TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perut buncit mengganggu penampilan? Mungkin saja iya, tetapi justru yang mengganggu kesehatan harus diwaspadai. Seperti tumpukan lemak di perut yang berakibat menghambat aktivitas dan kesehatan.
Menurut dr Em Yunir, SpPD-KEMD dari RSCM, lingkar perut laki-laki dewasa yang terlalu besar mampu menghambat produksi hormon testesteron dalam tubuh.
"Normalnya laki-laki tidak boleh memiliki lingkar perut lebih daro 90 sentimeter. Lebih dari itu banyak tumpukan lemaknya di rongga perut," tutur Yunir.
Lanjut Yunir, tumpukan lemak tersebut akan menghasilkan hormon yang menekan testosteron. Setiap produksi testis menjadi lebih cepat, karena hormon testosteron langsung dipecah oleh hormon adipositokin atau hormon dari lemak perut. Jika hormon testosteron di dalam tubuh kurang, berefek tubuh lebih mudah lelah, aktivitas berkurang, hingga terjadi penuaan lebih cepat.
Lalu pada laki-laki yang obesitas, hormon testosteron dapat menurun hingga 30 - 40 persen, jika ditambah dengan penyakit diderita, resiko akan bertambah.
"Kompensasi kekurangan hormon testosteron, testis dipacu menghasilkan lebih banyak hormon. Dan menyebabkan ukuran testis menjadi lebih besar, karena kerjanya lebih berat," kata Yunir.
Menurut dr Em Yunir, SpPD-KEMD dari RSCM, lingkar perut laki-laki dewasa yang terlalu besar mampu menghambat produksi hormon testesteron dalam tubuh.
"Normalnya laki-laki tidak boleh memiliki lingkar perut lebih daro 90 sentimeter. Lebih dari itu banyak tumpukan lemaknya di rongga perut," tutur Yunir.
Lanjut Yunir, tumpukan lemak tersebut akan menghasilkan hormon yang menekan testosteron. Setiap produksi testis menjadi lebih cepat, karena hormon testosteron langsung dipecah oleh hormon adipositokin atau hormon dari lemak perut. Jika hormon testosteron di dalam tubuh kurang, berefek tubuh lebih mudah lelah, aktivitas berkurang, hingga terjadi penuaan lebih cepat.
Lalu pada laki-laki yang obesitas, hormon testosteron dapat menurun hingga 30 - 40 persen, jika ditambah dengan penyakit diderita, resiko akan bertambah.
"Kompensasi kekurangan hormon testosteron, testis dipacu menghasilkan lebih banyak hormon. Dan menyebabkan ukuran testis menjadi lebih besar, karena kerjanya lebih berat," kata Yunir.
Sumber : http://id.berita.yahoo.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar