Selasa, 17 April 2012

Pembiakan dengan Stek | Dasar Agronomi

Pembiakan dengan Stek

Pembiakan tanaman tidak selamanya berupa pembiakan generatif, akan tetapi dapat berupa pembiakan buatan atau aseksual yang pada tanaman sering disebut sebagai pembeiakan vegetatif. Keberhasilan dalam pembiakan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya cara yang digunakan,jenis tanaman, waktu, ketrampilan dan sebagainya
Penyetekan dapat didefinisikan sebagai suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman seperti :akar, batang, daun dan tunas dengan maksud agar bagian-bagian tersebut membentuk akar. Pembiakan cara setek ini umumnya digunakan untuk menanggulangi tanaman-tanaman yang tidak mungkin diperbanyak dengan biji, mengekalkan klon tanaman unggul serta mempercepat perbanyakan tanaman.
Bagi para penangkar bibit tanaman hias atau buah, zat perangsang tumbuh sangat penting. Bila saat membuat stek dibubuhi ataupun diolesi sedikit dengan bahab root-up, niscaya akar akan tumbuh dengan subur dalan waktu yang relatif singkat.
Dalam acara setek tanaman ini teknik yang digunakan adalah setek batang sedangkan tanaman yang digunakan adalah tanaman murbei dan mangga (Mangifera indica). Dengan adanya acara ini diharapakan teori yang sudah didapat pada saat kuliah dapat dipraktikan dan diterapkan.

Tujuan Pembiakan dengan Stek

Pada praktikum Dasar Agronomi dengan judul “Pembiakan Dengan Setek” ini bertujuan:
  1. untuk mengenal dan mempelajari teknik pembiakan vegetatif, macam tanaman yangdapat dikembangbiakan dengan stek.
  2. untuk mengetahui dan mempelajari pertumbuhan stek yang berasal dari stek batang tanaman mangga, murbai, bunga sepatu, mawar/melati.

Pembiakan dengan Stek

Pada tanaman melati yang di lakukan penyetekan ada tiga buah batang yang diambil dari masing-masing bagian bawah, tengah, dan pucuk, bagian tengah dan pada bagian pucuk yang dapat tumbuh dengan muncul tunas-tunas baru.
Dan ada dua bagian yang tidak mengalami pertumbuhan pada saat peyetekan yaitu bagian tengah dengan bawah, ini di sebabkan pada bagian bawah dan tengah pada saat menjadi satu batang yang sama sebelum di potong bagian bawah dan tengah terbiasa sudah mendapat asupan makanan yang jumlahnya agak besar dan dan mengapa bagian pucuk dapat tumbuh karena asupan unsur hara dari tanah cukup, ada faktor lain yaitu penyiraman yang kurang teratur dan ada bakteri yang terdapat pada media tanam sehingga menghambat pertumbuhan. Faktor lingkungan tumbuh stek yang cocok sangat berpengaruh pada terjadinya regenerasi akar dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media pengakaran seharusnya kondusif untuk regenerasi akar yaitu cukup lembab, evapotranspirasi rendah, drainase dan aerasi baik, suhu tidak terlalu dingin atau panas, tidak terkena cahaya penuh (200-100 W/m2) dan bebas dari hama atau penyakit. (Hasan, 2002). Pembiakan dengan Stek
Pada batang melati yang di tanam atau di stek di bagian tengah dan bawah yang sukar untuk tumbuh karena bagian itu kecenderungannya bentuknya yang besar sehingga otomatis membutuhkan asupan unsur hara dalam tanah, beda dengan bagian pucuk yang terkesan kecil sehingga tidak terlalu membutuhkan asupan unsur hara yang cukup banyak.
Kesimpulan
Dari praktikum Dasar Agronomi dengan judul “ pembiakan Setek Tanaman” ini dan analisis hasil percobaan yang kami lakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
  1. Penyetekan dapat didefinisikan sebagai suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman seperti :akar, batang, daun dan tunas dengan maksud agar bagian-bagian tersebut membentuk akar.
  2. Manfaat penyetekan adalah  : memperoleh tanaman yang sama atau lebih unggul dari induknya dan waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan relatif singkat. Pembiakan dengan Stek
Regards,



Sumber :  http://www.masbied.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar