Sudah banyak membahas tentang keperawanan cewek,
tapi mungkin ada yang penasaran sebenarnya seperti apakah bentuk fisik dari selaput dara wanita yang notabene adalah tanda bahwa cewek masih perawan ting-ting kalau selaput daranya masih utuh dan belum rusak
karena kena sesuatu
.
Namun sebelumnya perlu juga diketahui bahwa untuk membahas masalah
selaput dara kita akan menggunakan pendekatan ilmiah dunia kedokteran,
jadi bukan seperti mitos-mitos pengujian keperawanan yang pernah ditulis di Warung Bebas.
Selaput dara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang seringkali diperbincangkan karena selalu dikaitkan dengan keperawanan.
Tapi ternyata selaput dara tidak hanya terdiri dari satu bentuk saja,
setidaknya ada 4 macam bentuk dari selaput dara ini. Selaput dara
merupakan bagian dari jaringan yang dalam perkembangannya bisa
menghambat sebagian atau keseluruhan jalan masuk ke vagina.
Selaput dara atau hymen adalah
lipatan membran yang menutup sebagian luar vagina. Bentuk selaput dara
paling umum adalah sabit. Setelah seorang wanita melahirkan, selaput
dara yang tertinggal disebut carunculae myrtiformes (WiKi).

Beberapa
ilmuwan mengungkapkan belum memiliki pemahaman yang nyata mengenai
fungsi dari selaput dara ini. Tidak setiap perempuan memiliki tipe
selaput dara yang sama. Pada beberapa perempuan ada yang selaput daranya
menghalangi sepenuhnya atau sebagian lubang vagina.
Selaput
dara memiliki bentuk dan derajat kelembutan serta fleksibilitas yang
berbeda-beda, semua ini tergantung dari individu itu sendiri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Frank H. Netter MD yang termuat dalam buku
The Human Sexuality, bentuk dari selaput dara ini terbagi menjadi 4 bentuk. 4
bentuk selaput dara itu bisa dilihat di
gambar selaput dara berikut ini:
No | Bentuk | Penjelasan |
1 | Annual hymen | Bentuk selaput dara ini melingkari penuh lubang vagina |
2 | Septate hymen | Bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka |
3 | Cibriform hymen | Bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka, tapi lubang ini lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak |
4 | Introitus | Pada
perempuan yang sangat berpengalaman dalam hubungan seksual bisa saja
lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan selaput
dara |

Selaput dara seringkali dikaitkan dengan keperawanan seseorang,
tapi sebenarnya beberapa perempuan bisa saja kehilangan selaput
daranya melalui kegiatan fisik seperti bersepeda, mencoba
bereksperimen seksual sejak dini atau akibat trauma. Setiap tubuh
perempuan berbeda-beda, sehingga pengalaman dan penetrasi seksualnya
juga berbeda. Hal inilah yang membuat selaput dara tidak bisa menjadi patokan keperawanan seseorang.
Karena tidak selamanya selaput dara yang robek mengalami pendarahan
saat berhubungan seksual, hal ini tergantung dari penetrasinya. Jika
perempuan merasa rileks, terangsang dan cairan lubrikasinya keluar
maka tidak akan terjadi pendarahan. Ketika melakukan seks untuk pertama
kalinya, ada perempuan yang merasa sakit pada bagian vaginanya tapi
ada juga yang tidak. Perbedaan itu terletak pada seberapa banyak
cairan lubrikasi yang dihasilkan dan seberapa tegang selaput dara
perempuan tersebut saat bersenggama.
Saat ini dokter bedah plastik telah mengembangkan suatu prosedur yang dikenal sebagai
hymenoplasty
untuk menciptakan operasi selaput dara pada perempuan yang telah
rusak selaput daranya. Operasi pemulihan selaput dara ini selalu
menimbulkan pro dan kontra. Namun operasi ini dapat bermanfaat bagi
perempuan yang hidupnya mungkin dalam bahaya jika tidak memiliki
selaput dara. Selain itu tidak semua perempuan dilahirkan memiliki
selaput dara pada vaginanya.
Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa ternyata ada beberapa bayi perempuan yang lahir tanpa memiliki selaput dara.
Sumber : http://www.warungbebas.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar