Pembiakan dengan Stek
Pembiakan tanaman tidak selamanya berupa
pembiakan generatif, akan tetapi dapat berupa pembiakan buatan atau
aseksual yang pada tanaman sering disebut sebagai pembeiakan vegetatif.
Keberhasilan dalam pembiakan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya cara yang digunakan,jenis tanaman, waktu, ketrampilan dan
sebagainya
Penyetekan dapat didefinisikan sebagai
suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman seperti
:akar, batang, daun dan tunas dengan maksud agar bagian-bagian tersebut
membentuk akar. Pembiakan cara setek ini umumnya digunakan untuk
menanggulangi tanaman-tanaman yang tidak mungkin diperbanyak dengan
biji, mengekalkan klon tanaman unggul serta mempercepat perbanyakan
tanaman.
Bagi para penangkar bibit tanaman hias
atau buah, zat perangsang tumbuh sangat penting. Bila saat membuat stek
dibubuhi ataupun diolesi sedikit dengan bahab root-up, niscaya akar akan
tumbuh dengan subur dalan waktu yang relatif singkat.
Dalam acara setek tanaman ini teknik
yang digunakan adalah setek batang sedangkan tanaman yang digunakan
adalah tanaman murbei dan mangga (Mangifera indica). Dengan adanya acara ini diharapakan teori yang sudah didapat pada saat kuliah dapat dipraktikan dan diterapkan.
Tujuan Pembiakan dengan Stek
Pada praktikum Dasar Agronomi dengan judul “Pembiakan Dengan Setek” ini bertujuan:
- untuk mengenal dan mempelajari teknik pembiakan vegetatif, macam tanaman yangdapat dikembangbiakan dengan stek.
- untuk mengetahui dan mempelajari pertumbuhan stek yang berasal dari stek batang tanaman mangga, murbai, bunga sepatu, mawar/melati.
Pembiakan dengan Stek
Pada tanaman melati yang di lakukan
penyetekan ada tiga buah batang yang diambil dari masing-masing bagian
bawah, tengah, dan pucuk, bagian tengah dan pada bagian pucuk yang dapat
tumbuh dengan muncul tunas-tunas baru.
Dan ada dua bagian yang tidak mengalami
pertumbuhan pada saat peyetekan yaitu bagian tengah dengan bawah, ini di
sebabkan pada bagian bawah dan tengah pada saat menjadi satu batang
yang sama sebelum di potong bagian bawah dan tengah terbiasa sudah
mendapat asupan makanan yang jumlahnya agak besar dan dan mengapa bagian
pucuk dapat tumbuh karena asupan unsur hara dari tanah cukup, ada
faktor lain yaitu penyiraman yang kurang teratur dan ada bakteri yang
terdapat pada media tanam sehingga menghambat pertumbuhan. Faktor
lingkungan tumbuh stek yang cocok sangat berpengaruh pada terjadinya
regenerasi akar dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media pengakaran
seharusnya kondusif untuk regenerasi akar yaitu cukup lembab,
evapotranspirasi rendah, drainase dan aerasi baik, suhu tidak terlalu
dingin atau panas, tidak terkena cahaya penuh (200-100 W/m2) dan bebas
dari hama atau penyakit. (Hasan, 2002). Pembiakan dengan Stek
Pada batang melati yang di tanam atau di
stek di bagian tengah dan bawah yang sukar untuk tumbuh karena bagian
itu kecenderungannya bentuknya yang besar sehingga otomatis membutuhkan
asupan unsur hara dalam tanah, beda dengan bagian pucuk yang terkesan
kecil sehingga tidak terlalu membutuhkan asupan unsur hara yang cukup
banyak.
Kesimpulan
Dari praktikum Dasar Agronomi dengan
judul “ pembiakan Setek Tanaman” ini dan analisis hasil percobaan yang
kami lakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
- Penyetekan dapat didefinisikan sebagai suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman seperti :akar, batang, daun dan tunas dengan maksud agar bagian-bagian tersebut membentuk akar.
- Manfaat penyetekan adalah : memperoleh tanaman yang sama atau lebih unggul dari induknya dan waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan relatif singkat. Pembiakan dengan Stek
Sumber : http://www.masbied.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar