah hujan yang tinggi (banyak hujan) juga dapat menghambat persarian.
- Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat mudah terserang penyakit, baik parasit maupun non parasit. Sinar matahari berintensitas tinggi akan menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih tinggi. Penyerapan unsur hara yang maksimal oleh tanaman tomat akan dicapai apabila pencahayaan selama 12-14 jam/hari, sedangkan intensitas cahaya yang dikehendaki adalah 0,25 mj/m2 per jam.
- Suhu udara rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah suhu siang hari 18-29 derajat C dan pada malam hari 10-20 derajat C. Untuk negara yang mempunyai empat musim digunakan heater (pemanas) untuk mengatur udara ketika musim dingin (Gambar samping), udara panas dari heater disalurkan ke dalam green house melalui saluran fleksibel warna putih.
- Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan untuk tanaman tomat yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak. Tetapi, kelembaban relatif yang tinggi juga merangsang mikro organisme pengganggu tanaman.
Media Tanam
- Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik serta unsur hara dan mudah merembeskan air. Selain itu akar tanaman tomat rentan terhadap kekurangan oksigen, oleh karena itu air tidak boleh tergenang.
- Tanah dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5,5-7,0 sangat cocok untuk budidaya tomat.
- Dalam pembudidayaan tanaman tomat, sebaiknya dipilih lokasi yang topografi tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat teras-teras dan tanggul.
Ketinggian Tempat
Tanaman tomat dapat tumbuh di berbagai
ketinggian tempat, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah,
tergantung varietasnya. Tanaman tomat yang sesuai untuk ditanam di
dataran tinggi misalnya varietas berlian, varietas mutiara, varietas
kada. Sedangkan varietas yang sesuai ditanam di dataran rendah misalnya
varietas intan, varietas ratna, varietas berlian, varietas LV,
varietas CLN. Selain itu, ada varietas tanaman tomat yang cocok ditanam
di dataran rendah maupun di dataran tinggi antara lain varietas tomat
GH 2, varietas tomat GH 4, varietas berlian, varietas mutiara.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan
Persyaratan Benih
Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi biji/benih tanaman tomat adalah:
a) Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya sulit tumbuh.
b) Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan hama atau penyakit.
c) Benih atau biji bersih dari kotoran.
d) Pilih benih atau biji yang tidak keriput.
Penyiapan Benih
Pengadaan benih tomat dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu dengan cara membeli benih yang telah siap tanam
atau dengan membuat benih sendiri. Apabila pengadaan benih dilakukan
dengan membeli, hendaknya membeli pada toko pertanian yang terpercaya
menyediakan benih-benih yang bermutu baik dan telah bersertifikat.
Teknik Penyemaian Benih
Benih atau biji-biji tomat yang telah
terpilih sebelum disemaikan didesinfektan. Caranya, dengan merendam
benih kedalan larutan fungisida agar mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit mati. Ada beberapa cara menyemai pada bedeng
persemaian. Cara pertama, benih tomat ditaburkan merata pada permukaan
bedeng, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Bedeng dibuat guritan
sedalam 1 cm dengan jarak antar guritan 5 cm, lalu biji ditaburkan
kedalan guritan secara merata dan tidak saling tumpuk, kemudian ditutup
kembali dengan tanah tipis-tipis. Cara kedua, dengan menanamkan benih
pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan jarak 5 cm dan kedalaman
lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam dapat diisikan 1
atau 2 benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Cara ketiga,
penyemaian dapat langsung dilakukan pada kantong-kantong polybag yang
telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1. Setiap kantong polybag diisi satu benih saja dan
tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam,
media semai sebaiknya dibasahi dengan air.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Selama awal pertumbuhan, pemeliharaan
bibit tanaman di persemaian harus dilakukan secara intensif dengan
pengawasan kontinyu. Pemeliharaan bibit meliputi kegiatan-kegiatan:
- Penyiraman
Penyiraman dilakukan sejak benih
ditaburkan ke bedeng pesemaian sampai tanaman siap dipindah ke kebun.
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.
Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan menggunakan alat/gembor yang
memiliki lubang halus, agar tidak merusak bibit tanaman yang sudah atau
baru tumbuh.
- Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dengan cara
langsung mencabuti tanaman pengganggu tanpa peralatan. Penyiangan
sebaiknya dilakukan seperlunya saja dengan melihat keadaan tanaman.
- Pemupukan
Pada media persemaian selain diberikan
pupuk kandang, sebaiknya juga diberikan pupuk kimia NPK secukupnya
sebagai pupuk tambahan yang diberikan setelah benih tumbuh menjadi
bibit.
- Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit
Hama yang umumnya menyerang benih atau
bibit di pesemaian berasal dari golongan serangga, seperti semut dan
golongan nematoda, seperti cacing tanah. Penyakit yang sering menyerang
dari golongan cendawan. Untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit
dapat dilakukan sterilisasi tanah. Untuk memberantas hama dan penyakit
yang menyerang dapat disemprotkan obat-obatan. Insektisida untuk
memberantas hama dari golongan serangga dan fungisida untuk memberantas
penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur. Nama-nama formulasi yang
dapat digunakan antara lain Furadan 3 g, Dithane Hostathion dan
Antracol.
Pemindahan Bibit
Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun
setelah berumur 30-45 hari di persemaian. Pada saat dilakukan penanaman
ke kebun, sebaiknya dilakukan lagi terhadap bibit-bibit yang telah
berumur 30-45 hari agar diperoleh tanaman yang baik pertumbuhannya dan
memiliki daya produktivitas tinggi dalam menghasilkan buah. Untuk itu,
bibit yang dipilih sebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik.,
yaitu penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit
yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya dan pilihlah bibit yang sehat,
artinya bibit tidak terserang hama dan penyakit.
Waktu yang baik untuk menanam bibit
tomat di kebun adalah pagi atau sore hari. Pada saat itu keadaan cuaca
belum panas sehingga mencegah kelayuan pada tanaman.
Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan mati.
Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan mati.
Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu :
1. Sistem cabut, yakni bibit yang telah
tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut dengan hati-hati. Namun,
sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian harus dibasahi dengan
air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar.
2. Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit diambil tanah dibasahi dengan air telebih dahulu.
Kedua cara tersebut terutama ditujukan
untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan pada bedeng tanah
persemaian sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam bumbung atau
polybag cara pemindahannya adalah basahi bumbung terlebih dahulu,
kemudian keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek
kantong polybag.
Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah untuk penanaman bibit
di kebun produksi harus memperhitungkan waktu, antara lain lamanya
bibit di persemaian hingga dapat dipindah ditanam ke kebun dengan
lamanya proses pengolahan tanah sampai siap tanam. Lamanya waktu
pembibitan sekitar 30-45 hari, sedangkan lamanya pengolahan tanah yang
intensif sampai siap tanam adalah 21 hari. Oleh karena itu, agar tepat
waktu penanamannya di kebun, jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya
dilakukan 1-2 minggu setelah benih disemaikan.
Pembukaan Lahan.
Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap.
1. Tahap pertama adalah membalik agregat
tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam dapat terangkat ke
permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya dilakukan dengan bajak
yang ditarik oleh tenaga hewan atau dengan menggunakan traktor. Tanah
diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkan
selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup
terkena angin, terkena cahaya matahari, dan supaya terjadi proses
oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah seperti asam
sulfida yang sangat membahayakan kehidupan tanaman.
2. Tahap kedua, tanah digemburkan dengan
cara dicangkul tipis-tipis sehingga diperoleh struktur tanah yang
gembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah
hasil pengolahan tahap ini dibiarkan selama 1 minggu.
3. Tahap ketiga, dilakukan pemupukan
dasar dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15-20 ton/ha. Pemberian
pupuk kandang yang belum masak dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
bahkan dapat mematikan tanaman karena akar tanaman tidak kuat menahan
panas. Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburi pupuk kandang
dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.
Pembentukan Bedengan
Setelah pengolahan tanah selesai
dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-bedeng membujur ke arah Timur
Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman.
Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan untuk
irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar dengan ukuran lebar 1-1,2 m,
panjang disesuaikan dengan keadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm.
Jika penanaman tomat dilakukan pada musim penghujan, bedengan dapat
dibuat lebih tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibuat lebar
20-30 cm dan kedalamannya 30 cm. Dengan demikian jarak antar bedeng
adalah 20-30 cm. Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibuat
saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50
cm.
Pengapuran
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam
pengolahan lahan atau penyiapan lahan adalah pengapuran pada
tanah-tanah yang terlalu asam dan tidak sesuai dengan persyaratan
tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan bersamaan dengan saat
pengolahan tanah, sebab pada umumnya akar tanaman tidak kuat terhadap
pengapuran secara langsung, tanaman dapat menderita gangguan
pertumbuhan bahkan dapat mati. Kapur yang dapat digunakan adalah kapur
tohor, kapur karbonat, atau kapur tembok. Pengapuran, selain menaikkan
nilai pH tanah juga dapat memperbaiki struktur tanah, mendorong
aktivitas mikroorganisme tanah dalam membantu proses penguraian bahan
organik tanah dan menurunkan zat yang bersifat racun tanpa
menghilangkan zat-zat penting yang lain. Dosis pengapuran harus
memperhatikan nilai pH tanah setempat.
Pemupukan
Sebelum tanaman tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Kompos atau pupuk kandang yang telah
jadi tanah dan TSP ditabur secara merata ke seluruh bedengan.
Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar kompos atau pupuk
kandang dan TSP tercampur merata dengan tanah.
2. Pada jarak yang telah ditentukan
dibuat lubang sedalam + 15 cm dan bergaris tengah + 20 cm.
Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk kandang atau kompos
sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi TSP sebanyak + 5 gram.
Lubang ditimbun tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk
kandang, TSP dan tanah tercampur rata.
Pemberian Mulsa
Dewasa ini penggunaan plastik
hitam-perak sebagai mulsa (penutup tanah) telah banyak dipergunakan
oleh para petani. Penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa lebih
praktis dibandingkan dengan penggunaan sisa-sisa tanaman yang telah
mati, misalnya jerami padi.
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Tomat dapat ditanam dengan 2 macam jarak tanam yaitu dengan sistem dirempel dan sistem bebas.
- Sistem dirempel
Jarak tanam sistem ini adalah 50 cm x 50
cm atau 60 cm x 60 cm, bujur sangkar atau segitiga sama sisi. Cara
menanam dengan sistem ini maksudnya yaitu tunas-tunas yang tumbuh
diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga tanaman hanya memiliki satu
batang tanpa cabang.
- Sistem bebas
Ukuran jarak tanam sistem bebas adalah
80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80 cm x 100 cm; 100 cm x 100 cm. Bentuk
yang digunakan dapat berupa bujur sangkar, segipanjang atau segitiga
sama sisi. Selain itu dapat juga dibuat antar barisan berjarak 100 cm,
dan dalam barisan berjarak 50-60 cm. Cara menanam dengan sistem ini
bertujuan membiarkan tunas-tunas yang tumbuh menjadi cabang-cabang
besar dan dapat berubah.
Pembuatan Lubang Tanam
Bedengan yang telah dipersiapkan untuk
penanaman bibit, sehari sebelumnya hendaknya diairi terlebih dahulu
supaya basah. Kemudian pada bedeng yang telah tertutup mulsa plastik
dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Lubang-lubang
tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.
Cara Penanaman
Penanaman dapat dilakukan pada musim
kemarau dan musim hujan. Apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau
pakailah mulsa plastik hitam perak atau kertas alumunium.Mulsa
tersebut harus sudah dipasang di bedengan sebelum bibit ditanam.
Apabila tomat ditanam pada musim hujan pasanglah lebih dahulu atap
plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.
Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang
mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal, misalnya tumbuh
kerdil. Penyulaman sebaiknya dilakukan seminggu setelah tanam. Namun
jika satu minggu sudah terlihat adanya tanaman yang mati, layu, rusak
atau pertumbuhannya tidak normal, penyulaman sebaiknya segera
dilakukan. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam penyulaman
adalah bibit yang digunakan. Bibit yang digunakan untuk menyulam
diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya
bersamaan dengan bibit lain yang bukan bibit cadangan.
Cara penyulamannya adalah apabila
tanaman yang telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal
dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru ditempat tanaman terdahulu,
dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram bila dipandang perlu. Setelah
itu, bibit yang baru ditanam pada tempat tanaman terdahulu dengan cara
penanaman bibit terdahulu.
Penyiangan
Gulma yang tumbuh di areal penanaman
tomat harus disiangi agar tidak menjadi pesaing dalam mengisap unsur
hara. Gulma yang terlalu banyak akan mengurangi unsur hara sehingga
tanaman tomat menjadi kerdil. Gulma juga dapat menjadi sarang hama dan
penyakit yang akan menyerang tanaman tomat. Pemberian mulsa plastik
atau daun-daunan akan mengurangi gulma. Waktu penyiangan dapat
dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.
Pembubunan
Tujuan pembubunan adalah memperbaiki
peredaran udara dalam tanah dan mengurangi gas-gas atau zat-zat beracun
yang ada di dalam tanah sehingga perakaran tanaman akan menjadi lebih
sehat dan tanaman akan menjadi cepat besar. Tanah yang padat harus
segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak
terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan
menjadi tempat penyakit yang berbahaya.
Perempalan
1. Tunas yang tumbuh di ketiak daun
harus segera dirempel/dipangkas agar tidak menjadi cabang. Perempalan
paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada tanaman tomat yang
tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan dengan hati-hati agar
tunas terakhir tidak ikut dirempel supaya tanaman tidak terlalu
pendek.
2. Perempalan yang baik dilakukan pada
pagi hari agar luka bekas rempalan cepat kering dengan cara: ujung
tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu digerakkan ke kanan kiri
sampai tunas tersebut lepas. Apabila terlambat merempel, tunas akan
cabang yang besar dan sukar putus.
3. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting tajam yang bersih.
4. Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah sudah mencapai 5-7 buah.
Pemupukan
Pemupukan bertujuan merangsang pertumbuhan tanaman. Tata cara pemupukan adalah:
1. Setelah tanaman hidup sekitar 1
minggu setelah ditanam, harus segera diberi pupuk buatan. Dosis pupuk
Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman antara 1-2
gram. Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari
batang tanaman tomat kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan
air. Pupuk Urea dan KCl tidak boleh mengenai tanaman karena dapat
melukai tanaman.
2. Pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl sebanyak ± 5 gr. Pemupukan dilakukan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan dalamnya ± 1 cm kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air.
3. Bila pada umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk lagi dengan Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh yaitu ± 7 cm.
2. Pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl sebanyak ± 5 gr. Pemupukan dilakukan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan dalamnya ± 1 cm kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air.
3. Bila pada umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk lagi dengan Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh yaitu ± 7 cm.
Penyiraman dan Pengairan
Kebutuhan air pada budidaya tanaman
tomat tidak terlalu banyak, namun tidak boleh kekurangan air. Pemberian
air yang berlebihan pada areal tanaman tomat dapat menyebabkan tanaman
tomat tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan
mudah terserang penyakit. Kelembaban tanah yang tinggi dapat mendorong
pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga tanaman tomat dapat mati
keracunan karena kandungan oksigen dalam tanah berkurang. Pori-pori
yang terisi oleh air mendesak oksigen keluar dari dalam tanah sehingga
tanah menjadi anaerob yang menyebabkan proses oksidasi berubah menjadi
proses reduksi. Keadaan tanah yang demikian menyebabkan kerontokan
bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan sehingga
mengurangi pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).
Kekurangan air yang berkepanjangan pada
pertanaman tomat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pada stadia awal,
mengakibatkan pecah-pecah pada buah apabila kekurangan air terjadi
pada stadia pembentukan hasil dan dapat menyebabkan kerontokan bunga
apabila kekurangan air terjadi selama periode pembungaan.
Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm, tergantung dari varietasnya. Untuk penanaman dalam green house yang modern dapat menggunakan tali (warna putih) seperti yang terlihat dalam gambar sebelah.
- Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tanaman masih kecil akar masih pendek, sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tanaman terserang penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tomat ± 10-20 cm.
- Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah.
4. Tanaman tomat yang telah mencapai
ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan jangan
terlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri. Pengikatan
dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara
batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat,
misalnya tali plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah
tinggi ± 20 cm, harus dilakukan pengikatan lagi agar batang tomat
selalu berdiri tegak.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Pemetikan buah tomat dapat dilakukan
pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung
pada varietasnya. Varietas tomat yang tergolong indeterminatre memiliki
umur panen lebih panjang, yaitu berkisar antara 70-100 hari setelah
tanam baru bisa dipetik buahnya. Penentuan waktu panen hanya
berdasarkan umur panen tanaman sering kali kurang tepat karena banyak
faktor lingkungan yang mempengaruhinya seperti: keadaan iklim setempat
dan tanah. Kriteria masak petik yang optimal dapat dilihat dari warna
kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni
sebagai berikut :
a) kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
b) bagian tepi daun tua telah mengering.
c) batang tanaman menguning/mengering.
Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga
berpengaruh pada kualitas yang dipanen. Saat pemetikan buah tomat yang
baik adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah.
Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang
menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis masih
berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung. Disamping
itu, keadaan cuaca yang panas di siang hari dapat meningkatkan
temperatur dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat proses
transpirasi (penguapan air) dalam buah. Keadaan ini dapat dapat
menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.
Cara Panen
Cara memetik buah tomat cukup dilakukan
dengan memuntir buah secara hati-hati hingga tangkai buah terputus.
Pemutiran buah harus dilakukan satu per satu dan dipilih buah yang
sudah matang. Selanjutnya, buah tomat yang sudah terpetik dapat
langsung dimasukkan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di tempat
penampungan. Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya
dipersiapkan di tempat yang teduh atau dapat dibuatkan tenda di dalam
kebun.
Periode Panen
Pemetikan buah tomat tidak dapat
dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena masaknya buah tomat tidak
bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat dapat dilakukan setiap selang
2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis terpetik.
(http://anggi.ks08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/cara-budidaya-tomat/)
Sumber : http://tani.blog.fisip.uns.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar