Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Santa Clara, CA, Amerika Serikat,
14 Oktober 1989 (Asal bahasa Inggris)
Alangkah
mulianya jika kita mengonsumsi makanan dari tangan pertama karena kita
adalah makhluk yang mulia! Mengapa kita harus makan dari tangan kedua,
dari hewan? Anda memberi biji-bijian kepada ayam, lalu Anda memakan
ayam tersebut dan mencerna kembali! Anda juga memberi wortel dan
sayur-sayuran kepada kelinci, lalu Anda memakan kelinci itu. Mengapa Anda
tidak langsung memakan sayur-sayuran dan biji-bijian itu? Itu adalah
makanan utama dan segar! Memakan daging sangat membuang waktu, energi, dan
kekayaan alam. Memakan daging juga dapat menyebabkan kelaparan dunia.
Ciptaan Tertinggi yang Sejati
Siapa pun yang bertindak tanpa kepedulian, tentu saja kita tidak mengutuk
mereka, tetapi saya sungguh merasa kasihan terhadap para hewan, juga
terhadap mereka yang membunuh hewan-hewan tersebut, karena karma berat
akan menimpa mereka nantinya.
Sesungguhnya, Raja Ilusi ingin agar setiap keping ciptaannya dibayar
kembali, dan berlipat ganda.
Anda tidak dapat begitu saja membayar sepotong steak
sapi, memakannya, dan berpikir bahwa itu sudah ‘selesai’, atau itu sudah
impas. Tidak, tidaklah demikian! Raja Karma tidak menginginkan uang Anda,
ia ingin darah Anda. Mata dibayar dengan mata, gigi dibayar dengan gigi,
begitulah dunia ilusi.
Di dunia fisik, itulah yang berlaku – mata untuk mata, gigi untuk gigi.
Tidak ada rasa belas kasihan dan tidak ada yang dapat Anda pakai untuk
menyuap Raja Karma. Ia tidak menerima suap, tidak sama sekali. Bahkan jika
Anda memberinya seluruh dunia, dia tidak peduli, atau seluruh Tiga Dunia,
dia tidak peduli, karena tugasnya adalah: memeriksa orang-orang; melihat
siapa yang berbuat jahat. Ia bahkan menggoda mereka untuk berbuat jahat,
untuk menguji seberapa kuatnya Anda, seberapa mulianya Anda, dan seberapa
banyak kekuatan yang Anda miliki dalam hati untuk menolak godaan.
“Cintailah
Sesamamu” Berarti Semuanya
Menyakiti makhluk hidup lain adalah dosa terburuk. Jadi, jika ada orang
yang telah saya ajar dengan susah payah untuk tidak membunuh dan memakan
daging, tetapi masih tetap melakukannya di luar, maka saya tidak mau
mengenal orang itu lagi. Dulu Anda mungkin tidak tahu dan melakukannya,
maka hal ini masih dapat diterima. Setiap orang melakukan hal ini, dunia
membuat Anda melakukannya. Bahkan orangtua Anda memaksa Anda untuk
melakukan hal-hal tertentu ketika Anda masih kecil dan belum mengerti mana
yang baik dan buruk. Tetapi, sekarang Anda telah mengetahui bahwa itu
tidaklah benar, tetapi Anda masih melakukannya hanya karena Anda ingin
memuaskan nafsu makan Anda – ini hanyalah pengorbanan yang sangat kecil!
Bahkan jika Anda ingin menghindari daging, ini hanyalah pengorbanan yang
sangat kecil, terlebih lagi sekarang kita memiliki begitu banyak makanan
vegetarian yang lezat dari kerajaan sayuran ini. Semua agama mengatakan
bahwa tumbuhan adalah untuk makanan Anda, tetapi tak seorang pun yang
memperhatikan ayat yang menyebutkan hal ini; tidak banyak orang yang mau
mendengarkan pesan “Cintailah
sesamamu” yang juga termasuk para hewan! Jika kita tidak mencintai hewan,
maka tidak ada sesama lain yang dapat kita cintai. Sesama kita adalah
setiap makhluk. Yesus tidak mengatakan, ‘Cintailah sesamamu: lelaki,
perempuan, atau anak-anak,’ Dia berkata, ‘Cintailah sesamamu.’”
Siapakah sesama kita? Semuanya! Semuanya,
termasuk manusia, anjing, kucing, burung, bebek, angsa, dan hewan-hewan
liar maupun jinak. Dapatkah Anda
membayangkan sedetik saja jika Anda adalah seekor hewan yang hidup di
antara manusia seperti ini? Setiap hari hidup Anda terancam. Dapatkah Anda
bayangkan kehidupan macam apa yang kita paksakan kepada mereka?
Seandainya manusia hidup bersama dengan semacam makhluk raksasa lain, dan
setiap saat mereka membunuh kita untuk dimakan, satu per satu, bagaimana
perasaan Anda? Anda akan merasa putus asa, menderita, sedih, dan sangat
ketakutan bukan? Hal ini sama dengan apa yang dirasakan para hewan.
Mereka tidak melakukan apa pun kepada kita.
Tetapi kita, sebaliknya, menjadikan mereka korban berbagai macam
penderitaan. Beberapa dari mereka bahkan bekerja membantu kita, dan kita
masih juga membunuh mereka untuk dimakan. Tidak ada rasa “Terima Kasih”
untuk mereka, tidak ada! Bahkan tidak juga kematian yang damai dan
bermartabat. Kita membunuh dan memakan mereka tanpa belas kasihan, tanpa
penyesalan yang dalam, bahkan tanpa berpikir bahwa kita tidak seharusnya
melakukan hal itu. Kita melakukannya seperti sesuatu yang biasa, dan kita
menyebut diri kita manusia cerdas, ciptaan tertinggi. Mahkota macam apa
yang patut diletakkan di atas kepala kita?
Di
dunia ini, jika kita membunuh seseorang, maka itu disebut pembunuhan dan
kita harus masuk penjara dan seterusnya. Tetapi, kita telah membunuh
miliaran, triliunan, ziliunan hewan setiap hari, tetapi tidak ada seorang
pun yang masuk penjara. Bukankah ini mengherankan? Para hewan pun tak
berdaya! Mereka ketakutan hidup bersama kita, mereka penuh ketakutan
setiap hari. Bagaimana ini dapat terjadi di dunia yang seperti ini?
Bagaimana kita dapat menjadikan diri kita seperti makhluk yang begitu
menakutkan dan keji sehingga ditakuti oleh makhluk lainnya? Kita
mendominasi semua makhluk lain di seluruh dunia; terkadang kita merampas
tempat tinggal mereka dan mengancam hidup mereka setiap hari. Bahkan
terhadap sesama manusia yang merupakan saudara dan saudari kita sendiri;
kita mengancam mereka dengan kekuatan, senapan, atom, sanksi ekonomi, dan
hal lainnya.
Kita meletakkan rasa takut
dalam kehidupan masing-masing. Bagaimana bisa kita menyebut diri kita
ciptaan yang tertinggi? Hal itu, saya tidak tahu. Saya tidak tahu mahkota
macam apa yang pantas diletakkan di atas kepala kita, dan saya tidak tahu
siapa yang akan meletakkan mahkota itu di atas kepala kita. Semua saudara
laki-laki dan saudara perempuan kita takut kepada kita, dan kita sedang
membunuh mereka setiap hari di suatu tempat di planet ini dengan cara yang
berbeda, bukan hanya dengan senapan ataupun pisau, tetapi dengan tindakan
kekerasan, dengan menimbulkan penganiayaan spiritual, tekanan emosional,
dan penderitaan fisik. Kita saling menciptakan hal itu hari demi hari.
Bagaimana bisa kita menyebut diri kita manusia yang beradab dan ciptaan
tertinggi?
Untuk
Menjadi Agung, Cukup Dengan Tidak Menyakiti
Di tahun baru ini, setiap orang di dunia harus berpikir kembali tentang
program atau petunjuk yang dapat mengarahkan hidup mereka terhadap tujuan
mulia yang harus mereka capai dalam kehidupan ini selagi mereka masih
mempunyai waktu untuk memperbaikinya.
Untuk menjadi manusia mulia sangatlah
sederhana. Hal itu tidak perlu menjadi seperti orang kudus, tidak perlu
menjadi seorang biarawati, seorang pendeta atau seorang yang suci; cukup
dengan membiarkan para hewan seperti apa adanya. Inilah yang harus kita
lakukan. Dengan demikian kita sudah menjadi mulia dengan seketika! Semua
hewan akan memuji Anda dalam hati mereka, dan mereka akan berdoa untuk
Anda. Hidup Anda akan diperpanjang, kebahagiaan Anda akan dilipatgandakan,
kesehatan Anda akan lebih terjamin, cinta Anda akan berkembang tanpa
batas, dan Anda akan menjadi makhluk yang agung. Tidak perlu Guru Ching
Hai, tidak perlu inisiasi, tidak perlu apa pun. Cukup dengan meninggalkan
daging, maka Anda sungguh dapat menjadi seorang Buddha, atau paling tidak
mencapai Tingkat Ketiga. (Tepuk Tangan)
Sang Buddha benar-benar mengatakan yang sebenarnya, ”Letakkan pisau jagal,
dan Anda dapat menjadi Buddha.” Sungguh itulah maksudnya! Jika Anda tidak
membunuh atau tidak makan daging hewan, maka Anda sungguh dapat mencapai
Tingkat Ketiga dengan seketika – ini adalah tingkatan yang tidak terlalu
tinggi, tetapi tetap Tingkat Ketiga. Hal itu sudah pasti. Tetapi tidak,
berapa banyak orang yang melakukannya? Berapa banyak orang yang dapat
mengorbankan sedikit nafsu makannya untuk menjadi makhluk mulia, untuk
menjadi orang yang penuh kasih dan pantas untuk disebut ciptaan tertinggi?
Jika semua orang menghindari daging, maka saya tidak perlu lagi pergi
mengajar dan saya tidak perlu lagi melakukan apa pun. Hal ini akan menjadi
lebih baik, dan para hewan akan menjadi bahagia, manusia akan lebih
terangkat, rumah sakit akan menjadi lebih sedikit, dan peperangan akan
berhenti, karena dengan melalui pola makan
vegetarian, setiap orang akan memperoleh makanan yang cukup untuk bertahan
hidup. Seluruh planet akan mendapat cukup makanan untuk setiap orang di
planet ini, tanpa pengorbanan. Jika kita hanya bervegetarian, maka sumber
daya planet ini secara otomatis akan terbagi secara adil, dan tidak akan
ada lagi kelaparan.
Sungguh, seperti itulah adanya. Tetapi, berapa
banyak orang yang mau melakukan tindakan mulia ini?
Membangkitkan Kualitas Mulia dari Dalam
Saya hanya berharap agar di Tahun Baru ini
semua makhluk di planet ini semakin pintar, semakin merenung ke dalam, dan
sungguh melihat apa yang mereka inginkan di dalam, jangan hanya dibutakan
oleh godaan dan pengaruh negatif dari luar. Mereka harus kuat, mulia, dan
melihat ke dalam diri mereka sendiri untuk mengetahui apa yang ada di
dalam hati mereka dan apa yang ingin dikatakan oleh hati mereka kepada
mereka, karena jika mereka sungguh mencari, maka mereka akan
mendapatkannya. “Ketuklah, maka pintu akan dibukakan.” (Matius 7:7)
Jadi,
saya sungguh berharap agar mereka mencari! Karena jika mereka mencari,
maka mereka akan melihat bahwa mereka adalah orang yang mulia atau makhluk
mulia, dan dengan demikian, maka tidak ada kebanggaan saat membunuh dan
memakan makhluk lain yang tidak bersalah, yang ukurannya bahkan tidak
sebanding dengan kita. Beberapa lebih besar, tetapi kita juga menyakiti
mereka. Bahkan ikan di laut, mereka tidak menyakiti siapa pun; mereka
berenang di dunia mereka sendiri, tapi kita menangkap mereka, membunuh
mereka, dan memakannya. Atau, hewan-hewan di udara, mereka hanya terbang
di atas sana, tidak menyakiti siapa pun, tidak melakukan kesalahan apa pun,
dan kita kemudian menembak jatuh dan memakan mereka. Juga hewan-hewan di
hutan, mereka mengerjakan urusan mereka sendiri, mereka tidak menyakiti
siapa pun, tetapi kita pergi ke sana untuk berburu, membunuh, dan memakan
mereka.
Menurut Anda apakah itu mulia? Siapa pun tahu bahwa hal itu tidak mulia,
benar? Bagaimana bisa disebut mulia jika seorang yang kuat dengan segala
tenaga dan kepandaian pergi dan membunuh seseorang yang lemah, kecil, dan
tidak dapat mempertahankan diri? Bagaimana hal itu bisa disebut mulia?
Bahkan di China dan Au Lac (Vietnam), ada hukum ilmu bela diri seperti
ini: Jika seseorang terjatuh dari kudanya dalam suatu peperangan, Anda
tidak boleh melukai atau membunuhnya. Jika seseorang telah jatuh, kita
mengatakan: Jangan membunuhnya. Jadi, bagaimana dengan hewan yang lebih
kecil? Mereka sangat ketakutan dan tak berdaya dengan tatapan manusia!
Bagaimana mungkin kita tidak merasa tersentuh dan kasihan untuk
membiarkannya hidup? Bagaimana mungkin seorang manusia tidak ada rasa
belas kasihan sedikit pun dalam hatinya saat ada hewan yang ketakutan dan
lari, lari, lari untuk hidupnya, memohon untuk hidupnya? Ini sungguh sulit
dipercaya.
Di tahun baru ini, mungkin semua harapan kita akan menjadi kenyataan; jadi
marilah kita berharap agar hal ini tidak terjadi lagi; agar umat manusia
dan semuanya tersadarkan sifat mulianya yang telah ada dalam hati mereka
sejak sebelum mereka dilahirkan, atau yang telah ada pada saat mereka baru
dilahirkan yang masih mulia, murni dan heroik.
Marilah kita berharap agar kualitas mulia yang ada
dalam diri umat manusia terbangunkan dan menjadikan kita sebagai makhluk
ciptaan yang tertinggi. Biarkan mereka sadar akan kualitas-kualitas mulia
ini, dan dengan demikian maka kita akan segera berada di Surga. Sungguh,
jika tidak ada lagi pembunuhan, maka planet ini akan menjadi Surga.
(Tepuk tangan)
Sumber : http://www.godsdirectcontact.or.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar