Halo sahabat … kemarin kita telah membahas tentang Pembiakan dengan Stek, sekarang kita akan lebih fokus pada stek tanaman pucuk, stek batang tengah dan stek pangkal.
Pengembangbiakan tanaman terdapat dua
macam yaitu vegetatif dan generatif. Pengembangbiakan generatif sudah
banyak di jumpai, bahan yang digunakan adalah biji. Sedangkan
pengembangbiakan secara vegetatif bisa dilakukan dengan beberapa cara
antara lain stek, okulasi, cangkok, sambung (pucuk atau batang ), grafting, dll . Pemilihan cara pengembangbiakan vegetatif dilakukan berdasarkan jenis tanaman dan tujuan pengembangbiakan itu sendiri.
Stek Tanaman Pada Pucuk, Batang Tengah, dan Pangkal
Seperti halnya mencangkok, dari
perbanyakan dengan cara stek ini juga diperoleh tanaman baru yang
mempunyai sifat seperti induknya. Sifat ini meliputi ketahanan terhadap
serangan penyakit, rasa buah, warna dan keindahan bunga, dan sebagainya.
Tetapi bila dibandingkan dengan mencangkok, stek mempunyai kelebihan.
Kalau cangkok memerlukan bantuan pohon induk untuk menumbuhkan
akar-akarnya sampai mampu berdiri serdiri, tetapi stek tidak demikian.
Stek dengan ketentuannya sendiri akan menumbuhakan akar dan daun untuk
menjadi tanaman sempurna dan mampu menghasilkan bunga dan buah.
Cara stek banyak dipilih orang, apabila
bagi pengebun buah-buahan dan tanaman hias. Alasanya, karena bahan
untuk membuat stek ini hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh jumlah
bibit tanaman dalam jumlah banyak. Tanaman yang dihasilkan dari stek
biasanya mempunyai persamaan dalam umur, ukuran tinggi, ketahanan
terhadap penyakit dan sifat-sifat lainnya. Selain itu kita juga
memperoleh tanaman yang sempurna yaitu tanaman yang telah mempunyai
akar, batang, dan daun dalam waktu yang relatif singkat.Alasan lain
kenapa stek ini banyak dipilih orang adalah caranya sangat sederhana,
tidak memerlukan teknik yang rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa
saja.
Setek merupakan salah satu cara
pembiakan vegetatif buatan, yaitu dengan cara memotong bagian dari tubuh
tanaman agar muncul perakaran baru. Bagian tanaman yang dapat disetek
antara lain : bagian akar, batang, daun maupun tunas. (Beckett, K. B.
2005)
Setek dapat dibedakan menurut bagian
tanaman yang diambil untuk bahan setek : 1) Setek akar, misalnya pada
jambu biji, cemara, albezzia dan aesculus. 2) Setek batang, misalnya
rhizome, tuber, softwood dan intermediate. 3) Setek daun, misalnya
sanzevera, begonia dan beberapa tanaman lain. 4) Setek tunas, misalnya
pada tanaman anggur. (Tejasarwana, 2005)
Penyetekan dipilih cabang yang mencapai
panjang 10-15 cm tiap 2-3 minggu sekali. Bila ukuran diameter cabang
mengecil seiring dengan pertambahan umur tanaman induk, sebaiknya
dilakukan pemangkasan berat untuk disisakan batang pokok dengan
percabangan yang besar dan kokoh saja. Kemudian akan tumbuh tunas-tunas
baru calon cabang yang dapat dijadikan stek (Anonim, 1004).
Cabang untuk stek biasanya yang
mempunyai umur kurang lebih satu tahun. Cabang yang terlalu tua tentunya
kurang baik digunakan untuk stek. Alasannya, kurang cabang yang terlalu
tua sangat sulit untuk membentuk akar, sehingga memerlukan waktu yang
sangat lama untuk membentuk akar. Sedangkan cabang yang terlalu muda
(biasanya ditandai dengan tekstur yang lunak) (Ade Iwan, 1999).
Ada tidaknya penyakit dalam cabang
yang akan kita jadikan stek juga tidak boleh luput dari pengamatan kita.
Cabang yang demikian tentu akan mengecewakan. Ada dua kemungkinan untuk
kelanjutan kehidupan yaitu mati atau hidup dengan penyakit masih
menempelinya. Penyakit ini akan menular pada semua stek yang kita tanam.
Demikian juga halnya dengan adanya hama pada tanaman, misalnya kutu
atau tungau kecil, yang kadang-kadang luput dari pengamatan kita
(Sudjijo, 1994).
Keuntungan perbanyakan dengan cara stek ini diantaranya adalah :
- Dapat menghasilkan tanaman sempurna, yakni mempunyai akar batang dan daun dalam waktu relatif singkat.
- Bersifat serupa dengan induknya.
- Dapat dihasilkan jumlah bibit yang banyak dan seragam.
Stek Tanaman Pada Pucuk, Batang Tengah, dan Pangkal
Jumlah mata tunas tanaman jarak
Perlakuan
|
Minggu ke-(cm)
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
Pucuk 1
|
2
|
5
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
2
|
1
|
3
|
5
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
3
|
1
|
4
|
5
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
Tengah 1
|
0
|
2
|
5
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
2
|
0
|
3
|
6
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
3
|
0
|
3
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Pangkal 1
|
0
|
1
|
3
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
2
|
0
|
2
|
4
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
3
|
0
|
1
|
4
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
Dari
data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua batang jarak tumbuh
tunas tetapi dengan jumlah yang berbeda. Pada stek dengan menggunakan
pucuk batang tumbuh 7 tunas pada salah satu perlakuan, pada stek dengan
menggunakan bagian tengah batang tumbuh 8 tunas pada salah satu
perlakuan dan pada stek dengan menggunakan pangkal batang tumbuh 8 tunas
pada salah satu perlakuan.
Tetapi
yang paling baik adalah stek dengan menggunakan bagian pangkal batang,
karena perakaran yang terjadi lebih banyak dan lebih kuat. Juga jika
tumbuh besar maka fisik tanamn akan lebih kokoh dan tidak mudah roboh.
Pangkal batang juga sangat baik untuk distek karena mempunyi potensi
untuk tumbuh tunas yang lebih banyak.
Jumlah mata tunas tanaman jarak
Perlakuan
|
Minggu ke-(cm)
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
Pucuk 1
|
2
|
5
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
2
|
1
|
3
|
5
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
3
|
1
|
4
|
5
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
Tengah 1
|
0
|
2
|
5
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
2
|
0
|
3
|
6
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
3
|
0
|
3
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Pangkal 1
|
0
|
1
|
3
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
2
|
0
|
2
|
4
|
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
3
|
0
|
1
|
4
|
8
|
8
|
8
|
8
|
8
|
Dari
data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua batang jarak tumbuh
tunas tetapi dengan jumlah yang berbeda. Pada stek dengan menggunakan
pucuk batang tumbuh 7 tunas pada salah satu perlakuan, pada stek dengan
menggunakan bagian tengah batang tumbuh 8 tunas pada salah satu
perlakuan dan pada stek dengan menggunakan pangkal batang tumbuh 8 tunas
pada salah satu perlakuan.
Tetapi
yang paling baik adalah stek dengan menggunakan bagian pangkal batang,
karena perakaran yang terjadi lebih banyak dan lebih kuat. Juga jika
tumbuh besar maka fisik tanamn akan lebih kokoh dan tidak mudah roboh.
Pangkal batang juga sangat baik untuk distek karena mempunyi potensi
untuk tumbuh tunas yang lebih banyak.
Regards,Sumber : http://www.masbied.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar