Oleh: M. Khoirul Anam
Mungkin Anda bertanya, apa relevansi awan dengan hisab rukyat (falak)?
Jawabannya singkat, “Awan mempunyai
relevansi yang sangat erat dengan Hisab Rukyat (Ilmu Falak). Masih
ingatkah Anda dengan Hadis Nabi:
صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته فإن غم فاكملوا عدة ثلاثين يوم
Hadis ini secara tekstual menyebut kata غم yang bermakna mendung atau awan. Itu artinya awan sangat menentukan dalam hal rukyatul hilal,
sebab berhasil atau tidaknya aktivitas observasi hilal antara lain
dipengaruhi oleh cuaca; cuaca cerah (tidak berawan) atau cuaca buruk
(berawan).
Secanggih apapun alat yang digunakan dalam
pelaksanaan rukyat, tapi kalau cuaca tidak memungkinkan (baca: cuaca
buruk dengan awan yang sangat mengganggu) tetap saja visibilitas bulan muda (hilal) tidak akan terlihat.
Untuk mengetahui jenis dan ciri-ciri awan berikut penjelasannya.
JENIS-JENIS AWAN
- Awan Commulus, yaitu awan yang bergumpal dan bentuk dasarnya horizontal
- Awan Stratus, yaitu awan tipis yang tersebar luas dan menutupi langit secara merata
- Awan Cirrus, yaitu awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal es tetapi tak menimbulkan hujan
CIRI-CIRI AWAN

Awan lurus yg terlihat seringkali disebut sebagai Awan Cirrus,
yaitu awan yg cukup tinggi attitude-nya. Awan ini memilki ketinggian
antara rata-rata yg teramati sekitar 20 000 ft atau sekitar 6 Km
tingginya. Sehingga akan teramati pada daerah yg cukup luas. Coba kita
ingat-ingat ketika melihat awan ini, apakah kita sambil mendongak atau
sambil normal mengamati awan ?
- Kalau anda normal mengamati dengan sudut 30 derajat maka awan cirrus tersebut berada 12 Km dari tempat anda berdiri.
- Kalau anda mendongak (40 derajat) maka ketinggian jarak lateral awan itu hanya 6 Km.
- Kalau anda menggunakan padangan datar (<5 derajat) misal diatap genting maka jarak terjauh yg teramatipun hanyalah 60 Km, seandainya udara sangat cerah, tidak ada awan yg pendek (comulus).
- Kalau anda mendongak (40 derajat) maka ketinggian jarak lateral awan itu hanya 6 Km.
- Kalau anda menggunakan padangan datar (<5 derajat) misal diatap genting maka jarak terjauh yg teramatipun hanyalah 60 Km, seandainya udara sangat cerah, tidak ada awan yg pendek (comulus).
Dengan
mengetahui ketinggian awan cirrus ini, maka kita dapat memperkirakan
dimana awan itu berada. Dengan ketinggannya yang hanya 6 Km maka jarak
pandang terjauh sebelum tertutup pohon atau gedung-gedung, dan juga
karena kondisi udara di khatulistiwa yang banyak mengandung uap air (yg
mengurangi feasibilty/ jarak lihat), maka awan yg teramati dengan mata
telanjang mungkin hanya sekitar 30-40 Km saja. Yg tertangkap dengan
baik oleh kamera rata-rata saya perkirakan terjauhnya hanya sekitar 20
Km saja.
Nah kalau anda melihat gambar penampang diatas, apakah anda yakin
bahwa awan lurus yang dilihat dan dilaporkan dan ditulis dikoran-koran
itu adalah awan gempa ? Awan Cirrus memilki kenampakan dan elevasi
tertinggi sehingga kalau awan lain tentunya akan lebih dekat dengan
pengamat.Coba amati saja fotonya dan perhatikan :
- Apa kira-kira jenis awannya, anda bisa perkirakan elevasi/ketinggian awan
- Perkirakan sudut pandangnya, kemana arah pandangnya
- Hitung jarak awan dengan pengamat
- Tentukan dimana lokasi awan itu.
Sumber : http://lajnahfalakiyahlamongan.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar