Minggu, 27 Mei 2012

KITAB SUCI AGAMA BUDDHA

KITAB SUCI AGAMA BUDDHA  


Kitab suci agama Buddha yang paling tua yang diketahui hingga sekarang tertulis dalam bahasa Pâli dan Sansekerta; terbagi dalam tiga kelompok besar yang dikenal sebagai 'pitaka' atau 'keranjang', yaitu :

1. Vinaya Pitaka
2. Sutta Pitaka, dan
3. Abhidhamma Pitaka

Oleh karena itu Kitab Suci agama Buddha dinamakan Tipitaka (Pâli) atau Tripitaka (sansekerta).

Di antara kedua versi Pâli dan Sansekerta itu, pada dewasa ini hanya Kitab Suci Tipitaka (Pâli) yang masih terpelihara secara lengkap, dan Tipitaka (Pâli) ini pulalah yang merupakan kitab suci bagi agama Buddha mazhab Theravâda (Pâli Canon).

VINAYA PITAKA


Vinaya Pitaka berisi hal-hal yang berkenaan dengan peraturan-peraturan bagi para bhikkhu dan bhikkhuni; terdiri atas tiga bagian :

1. Sutta Vibhanga
2. Khandhaka, dan
3. Parivâra.

Kitab Sutta Vibhanga berisi peraturan-peraturan bagi para bhikkhu dan bhikkhuni.
Bhikkhu-vibanga berisi 227 peraturan yang mencakup delapan jenis pelanggaran, di antaranya terdapat empat pelanggaran yang menyebabkan dikeluarkannya seorang bhikkhu dari Sangha dan tidak dapat menjadi bhikkhu lagi seumur hidup.
Keempat pelanggaran itu adalah :
berhubungan kelamin, mencuri, membunuh atau menganjurkan orang lain bunuh diri, dan membanggakan diri secara tidak benar tentang tingkat-tingkat kesucian atau kekuatan-kekuatan batin luar biasa yang dicapai.
untuk ketujuh jenis pelanggaran yang lain ditetapkan hukuman dan pembersihan yang sesuai dengan berat ringannya pelanggaran yang bersangkutan.
Bhikkhuni-vibanga berisi peraturan-peraturan yang serupa bagi para Bhikkhuni, hanya jumlahnya lebih banyak.

Kitab Khandhaka terbagi atas Mahâvagga dan Cullavagga.
Kitab Mahâvagga

berisi peraturan-peraturan dan uraian tentang upacara penahbisan bhikkhu, upacara Uposatha pada saat bulan purnama dan bulan baru di mana dibacakan Pâtimokkha (peraturan disiplin bagi para bhikkhu), peraturan tentang tempat tinggal selama musim hujan (vassa), upacara pada akhir vassa (pavâranâ), peraturan-peraturan mengenai jubah Kathina setiap tahun, peraturan-peraturan bagi bhikkhu yang sakit, peraturan tentang tidur, tentang bahan jubah, tata cara melaksanakan sanghakamma (upacara sangha), dan tata cara dalam hal terjadi perpecahan.

Kitab Cullavagga

berisi peraturan-peraturan untuk menangani pelanggaran-pelanggaran, tata cara penerimaan kembali seorang bhikkhu ke dalam Sangha setelah melakukan pembersihan atas pelanggarannya, tata cara untuk menangani masalah-masalah yang timbul, berbagai peraturan yang mengatur cara mandi, mengenakan jubah, menggunakan tempat tinggal, peralatan, tempat bermalam dan sebagainya, mengenai perpecahan kelompok-
kelompok bhikkhu, kewajiban-kewajiban guru (âcariyâ) dan calon bhikkhu (sâmanera), pengucilan dari upacara pembacaan Pâtimokkha, penahbisan dan bimbingan bagi bhikkhuni, kisah mengenai Pesamuan Agung Pertama di Râjagaha, dan kisah mengenai Pesamuan Agung Kedua di Vesali.
Kitab Parivâra memuat ringkasan dan pengelompokan peraturan-peraturan Vinaya, yang disusun dalam bentuk tanya jawab untuk dipergunakan dalam pengajaran dan ujian.




  SUTTA PITAKA


Sutta Pitaka terdiri atas lima 'kumpulan' (nikâya) atau buku, yaitu :

1. Dîgha Nikâya,
merupakan buku pertama dari Sutta Pitaka yang terdiri atas 34 Sutta panjang, dan terbagi menjadi tiga vagga : Sîlakkhandhavagga, Mahâvagga dan Pâtikavagga. Beberapa di antara sutta-sutta yang terkenal ialah : Brahmajâla Sutta (yang memuat 62 macam pandangan salah), Samannaphala Sutta (menguraikan buah kehidupan seorang petapa), Sigâlovâda Sutta (memuat patokan-patokan yang penting bagi kehidupan sehari-sehari umat berumah tangga), Mahâsatipatthâna Sutta (memuat secara lengkap tuntunan untuk meditasi Pandangan Terang, Vipassanâ), Mahâparinibbâna Sutta (kisah mengenai hari-hari terakhir Sang Buddha Gotama).

2. Majjhima Nikâya,
merupakan buku kedua dari Sutta Pitaka yang memuat kotbah-kotbah menengah. Buku ini terdiri atas tiga bagian (pannâsa); dua pannâsa pertama terdiri atas 50 sutta dan pannâsa terakhir terdiri atas 52 sutta; seluruhnya berjumlah 152 sutta. Beberapa sutta di antaranya ialah : Ratthapâla Sutta, Vâsettha Sutta, Angulimâla Sutta, Ânâpânasati Sutta, Kâyagatasati Sutta dan sebagainya.

3. Anguttara Nikâya, merupakan buku ketiga dari Sutta Pitaka, yang terbagi atas sebelas nipâta (bagian) dan meliputi 9.557 sutta. Sutta-sutta disusun menurut urutan bernomor, untuk memudahkan pengingatan.

4. Samyutta Nikâya,
merupakan buku keempat dari Sutta Pitaka yang terdiri atas 7.762 sutta. Buku ini dibagi menjadi lima vagga utama dan 56 bagian yang disebut Samyutta.

5. Khuddaka Nikâya,
merupakan buku kelima dari Sutta Pitaka yang terdiri atas kumpulan lima belas kitab, yaitu :

a. Khuddakapâtha, berisi empat teks : Saranattâya, Dasasikkhapâda, Dvattimsakâra, Kumârapañha, dan lima sutta : Mangala, Ratana, Tirokudda, Nidhikanda dan Metta Sutta.

b. Dhammapada, terdiri atas 423 syair yang dibagi menjadi dua puluh enam vagga. Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

c. Udâna, merupakan kumpulan delapan puluh sutta, yang terbagi menjadi delapan vagga. Kitab ini memuat ucapan-ucapan Sang Buddha yang disabdakan pada berbagai kesempatan.

d. Itivuttaka, berisi 110 sutta, yang masing-masing dimulai dengan kata-kata : vuttam hetam bhagavâ (demikianlah sabda Sang Bhagavâ).

e. Sutta Nipâta, terdiri atas lima vagga : Uraga, Cûla, Mahâ, Atthaka dan Pârâyana Vagga. Empat vagga pertama terdiri atas 54 prosa berirama, sedang vagga kelima terdiri atas enam belas sutta.

f. Vimânavatthu, menerangkan keagungan dari bermacam-macam alam deva, yang diperoleh melalui perbuatan-perbuatan berjasa.

g. Petavatthu, merupakan kumpulan cerita mengenai orang-orang yang lahir di alam Peta akibat dari perbuatan-perbuatan tidak baik.

h. Theragâthâ, kumpulan syair-syair, yang disusun oleh para Thera semasa hidup Sang Buddha. Beberapa syair berisi riwayat hidup para Thera, sedang lainnya berisi pujian yang diucapkan oleh para Thera atas Pembebasan yang telah dicapai.

i. Therigâthâ, buku yang serupa dengan Theragâthâ yang merupakan kumpulan dari ucapan para Theri semasa hidup Sang Buddha.

j. Jâtaka, berisi cerita-cerita mengenai kehidupan-kehidupan Sang Buddha yang terdahulu.

k. Niddesa, terbagi menjadi dua buku : Culla-Niddesa dan Mahâ-Niddesa. Culla-Niddesa berisi komentar atas Khaggavisâna Sutta yang terdapat dalam Pârâyana Vagga dari Sutta Nipâta; sedang Mahâ-Niddesa menguraikan enam belas sutta yang terdapat dalam Atthaka Vagga dari Sutta Nipâta.

l. Patisambhidâmagga, berisi uraian skolastik tentang jalan untuk mencapai pengetahuan suci. Buku ini terdiri atas tiga vagga : Mahâvagga, Yuganaddhavagga dan Paññâvagga, tiap-tiap vagga berisi sepuluh topik (kathâ).

m. Apadâna, berisi riwayat hidup dari 547 bhikkhu, dan riwayat hidup dari 40 bhikkhuni, yang semuanya hidup pada masa Sang Buddha.

n. Buddhavamsa, terdiri atas syair-syair yang menceritakan kehidupan dari dua puluh lima Buddha, dan Buddha Gotama adalah yang paling akhir.

o. Cariyâpitaka, berisi cerita-cerita mengenai kehidupan-kehidupan Sang Buddha yang terdahulu dalam bentuk syair, terutama menerangkan tentang 10 pâramî yang dijalankan oleh Beliau sebelum mencapai Penerangan Sempurna, dan tiap-tiap cerita disebut Cariyâ.

 

  ABHIDHAMMA PITAKA   

Kitab Abhidhamma Pitaka berisi uraian filsafat Buddha Dhamma yang disusun secara analitis dan mencakup berbagai bidang, seperti : ilmu jiwa, logika, etika dan metafisika. Kitab ini terdiri atas tujuh buah buku (pakarana), yaitu :

1. Dhammasangani, terutama menguraikan etika dilihat dari sudut pandangan ilmu jiwa.

2. Vibhanga, menguraikan apa yang terdapat dalam buku Dhammasangani dengan metode yang berbeda. Buku ini terbagi menjadi delapan bab (vibhanga), dan masing-masing bab mempunyai tiga bagian : Suttantabhâjaniya, Abhidhannabhâjaniya dan Pññâpucchaka atau daftar pertanyaan-pertanyaan.

3. Dhâtukatha, terutama membicarakan mengenai unsur-unsur batin. Buku ini terbagi menjadi empat belas bagian.

4. Puggalapaññatti, menguraikan mengenai jenis-jenis watak manusia (puggala), yang dikelompokkan menurut urutan bernomor, dari kelompok satu sampai dengan sepuluh, sepserti sistim dalan Kitab Anguttara Nikâya.

5. Kathâvatthu, terdiri atas dua puluh tiga bab yang merupakan kumpulan percakapan-percakapan (kathâ) dan sanggahan terhadap pandangan-pandangan salah yang dikemukakan oleh berbagai sekte tentang hal-hal yang berhubungan dengan theologi dan metafisika.

6. Yamaka, terbagi menjadi sepuluh bab (yang disebut Yamaka) : Mûla, Khandha, Âyatana, Dhâtu, Sacca, Sankhârâ, Anusaya, Citta, Dhamma dan Indriya.

7. Patthana, menerangkan mengenai "sebab-sebab" yang berkenaan dengan dua puluh empat Paccaya (hubungan-hubungan antara batin dan jasmani).

Gaya bahasa dalam Kitab Abhidhamma Pitaka bersifat sangat teknis dan analitis, berbeda dengan gaya bahasa dalam Kitab Sutta Pitaka dan Vinaya Pitaka yang bersifat naratif, sederhana dan mudah dimengerti oleh umum.

Pada dewasa ini bagian dari Tipitaka yang telah diterjemahkan dan dibukukan ke dalam bahasa Indonesia baru Kitab Dhammapada dan beberapa Sutta dari Dîgha Nikâya.

 

   IKHTISAR TIPITAKA (PALI)
 



I. Vinaya Pitaka

Sutta vibhanga
a. Bhikkhu vibhanga

Berisi 227 peraturan bagi para bhikkhu

b. Bhikkhuni vibhanga

Berisi 311 peraturan bagi para bhikkhuni

Kitab Vibhanga
a. Mahavagga

Berisi berbagai macam aturan dalam Sangha

b. Cullavagga

Berisi berbagai macam aturan dalam Sangha

Kitab Parivara
Berisi ringkasan aturan yang disusun dalam bentuk tanya jawab



II. Sutta Pitaka

Digha Nikaya (terbagi 34 sutra panjang)
a. Silakandha vagga

1. Brahmajala Sutta

2. Samannaphala Sutta

3. Ambatha Sutta

4. Sonadanda Sutta

5. Kutadanta Sutta

6. Mahali Sutta

7. Jaliya Sutta

8. Kassapasihanada Sutta

9. Potthapada Sutta

10. Kevaddha Sutta

11. Lohicca Sutta

12. Tevijja Sutta

13. Subha Sutta

b. Maha vagga

14. Mahapadana Sutta

15. Mahanidana Sutta

16. Maha Parinibbana Sutta

17. Maha Sudassana Sutta

18. Janavasabha Sutta

19. Maha Govinda Sutta

20. Maha Samaya Sutta

21. Sakkapanha Sutta

22. Maha Satipatthana Sutta

23. Payasi Sutta

c. Patika vagga

24. Patika Sutta

25. Udumbarikasihanada Sutta

26. Cakkavattisihanada Sutta

27. Aganna Sutta

28. Sampasadaniya Sutta

29. Pasadika Sutta

30. Lakhana Sutta

31. Sigalovada Sutta

32. Atanatiya Sutta

33. Sangiti Sutta

34. Dasuttara Sutta



Majjhima Nikaya (terbagi 152 sutra)
a. Mulapariyaya vagga

1. Mulapariyaya Sutta

2. Sabbasava Sutta

3. Dhammadayada Sutta

4. Bhayabherava Sutta

5. Anangana Sutta

6. Akankheyya Sutta

7. Vatthupama Sutta

8. Sallekha Sutta

9. Satipatthana Sutta

10. Sammaditthi Sutta

b. Sihanada Vagga

11. Culasihanada Sutta

12. Mahasihanada Sutta

13. Maha Dukkhakkhandha Sutta

14. Cula Dukkhakhandha Sutta

15. Cetokhila Sutta

16. Vanapattha Sutta

17. Madhupindika Sutta

18. Dvedhavitakka Sutta

19. Vitakkasanthana Sutta

20. Anumana Sutta

c. Vagga Ketiga

21. Kakacupama Sutta

22. Alagaddupama Sutta

23. Vammika Sutta

24. Rathavinita Sutta

25. Nivapa Sutta

26. Ariyapariyesana Sutta

27. Cula Hatthipadopama Sutta

28. Maha Hatthipadopama Sutta

29. Maha Saropama Sutta

30. Cula Saropama Sutta

d. Mahayamaka Vagga

31. Cula Gosinga Sutta

32. Maha Gosinga Sutta

33. Maha Gopalaka Sutta

34. Cula Gopalaka Sutta

35. Cula Saccaka Sutta

36. Maha Saccaka Sutta

37. Cula Tanhasankhaya Sutta

38. Maha Tanhasankhaya Sutta

39. Maha Assapura Sutta

40. Cula Assapura Sutta

e. Culayamaka Vagga

41. Saleyyaka Sutta

42. Veranjaka Sutta

43. Maha Vedalla Sutta

44. Cula Vedalla Sutta

45. Cula Dhammasamadana Sutta

46. Maha Dhammasamadana Sutta

47. Vimamsaka Sutta

48. Kosambiya Sutta

49. Brahmanimantanika Sutta

50. Maratajjaniya Sutta

f. Gahapati Vagga

51. Kandaraka Sutta

52. Potaliya Sutta

53. Jivaka Sutta

54. Upali Sutta

55. Kukuravatika Sutta

56. Abhayarajakumara Sutta

57. Bahuvedaniya Sutta

58. Apannaka Sutta

59. Atthakanagara Sutta

60. Sekha Sutta

g. Bhikkhu Vagga

61. Ambalatthika Rahulovada Sutta

62. Maha Rahulovada Sutta

63. Cula Rahulovada Sutta

64. Maha Malunkya Sutta

65. Bhaddali Sutta

66. Latukikopama Sutta

67. Catuma Sutta

68. Nalakapana Sutta

69. Gulissani Sutta

70. Kitagiri Sutta

h. Paribbajaka Vagga

71. Tevijja - Vacchagotta Sutta

72. Aggi - Vacchagotta Sutta

73. Maha Vacchagotta Sutta

74. Dighanakha Sutta

75. Magandiya Sutta

76. Maha Sakuludayi Sutta

77. Samanamandika Sutta

78. Cula Sakuludayi Sutta

79. Vekhanassa Sutta

80. Sandaka Sutta

i. Raja Vagga

81. Ghatikara Sutta

82. Ratthapala Sutta

83. Makhadeva Sutta

84. Bodhirajakum0ara Sutta

85. Angulimala Sutta

86. Piyajatika Sutta

87. Dhammacetiya Sutta

88. Kannakatthala Sutta

89. Madhura Sutta

90. Bahitika Sutta

j. Brahmana Vagga

91. Brahmayu Sutta

92. Sela Sutta

93. Assalayana Sutta

94. Canki Sutta

95. Esukari Sutta

96. Dhananjani Sutta

97. Vasettha Sutta

98. Subha Sutta

99. Sangarava Sutta

100. Gothamukha Sutta

k. Devadaha Vagga

101. Devadaha Sutta

102. Pancattaya Sutta

103. Kinti Sutta

104. Samagama Sutta

105. Sunakkhatta Sutta

106. Ananjasappaya Sutta

107. Ganaka Moggallana Sutta

108. Maha Punnama Sutta

109. Cula Punnama Sutta

110. Gopaka Moggalana Sutta

l. Anupada Vagga

111. Anupada Sutta

112. Chabbisodana Sutta

113. Sappurisa Sutta

114. Sevitabba asevitabba Sutta

115. Bahudhatuka Sutta

116. Isigili Sutta

117. Maha Cattarisaka Sutta

118. Anapanasati Sutta

119. Kayagatasati Sutta

120. Samkharuppati Sutta

m. Sunnata Sutta

121. Cula Sunnata Sutta

122. Maha Sunnata Sutta

123. Acchariyabbhutadhamma Sutta

124. Dantabhumi Sutta

125. Bhumija Sutta

126. Upakkilesa Sutta

127. Balapandita Sutta

128. Devaduta Sutta

129. Bakkula Sutta

130. Anuruddha Sutta

n. Vibhanga Vagga

131. Bhaddekaratta Sutta

132. Lomasakangiya bhaddekaratta Sutta

133. Cula kammavibhanga Sutta

134. Maha kammavibhanga Sutta

135. Salayatanavibhanga Sutta

136. Aranavibhanga Sutta

137. Dhatuvibhanga Sutta

138. Dakkhinavibhanga Sutta

139. Ananda - bhaddekaratta Sutta

140. Mahakaccana bhaddekaratta Sutta

141. Uddesavibhanga Sutta

142. Saccavibhanga Sutta

o. Salayatana Vagga

143. Anathapindikovada Sutta

144. Channovada Sutta

145. Punnovada Sutta

146. Nandakovada Sutta

147. Cula Rahulovada Sutta

148. Chachakka Sutta

149. Maha Salayatanika Sutta

150. Nagaravindeyya Sutta

151. Pindapataparisuddhi Sutta

152. Indriyabhavana Sutta

Samyutta Nikaya (terdiri dari 7.762 sutra)
a. Sagatha Vagga

1. Devata Samyutta

2. Devaputta

3. Kosala

4. Mara

5. Bhikkhuni

6. Brahma

7. Brahmana

8. Vangisa

9. Vana

10. Yakkha

11. Sakka

b. Nidana Vagga

1. Nidana Samyutta

2. Abhisamaya

3. Dhatu

4. Anamatagga

5. Kassapa

6. Labhasakkara

7. Rahula

8. Lakkhana

9. Opamma

10. Bhikkhu

c. Khandha Vagga

1. Khanda Samyutta

2. Radha

3. Ditthi

4. Okkantika

5. Uppada

6. Kilesa

7. Sariputta

8. Naga

9. Supanna

10. Gandhabbakaya

11. Valahaka

12. Vacchagota

13. Samadhi

d. Salayatana

1. Salayatana Samyutta

2. Vedana

3. Matugama

4. Jambukhadaka

5. Samandaka

6. Moggallana

7. Citta

8. Gamani

9. Asankhata

10. Avyakata

e. Maha Vagga

1. Maha Samyutta

2. Bojjhanga

3. Satipatthana

4. Indriya

5. Sammappadhana

6. Bala

7. Iddhipada

8. Anuruddha

9. Jhana

10. Anapana

11. Sotapatti

12. Sacca

Anguttara Nikaya
Terdiri dari 9.557 sutra

1. Ekaka Nipata

2. Duka

3. Tika

4. Catukka

5. Pancaka

6. Chakka

7. Sattaka

8. Atthaka

9. Navaka

10. Dasaka

11. Ekadasaka

Khuddaka Nikaya (kumpulan 15 kitab)
1. Khuddaka patha

1. Saranattaya

2. Dasasikkhapada

3. Dvattimsakara

4. Kumarapanha

5. Mangala Sutta

6. Ratana Sutta

7. Tirokudda Sutta

8. Nidhikanda Sutta

9. Metta Sutta

2. Dhammapada

3. Udana

a. Bodhi Vagga

b. Mucalinda

c. Nanda

d. Meghiya

e. Sonathera

f. Jaccandha

g. Cula

h. Pataligama

4. Itivuttaka

1. Ekaka Nipata

2. Duka

3. Tika

4. Catukka

5. Sutta Nipata

1. Uragavagga

a. Uraga Sutta

b. Dhaniya Sutta

c. Khaggavisana Sutta

d. Kasibharadvaja Sutta

e. Cunda Sutta

f. Parabhava Sutta

g. Vasala atau Aggika Bharadvaja Sutta

h. Metta Sutta

i. Hemavaka Sutta

j. Alavaka Sutta

k. Vijaya Sutta

l. Muni Sutta

2. Culavagga

a. Ratana Sutta

b. Amagandha Sutta

c. Hiri Sutta

d. Mahamangala Sutta

e. Suciloma Sutta

f. Dhammacariya Sutta

g. Brahmanadhammika Sutta

h. Nava Sutta

i. Kimsita Sutta

j. Utthana Sutta

k. Rahula Sutta

l. Vangisa Sutta

m. Sammaparibbajaniya Sutta

n. Dhammika Sutta

3. Mahavagga

a. Pabbaja Sutta

b. Padhana Sutta

c. Subhasita Sutta

d. Sundarikabharadvaja Sutta

e. Magha Sutta

f. Sabhiya Sutta

g. Sela Sutta

h. Salla Sutta

i. Vasetta Sutta

j. Kokaliya Sutta

k. Nalaka Sutta

l. Dvayatanupassana Sutta

4. Atthakavagga

a. Kama Sutta

b. Guhatthaka Sutta

c. Dutthatthaka Sutta

d. Suddhatthaka Sutta

e. Paramatthaka Sutta

f. Jara Sutta

g. Tissa Metteya Sutta

h. Pasura Sutta

i. Magandiya Sutta

j. Purabheda Sutta

k. Kalahavivada Sutta

l. Culaviyuha Sutta

m. Mahaviyuha Sutta

n. Tuvataka Sutta

o. Attadanta Sutta

p. Sariputta Sutta

5. Parayanavagga

6. Vimanavatthu

7. Petavatthu

8. Theragatha

9. Therigatha

10. Jataka

11. Niddesa

12. Patisambhidamagga

13. Apadana

14. Buddhavamsa

15. Cariyapitaka

III. Abhidhamma Pitaka

Dhammasangani
Vibhanga (terbagi 8 bab)
Dhatukatha (terbagi 14 bagian)
Puggalapannati (terbagi 10 kelompok)
Kathavatthu (terbagi 23 bab)
Yamaka (terbagi 10 bab)
Patthana




Sumber : http://tamandharma.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar