Pada tahun 1884 seorang mahasiswa di Berlin menciptakan sebuah alat yang merupakan cikal-bakal pesawat televisi. Namun prinsip-prinsip televisi ini tidak dapat dilepaskan dari penemuan teknologi Radio. Pada tahun itu pula penemuan Paul Nipkow itu dipatentkan. Nipkow bercita-cita menciptakan prinsip-prinsip pembentukan gambar yang kemudian dikenal sebagai jantra Nipkow. Dalam majalah [aikon!] Juni 1997 dipaparkan secara rinci sejarah terciptanya televisi. Gagasan awal televisi adalah transmisi elektrik dari elemen gambar dan suara secara simultan.

Gelar Bapak per-televisi-an dunia akhirnya jatuh pada Paul Nipkow yang mem-patentkan ciptaannya pada tahun 1884. Nipkow disk atau Jantra Nipkow melahirkan televisi mekanis, yaitu prinsip gambar kecil yang dibentuk oleh elemen-elemen secara teratur (scanning device). Elemen-elemen itu akan membentuk gambar ketika diputar secara mekanis dengan lingkaran spiral. Pada tahun 1920 Charles F.Jenskin (Amerika Serikat), John Lugie Baird (Skotlandia) dan Ernst FW Alexander (Amerika Serikat) membuat penelitian yang mengantar Charles F. Jenskin pada tahun 1925 berhasil membuat gambar bayangan atau silhoutte. Sedang John Lugie Baird menemukan dasar-dasar bagi televisi berwarna yang kemudian berhasil pula menciptakan prinsip-prinsip bagi pengembangan teknik gambar hidup atau bioskop. Menyusul kemudian Ernst FW Alexander dari General Electric New York pada tanggal 11 September 1928 berhasil menayangkan drama televisi untuk pertama kalinya di Amerika Serikat.
Seorang ahli berkebangsaan Rusia yang hijrah ke Amerika Serikat, Vladimir K.Zworykin pada tahun 1923 merancang tabung kamera ikonoskop yang mendasari perkembangan sistim televisi elektris. Kemudian penemuan ini dilanjutkan dengan mempatentkan televisi elektronis berwarna pada tahun 1925, ciptaannya ini didemonstrasikan di New York World’s Fair pada tahun 1939.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar