I. PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Perbanyakan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan tanaman
dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang,
ranting, pucuk daun, umbi dan akar, untuk menghasilkan tanaman yang
baru, yang sama dengan induknya. Prinsipnya adalah merangsang tunas
adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi
tanaman sempurna yang memiliki akar, batang, daun sekaligus.
Salah satu diantara pembiakan tanaman secara vegetatif adalah dengan
okulasi atau yang disebut juga dengan menempel. Bagian tanaman yang
diokulasi adalah merupakan mata tunas yang lagi dorman atau kulit batang
beserta sedikit kayunya.
Tujuan
utama okulasi adalah supaya mendapatkan jenis tanaman baru dengan sifat
yang menguntungkan seperti tahan penyakit serta keunggulan –
keunggualan sifat yang dimiliki oleh suatu tanaman. Sedangkan untuk
tunas yang ditempelkan harus merupakan tunas yang yang produktif atau
kualitas yang tinggi. Bentuk okulasi yang sering dilakukan oleh para
pengelola kebun untuk memperbanyak tanamannya, terdiri dari beberapa
bentuk, antara lain:
¨ Okulasi bentuk batang, kotak atau bentuk persegi.
¨ Okulasi bentuk T.
¨ Okulasi bentuk miring.
Prinsip dari okulasi adalah melekatnya kambium suatu jenis tanaman
dengan jenis tanaman lain agar berpadu satu dan hidup. Okulasi sebaiknya
dilakukan pada awal musim hujan. Karena pada saat ini kambium dapat
mempertahankan diri tidak segera menjadi kering., demikian pula dengan
mata tunas yang ditempelkan. Sedangkan pada musim kemarau, mata tunas
yang dikerat harus segera ditempelkan ke batang yang sebelumnya sudah
dibuat pada pola keratannya.
Untuk okulasi yang dilakukan pada batang bawah, biasanya dipilih dari
jenis tanaman varietas lokal yang sudah berumur sekitar 1 tahun, dan
yang memiliki pertumbuhan baik, sehat serta memiliki kulit batang yang
mudah dikelupas.
1.2 Tujuan Praktikum
- Mahasiswa mampu memilih mata okulasi (entres) yang baik.
- Mahasiswa mampu memperbanyak bibit atau tanaman dengan mempergunakan teknik okulsi.
II. METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Pembiakan Vegetatif ini dilaksanakan pada :
Hari : Selasa,
Tanggal : 11 Desember 2007.
Pukul : 14.00 WIB s.d Selesai.
Tempat : Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Mendalo.
2.2 Bahan dan Alat
Ø Bahan
v Cabang atau ranting tanaman
v Plastik pengikat
Ø Alat



2.3 Cara Kerja
- Siapkan batang bawah
- Potong cabang yang akan diambil mata tunasnya.
- Siapkan dulu mata tunas dari cabang atas, pilih mata tunas yang berpotensi tumbuh.
- Membuat sayatan jendela pada batang bawah untuk tempat menempelkan mata tunas.
- Tempelkan mata tunas pada sayatan jendela dibatang bawah tadi
- Ikat mata tunas.
- Letakkan hasil okulasi ditempat yang teduh.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik
okulasi merupakan teknik penempelan mata tunas dari tanaman batang atas
ke batang bawah yang keduanya bersifat unggul. Dengan cara ini akan
terjadi penggabungan sifat-sifat baik dari dua tanaman dalam waktu yang
relatif pendek dan memperlihatkan pertumbuhan yang seragam. Tujuan utama
membuat bibit okulasi adalah agar produksi bisa lebih tinggi.
Pada
proses pengokulasian ini terdapat dua bagian yang penting yaitu batang
atas dan batang bawah. Kriteria batang bawah untuk dijadikan sebagai
bahan okulasi adalah merupakan induk yang diperoleh dari pembiakan
generatif yang masih muda.
Sedangkan
untuk batang atas bagian tanaman yang diambil adalah yang sudah tua.
Tanaman batang atas harus diketahui asalnya untuk mempermudah menentukan
hasil akhir okulasi serta bagian atas yang diambil memiliki empat
payung,pucuk tanaman dalam keadaan tua.
Teknik okulasi dewasa ini dikenal dua cara yaitu okulasi coklat (brown budding) dan okulasi hijau (green budding).
Pada okulasi coklat batang bawah yang digunakan telah berumur antar 9 –
18 bulan di pembibitan atau berdiameter lebih dari 1.5 cm yang kulit
batangnya telah berwarna coklat. Demikian pula entres yang digunakan
berwarna kecoklat-coklatan. Sedangkan pada okulasi hijau batang bawah
baru berumur 3 – 8 bulan atau berdiameter 1 – 1.5 cm. Entres yang
digunakan juga masih muda dan berwarna hijau.
Pada
proses pengokulasian tanaman jeruk yang telah dilakukan dalam praktikum
pembiakan vegetatif mengalami kegagalan, mata entres yang ditempelkan
pada batang bawah mengalami kematian dengan indikasi bagian tersebut
berubah bentuk menjadi berwarna coklat kehitaman.
Pengokulasian pada tanaman jeruk ini disebakan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Antara
batang bawah dan mata entres tanaman tersebut tidak kompatibel,
sehingga tidak terjadi keserasian yang dapat mendukung mata entres
tanaman jeruk untuk tetap hidup ( segar/ berwarna hijau ).
2. Keahlian
dalam okulasi, sangat dibutuhkan dalam proses pengokulasian ini.
Perbedaan yang mencolok dapat dilihat hasilnya antara orang yang sudah
biasa melakukan pengokulasian dengan orang yang baru dalam tahap
pembelajaran. Terutama dari segi ketelitiannya mengokulasi, mulai dari
pembuatan jendela okulasi, pengambilan mata entes, hingga penempelan
mata entes kebatang bawah. Batang bawah yang sudah dibuat jendela serta
mata entres yang telah diambil harus segera ditempelkan agar bahan
tersebut tidak terkontaminasi kotoran dari luar.
Keberhasilan okulasi juga tergantung dari keadaan batang bawah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
¨ Petumbuhan
batang bawah yang cepat dan subur yang ditandai dengan terbentuknya
payung dengan baik, akan menghasilkan okulasi yang baik.
¨ Perbedaan umur antara batang bawah dan kayu entres tidak boleh terlalu mencolok.
¨ Okulasi
akan berhasil bila saat dilakukan okulasi batang bawah dan batang atas
berada dalam stadium pertumbuhan. Okulasi hendaknya dilakukan saat
batang bawah maupun batang atas tidak berada dalam dalam stadium
membentuk payung baru, yaitu pada stadium B, dan akan lebih baik lagi
pada stadium C dimana daun telah berkembang penuh dan berwarna hijau
bila okulasi dilaksanakan saat daun membentuk payung baru, kulitnya
melekat kuat pada bagian kayunya.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang telah lakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Mata
entres yang baik untuk digunakan dalam proses okulasi adalah mata
entres yang berasal dari tanaman karet yang diketahui asalnya serta
bagian yang diambil bagian atas yang terdiri dari 4 payung, bagian pucuk
dalam keadaan tua.
2. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam proses pengokulasian adalah antara batang
atas dan batang bawah kompatibel, serta dibutuhkan keahlian yang khusus
dengan cara terus berlatih sehingga terampil dan mendapatkan persentase
hasil tumbuh yang baik.
Sumber : http://makalahbiologiku.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar